- Beranda
- Komunitas
- NEWS KASKUS
Lebih Baik Menjadi Menteri Pertahanan Ketimbang Calon Presiden Kontroversi


TS
junirullah
Lebih Baik Menjadi Menteri Pertahanan Ketimbang Calon Presiden Kontroversi

Prabowo Subianto Lebih Baik Menjadi Menteri Pertahanan Ketimbang Calon Presiden Kontroversi
Pendapat bahwa Prabowo Subianto tidak cocok menjadi Presiden karena karakternya tidak memenuhi syarat sebagai seorang pemimpin yang arif dan bijak, dapat ditelusuri dari beberapa hal berikut:
Prabowo memiliki latar belakang militer yang kuat. Hal ini dapat terlihat dari pengalamannya sebagai perwira tinggi TNI AD, termasuk sebagai Komandan Jenderal Kopassus. Latar belakang militer yang kuat ini dapat membuat Prabowo menjadi sosok yang tegas dan disiplin, tetapi juga dapat membuatnya menjadi sosok yang otoriter dan tidak demokratis.
Prabowo pernah terlibat dalam berbagai kontroversi. Salah satu kontroversi yang paling terkenal adalah kasus penculikan aktivis pro-demokrasi pada tahun 1998. Kasus ini membuat Prabowo mendapatkan sorotan negatif dari masyarakat Indonesia.
Prabowo memiliki gaya kepemimpinan yang dianggap terlalu ambisius. Hal ini terlihat dari keinginannya untuk menjadi Presiden Indonesia selama dua kali pemilihan umum. Gaya kepemimpinan yang ambisius ini dapat membuat Prabowo menjadi sosok yang tidak memiliki toleransi terhadap perbedaan pendapat.
Menurut pengamat politik Indonesia dan pengamat politik luar negeri, Prabowo Subianto lebih cocok menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan Negara Indonesia. Hal ini dikarenakan Prabowo memiliki pengalaman dan kemampuan yang mumpuni dalam bidang pertahanan dan keamanan. Prabowo juga memiliki jaringan internasional yang luas, yang dapat membantu Indonesia dalam menghadapi berbagai ancaman dari luar negeri.
Berikut adalah beberapa argumen yang mendukung pendapat tersebut:
Prabowo memiliki pengalaman dan kemampuan yang mumpuni dalam bidang pertahanan dan keamanan. Prabowo pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus, salah satu pasukan elite TNI AD.
Prabowo juga memiliki pengalaman dalam bidang diplomasi pertahanan, yang diperolehnya selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan pada tahun 2019-sampai sekarang.
Prabowo memiliki jaringan internasional yang luas. Prabowo memiliki hubungan baik dengan berbagai pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Jaringan internasional yang luas ini dapat membantu Indonesia dalam menghadapi berbagai ancaman dari luar negeri.
Meskipun demikian, pendapat bahwa Prabowo Subianto tidak cocok menjadi Presiden dan lebih cocok menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah bahwa Prabowo belum memiliki pengalaman yang cukup dalam bidang pemerintahan. Prabowo hanya pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan selama periode sampai sekarang, dan belum pernah menjabat sebagai menteri di bidang lain. Selain itu, Prabowo juga belum memiliki pengalaman dalam memimpin suatu daerah atau wilayah.
Pada akhirnya, apakah Prabowo Subianto cocok menjadi Presiden atau tidak adalah keputusan yang harus diambil oleh rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia harus menilai sendiri apakah Prabowo memiliki karakter dan kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin yang arif dan bijak.
Pendapat bahwa Prabowo Subianto tidak cocok menjadi Presiden karena karakternya tidak memenuhi syarat sebagai seorang pemimpin yang arif dan bijak, dapat dimaklumi. Hal ini dikarenakan Prabowo memiliki beberapa catatan negatif dalam perjalanan kariernya, seperti:
Kontroversi Manuver saat Orde Baru, Konflik dengan L. B. Moerdani, Dugaan pelanggaran HAM di Timor Timur, Kontroversi selama periode 1997-1998 Penculikan aktivis, Tuduhan pernyataan pengusiran orang Tionghoa, Dugaan keterlibatan kerusuhan Mei 1998, dan Isu kudeta.
Meskipun demikian, Prabowo juga memiliki beberapa kelebihan yang dapat menjadi pertimbangan untuk menjadi Presiden. Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain:
Prabowo memiliki pengalaman militer yang luas.
Prabowo memiliki jaringan internasional yang luas.
Prabowo memiliki visi dan misi yang jelas untuk Indonesia.

Berdasarkan kelebihan dan kekurangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Prabowo Subianto lebih cocok menjadi Menteri Pertahanan daripada Presiden. Hal ini dikarenakan Prabowo memiliki pengalaman dan keahlian yang mumpuni untuk memimpin bidang pertahanan. Selain itu, Prabowo juga memiliki visi dan misi yang jelas untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI.
Namun, tentu saja keputusan akhir tentang apakah Prabowo Subianto cocok menjadi Presiden atau tidak, merupakan hak prerogatif rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia akan menentukan pilihannya melalui pemilihan umum yang akan diselenggarakan pada tahun 2024 mendatang.
Alasan Prabowo Subianto Tidak Cocok Menjadi Presiden
Prabowo Subianto adalah salah satu tokoh politik Indonesia yang paling populer dan diperbincangkan. Ia pernah dua kali mencalonkan diri sebagai presiden, namun belum berhasil meraih kemenangan.
Ada beberapa alasan yang dikemukakan oleh pengamat politik dan masyarakat umum tentang ketidakcocokan Prabowo Subianto menjadi presiden. Alasan-alasan tersebut antara lain:
Karakter yang keras dan otoriter. Prabowo Subianto dikenal sebagai sosok yang tegas dan otoriter. Hal ini terlihat dari sikapnya yang sering mengkritik pemerintah dan pihak-pihak yang tidak sejalan dengannya. Sikap yang keras dan otoriter ini dinilai tidak cocok untuk seorang pemimpin yang arif dan bijaksana.
Riwayat masa lalu yang kontroversial. Prabowo Subianto pernah terlibat dalam beberapa peristiwa kontroversial, seperti peristiwa penculikan aktivis pro-demokrasi pada tahun 1998 dan peristiwa Timor Timur. Peristiwa-peristiwa tersebut dinilai dapat menimbulkan keraguan terhadap kapasitas Prabowo Subianto sebagai pemimpin yang bersih dan berintegritas.
Kemampuan komunikasi yang kurang efektif. Prabowo Subianto sering kali dinilai kurang mampu berkomunikasi secara efektif. Hal ini terlihat dari pidato-pidatonya yang sering kali terkesan emosional dan tidak terstruktur. Kemampuan komunikasi yang kurang efektif ini dinilai dapat menghambat proses komunikasi antara presiden dengan rakyatnya.
Prabowo Subianto Lebih Cocok Menjadi Menteri Pertahanan
Meskipun tidak cocok menjadi presiden, Prabowo Subianto dinilai lebih cocok menjadi menteri pertahanan. Alasan-alasan tersebut antara lain:
Pengalaman dan kemampuan di bidang militer. Prabowo Subianto memiliki pengalaman dan kemampuan yang mumpuni di bidang militer. Ia pernah menjabat sebagai Pangkostrad dan Danjen Kopassus. Pengalaman dan kemampuan di bidang militer ini dinilai sangat penting untuk seorang menteri pertahanan.

Kemampuan untuk melindungi kedaulatan negara. Prabowo Subianto dinilai memiliki kemampuan untuk melindungi kedaulatan negara. Hal ini terlihat dari sikapnya yang tegas dalam menghadapi ancaman dari luar negeri. Kemampuan untuk melindungi kedaulatan negara ini sangat penting untuk seorang menteri pertahanan.
Kemampuan untuk membangun kekuatan militer. Prabowo Subianto dinilai memiliki kemampuan untuk membangun kekuatan militer. Hal ini terlihat dari usahanya untuk meningkatkan anggaran pertahanan dan modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) TNI. Kemampuan untuk membangun kekuatan militer ini sangat penting untuk menghadapi tantangan keamanan di masa depan.
Dari berbagai Pendapat tersebut diatas makan dapat di ambil Kesimpulan bahwa;
Prabowo Subianto adalah tokoh politik Indonesia yang memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah pengalaman dan kemampuan di bidang militer. Kekurangannya adalah karakter yang keras dan otoriter, riwayat masa lalu yang kontroversial, dan kemampuan komunikasi yang kurang efektif.
Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa Prabowo Subianto lebih cocok menjadi menteri pertahanan daripada presiden. Menteri pertahanan memiliki tanggung jawab untuk melindungi kedaulatan negara, dan Prabowo Subianto dinilai memiliki kemampuan untuk menjalankan tugas tersebut.
Penulis Junirullah
Sumber Pengamat Politik Indonesia dan Dunia
Prabowo Subianto diriwayatkan dalam Buku Ensiklopedia
0
10
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan