- Beranda
- Komunitas
- Pestisida Solusi Tanaman
Mengenal Kode Cara Kerja Pestisida Secara Lengkap


TS
baboku
Mengenal Kode Cara Kerja Pestisida Secara Lengkap

Pestisida menjadi salah satu bahan kimia yang umum digunakan, khususnya pada bidang pertanian untuk memberantas hama serta penyakit tanaman.
Namun, jika Sobat menggunakan pestisida secara tidak bijaksana, maka akan menimbulkan dampak negatif.
Untuk menghindari hal itu, Sobat harus mengetahui kode cara kerja pestisida supaya dapat mengatur penggunaan pestisida dengan bijak.
Hingga saat ini, rotasi penggunaan pestisida hanya berdasarkan pada bahan aktif berbeda. Tetapi, Insecticide Resistance Action Committee (IRAC) serta Fungicide Resistance Action Commite (FRAC) memerintahkan supaya rotasi itu dapat dilakukan dengan cara kerja berbeda. Sebab, ada beberapa bahan aktif berbeda dapat bekerja secara bersama-sama.
Oleh sebab itu, IRACserta FRAC memberikan kode cara kerja pestisida untuk mempermudah penerapan pergiliran oleh para penggunanya.
Di bawah ini akan dijelaskan beberapa kode cara kerja pestisida yang sudah dikelompokkan oleh IRACdan FRAC, serta dianjurkan Komisi Pestisida Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Tujuannya adalah untuk mengendalikan OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan) pada tanaman palawija dan sayuran.
Jenis dan kode Cara Kerja Pestisida Secara Lengkap
Pestisida memiliki banyak sekali jenis sesuai dengan hama yang akan diberantas. Khusus hama tumbuhan, jenis pestisidaterdiri dari Insektisida, Akarisida, Fungisida serta bakterisida.
Berikut ini merupakan beberapa cara kerja beserta kode cara kerja pestisida lengkap yang wajib Anda ketahui, yaitu:
Kode Cara Kerja Insektisida dan Akarisida
Jenis Insektisida dan Akarisida memiliki beberapa kode cara kerja pestisida sesuai golongannya masing-masing, diantaranya:
1. Karbamat dan Organofosfat
Kode cara kerja pestisidadari Karbamat adalah 1 A, sementara Organofosfat yaitu 1 B. Sementara bahan aktif yang terkandung dalam Karbamat terdiri dari Alankarb, Bendiokarb, Karbaril, Etiofenkarb, Formetanat dan lainnya.
Lalu, bahan aktif yang ada dalam Organofosfat sangat banyak, beberapa diantaranya Asefat, Kadusafos, Fention, Vamidotion, Foksim, Naled dan masih banyak lagi.
Untuk cara kerja Karbamat dan Organosfofat ialah untuk menghambat AChe (acetylcholinesterase) yang dapat menyebabkan hyperexcitation. AChe sendiri merupakan enzim yang dapat mengakhiri aksi rangsang neurotransmiter asetilkoin terhadap sinapsis saraf.
2. Siklodin Organoklorin dan Fenilfirazol
Siklodin Organoklorin memiliki kode cara kerja pestisida 2 A, sedangkan Fenilfirazon kode cara kerjanya adalah 2 B.
Nama bahan aktif dari Siklodin Organoklorin adalah Klordan dan Endosulfan. Lalu untuk Fenilfirazol, nama bahan aktif yang terkandung didalamnya adalah Etiprol serta Fipronil.
Adapun cara kerja keduanya adalah sama, yaitu memblokir saluran klorida aktivasi GABA yang dapat menyebabkan hyperexcitation serta kejang-kejang.
3. Piretroid dan Piretrin serta DDT dan Metoksiklor
Piretroid dan Piretrin memiliki bahan aktif Acrinatrin, d-trans Alletrin, Bioresmetrin, Sipermetrin, Resmetrin dan masih banyak lagi. Sementara bahan aktif dalam DDT dan Metoksiklor adalah DDT Metoksiklor.
Untuk kode cara kerja pestisida golongan Piretroid dan Piretrin adalah 3 A, sedangkan DDT dan Metoksiklor yakni 3 B. Keduanya memiliki cara kerja sama, yaitu dapat membuat saluran natrium tetap terbuka. Namun, dalam beberapa kasus, hal ini dapat mengakibatkan reaksi berlebihan oleh saraf.
4. Neonikotinoid dan Nikotin
Neonikotinoid memiliki kode cara kerja 4 A, sementara Nikotin adalah 4 B. Untuk bahan aktif Neonikotinoid terdiri dari Asetamiprid, Dinotefuran, Klotianidin, Tiakloprid, Nitenpiram, Imidakloprid serta Tiametoxam. Lalu untuk bahan aktif Nikotin bernama Nikotin sendiri.
Adapun kedua cara kerja dari Neonikotinoid serta Nikotin adalah dapat meniru tindakan agonis asetilkolin pada nAChRs, sehingga menyebabkan hyperexcitation.
5. Spinosin
Kode cara kerja pestisida dari Spinosin adalah 5. Lalu, untuk bahan aktifnya sendiri terdiri dari Spinosad dan Spinetoram. Sementara cara kerjanya yaitu Allostericallu dapat mengaktifkan nAChRs yang menyebabkan hyperexcitation dari sistem saraf.
0
19
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan