Quote:
Pembunuh Along Spoon dibebaskan dari Penjara Kajang
Oleh Faris Fuad - November 16, 2023 @ 3:45pm
KUALA LUMPUR: Selepas Mahkamah Persekutuan hari ini meminda hukuman daripada penjara sepanjang hayat kepada pemenjaraan selama 33 tahun ke atas Mohd Ya'cob Demyati yang disabitkan kesalahan membunuh penyanyi era 90-an, Sabi'ul Malik Shafie atau lebih dikenali sebagai Along Spoon, bekas anggota polis itu dibebaskan dari Penjara Kajang pada hari sama.
Peguam bela Mohd Ya'cob, Che Muji Che Noh, ketika mengesahkan perkara itu berkata ia susulan anak guamnya sudah selesai menjalani hukuman penjara selama 33 tahun.
"Aspek kelakuan baik anak guam memang ada dalam rayuan saya, dan itu faktor yang mahkamah ambil kira berhubung hukuman.
"Mengikut undang-undang, hukuman adalah penjara antara 30 hingga 40 tahun dan atas rayuan itu, anak guam dikenakan penjara selama 33 tahun.
"Penjara selama 33 tahun itu berkuat kuasa dari tarikh tangkapan (anak guam) pada 4 Januari 2000. Maknanya, dia sudah selesai menjalani hukuman penjara selepas tolak cuti... itu undang-undangnya," katanya pada BH, hari ini.
Terdahulu, Mahkamah Persekutuan meminda hukuman daripada penjara sepanjang hayat kepada pemenjaraan selama 33 tahun, ke atas Mohamed Ya'cob, 57.
Panel lima hakim dipengerusikan Ketua Hakim Negara, Tun Tengku Maimun Tuan Mat, pada hari kedua persidangan selepas empat bulan penguatkuasaan Akta Pemansuhan Hukuman Mati Mandatori 2023, membuat keputusan pindaan itu secara sebulat suara.
Empat lagi hakim yang bersidang ialah Hakim Besar Malaya, Tan Sri Mohamad Zabidin Mohd Diah; serta tiga Hakim Mahkamah Persekutuan, iaitu Datuk Seri Hasnah Mohammed Hashim, Datuk Nordin Hassan dan Datuk Abu Bakar Jais.
Pada prosiding hari ini, Mohamed Ya'cob ialah antara 12 individu terlepas hukuman mati atau penjara sepanjang hayat, selepas Mahkamah Persekutuan memindanya kepada penjara 30 tahun dan ke atas serta sebatan.
Bagaimanapun, bekas anggota polis itu terlepas hukuman sebatan atas faktor usia 50 tahun dan ke atas.
Sebelum ini, Mohamed Ya'cob dikenakan hukuman mati, namun diringankan kepada penjara sepanjang hayat selepas Lembaga Pengampunan membenarkan petisyen rayuannya.
Pada 2 November 2010, lelaki itu dilaporkan kekal dikenakan hukuman gantung atas kesalahan membunuh, setelah rayuan akhirnya ditolak oleh Mahkamah Persekutuan.
Panel tiga hakim diketuai Ketua Hakim Negara ketika itu, Tun Zaki Azmi, memutuskan demikian selepas berpuas hati bahawa keterangan ikut keadaan yang disandarkan pendakwa raya adalah kukuh bagi mensabitkan perayu atas tuduhan membunuh, dan tiada sebab untuk menolak penemuan hakim bicara ketika mensabitkan perayu.
Panel hakim berkenaan mengekalkan keputusan Mahkamah Tinggi Seremban, Negeri Sembilan, pada 10 April 2002 yang mensabitkan Mohamed Ya'cob, sebelum Mahkamah Rayuan mengekalkan keputusan Mahkamah Tinggi itu pada 29 Ogos 2008.
Mengikut pertuduhan, Mohamed Ya'acob yang merupakan anggota cawangan pengawal pengiring di Ibu Pejabat Polis Kontinjen (IPK) Kuala Lumpur ketika itu, didakwa membunuh Sabi'ul Malik, 19, di tepi jalan di Kilometer 28 Jalan Kuala Klawang-Genting Peras, Jelebu, jam 1 pagi 26 Disember 1999.
Along Spoon dilaporkan hilang pada 25 Disember 1999 sebelum polis menemui rangka manusia yang diikat dalam guni di lereng bukit di Jalan Kuala Klawang pada 6 Januari 2000.
https://www.bharian.com.my/berita/na...penjara-kajang
Jauh sebelum kasus Ferdy Sambo, Malaysia sudah pernah dihebohkan dengan pembunuhan yang dilakukan oleh anggota polisi, yaitu pembunuhan Along Spoon pada akhir tahun 1999.
Along (nama asli: Sabiul Malik bin Shafie) adalah vokalis band Spoon yang terkenal dengan lagu "Rindu Serindu-Rindunya", dan lagu ini sempat hits juga di negara kita pada era 90an.
Quote:
Pada tanggal 26 Desember 1999, Along tewas dibunuh oleh seorang polisi bernama (Lans Kopral) Mohammad Yacob Demyati, yang merupakan suami dari Salina Ali, seorang manajer humas di label rekaman tempat Spoon bernaung. Diduga Yacob membunuh Along karena cemburu, melihat Along berhubungan terlalu dekat dengan Salina.
Mayat Along baru ditemukan pada tanggal 6 Januari 2000 di dalam karung goni. Beberapa waktu kemudian, Yacob ditangkap dan diadili. Nah, susahnya kasus ini adalah tidak ada sidik jari pelaku pada korban, sehingga kemudian jaksa menggunakan pendekatan "circumstantial evidence" seperti pada kasus pembunuhan Mirna Salihin oleh Jessica Kumala Wongso.
Walaupun begitu, pengadilan menerima dakwaan dan tuntutan jaksa, dan menjatuhkan hukuman mati kepada Mohammad Yacob Demyati karena membunuh Along Spoon.
Yacob kemudian mengajukan banding ke Mahkamah Rayuan dan Mahkamah Persekutuan, tetapi tetap dihukum mati.
Kalau teman2 mau tahu detail kasus ini bisa coba dengar paparan seorang wartawan kriminal senior Malaysia bernama Syahril A Kadir. Tenang saja, bahasa Malaysia beliau mudah dimengerti kok. Menurut saya penjelasan beliau lebih akurat karena beliau punya akses langsung ke kasus ini, daripada ulasan2 Youtuber Indonesia tentang kasus ini seperti Hirotada Radifan misalnya.
Quote:
Uraian kasus ini oleh Hirotada Radifan:
Quote:
Masalah utama di Malaysia adalah, pemerintah di sana tidak mengumumkan eksekusi hukuman mati secara terbuka sejak tahun 2000an. Jadi kita tidak tahu seseorang yang sudah dijatuhi hukuman mati itu apakah sudah dieksekusi mati atau belum, kecuali keluarga pelakunya sendiri yang kasih tau ke media.
Bahkan, ada info dari forum Indowebster yang menyebutkan bahwa pelaku pembunuhan ini sudah dieksekusi mati tahun 2013:
Quote:
https://forum.idws.id/threads/pembun...i-mati.390506/
Pembunuh Along (vokalis Spoon) Dieksekusi Mati
"Rindu... rindu serindu-rindunya... namun engkau tak mengerti..." Mungkin sepenggal bait itu mengingatkan kita akan sosok Along vokalis band Spoon
yang tiba-tiba menghilang disaat karirnya sedang berada dipuncak popularitas, dan kemudian dikabarkan telah meninggal dunia.
Sadar atau tidak sudah 13 tahun Along meninggalkan kita semua dengan menyisakan karya-karya yang akan selalu kita ingat seumur hidup.
Bercerita mengenai karir, Spoon telah menerbitkan 2 Album terbaik diantaranya Spoon (1998) dan Kembali Merindu (1999). Kehebatan band ini telah menempatkan mereka dijajaran band Slow Rock paling fenomenal dijamannya, dan lagu Rindu Serindu-rindunya adalah lagu yang sangat di gemari oleh fans dan menjadi andalan mereka.
Namun pada tanggal 25 Desember 1999, Dikala semua orang sudah menantikan album mereka berikutnya sebuah berita mengejutkan pun menyebar tentang hilangnya vokalis muda berbakat ini. Dan kemudian berita hilangnya Along pun berakhir dengan ditemukannya rangka manusia yang dipercayai milik Along terikat didalam karung goni di kilometer 28 Kuala Klawang.
Perkembangan kasus yang telah memakan waktu 10 Tahun pun berakhir dengan ditetapkannya Mohamed Ya’cob sebagai tersangka karena terbukti membunuh Along dengan alasan cemburu buta karena Along dekat dengan istrinya. Dia pun divonis hukuman gantung pada November 2010.
Setelah menunggu selama 2 tahun sejak vonisnya dijatuhkan, akhirnya Mohamed Ya’cob dieksekusi pada tanggal 15 Januari 2013 kemarin.
Tapi ternyata
SALAH BESAR.
Mohamed Yacob Demyati, pelaku pembunuhan Along Spoon, justru mendapatkan pengampunan / grasi dari Raja Malaysia sehingga hukumannya dikurangi dari hukuman mati menjadi hukuman
seumur hayat.
Nah, di Malaysia ada bedanya
seumur hayatdengan
seumur hidup.
Seumur hidup = terpidana berpeluang bebas setelah 20 tahun, mempertimbangkan kelakuan baik selama di penjara
Seumur hayat = terpidana hidup di penjara sampai mati, tidak ada peluang bebas, kecuali mendapat pengampunan / grasi dari Raja.
Beberapa bulan lalu, Malaysia menghapuskan
hukuman mati mandatori, artinya satu-satunya hukuman untuk beberapa kejahatan seperti pembunuhan berencana, pengedaran narkoba lebih dari sekian gram, dan penembakan senjata api tanpa izin. Sekarang, dengan adanya perubahan undang2 ini, hukuman mati hanya sebatas hukuman maksimum, ya samalah dengan di negara ini.
Pada saat bersamaan juga, para napi terpidana mati & seumur hayat bisa mengajukan semacam Peninjauan Kembali (PK) untuk kasus2 mereka supaya hukuman mereka diringankan. Dan pada saat inilah, Mahkamah Persekutuan (setingkat Mahkamah Agung kalau di sini) mengganti hukuman atas Yacob Demyati dari hukuman seumur hayat menjadi hukuman penjara selama 33 tahun. Lalu seperti yang biasa terjadi di sana, napi bisa bebas setelah menjalani 2/3 dari waktu hukuman. Jadi beliau sudah ada di penjara sekitar 23 tahun, dan berpeluang bebas.
Dan kemarin beliau sudah dibebaskan, keluar dari penjara.