Kaskus

News

iptekjaya8270Avatar border
TS
iptekjaya8270
Teknologi Baru untuk Hadapi Sampah Pakaian
Teknologi Baru untuk Hadapi Sampah Pakaian

Teknologi Baru untuk Hadapi Sampah Pakaian – Industri fashion, yang selalu dinamis dan berubah seiring waktu, saat ini tengah bertransformasi untuk menghadapi salah satu tantangan terbesarnya: sampah pakaian.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran lingkungan, perusahaan-perusahaan fashion kini berinvestasi dalam teknologi baru untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan.
Artikel ini akan mengulas bagaimana teknologi baru menjadi kekuatan utama dalam menghadapi masalah sampah pakaian.

Fakta Terkait Limbah Pakaian
Berikut beberapa fakta dan angka terkait limbah mode cepat dari Earth.Org:
Apabila tidak ada perubahan dalam metode produksi pakaian, emisi global yang dihasilkan oleh sektor fashion ini diperkirakan akan meningkat sebesar 50% pada tahun 2030.
Pakaian rata-rata hanya dimanfaatkan sekitar 7-10 kali sebelum akhirnya dibuang.
Diperlukan sekitar 20.000 liter air untuk memproses 1 kilogram katun, sehingga industri ini berkontribusi sekitar 20% terhadap penggunaan air global.
Pada tahun 2020, sekitar 2,6 juta ton pakaian berakhir di tempat pembuangan sampah umum di Amerika Serikat, dan tidak dapat diuraikan secara organik.

Teknologi Baru dalam Desain Berkelanjutan
Industri fashion telah mulai mengadopsi desain berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi baru.
Penggunaan bahan daur ulang dan inovasi desain telah menjadi fokus utama. Teknologi pemindaian dan pemodelan 3D membantu desainer untuk menciptakan produk dengan meminimalkan limbah dan meningkatkan efisiensi produksi.

Inovasi Material Berbasis Teknologi
Perkembangan dalam teknologi material memberikan dorongan besar untuk mengatasi masalah sampah pakaian.
Bahan ramah lingkungan, seperti tekstil terbuat dari serat daur ulang dan serat organik, menjadi solusi terkini.
Teknologi pemrosesan yang canggih memungkinkan produksi bahan-bahan ini dengan jejak karbon yang lebih rendah, membantu industri fashion untuk bergerak menuju keberlanjutan.

Tantangan Masalah Limbah Pakaian
Limbah pakaian yang tidak dapat di daur ulang telah memotivasi banyak organisasi lingkungan untuk turun tangan dan melaksanakan tindakan nyata.
Berbagai entitas, mulai dari PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) hingga pelaku bisnis seperti H&M dan Adidas, telah berupaya mengambil langkah konkret untuk menjamin keberlanjutan industri ini.
Penggunaan teknologi yang telah diterapkan dalam mengatasi masalah sampah pakaian mencakup RFID (Radio Frequency Identification).

Manfaat Penerapan RFID
Dengan menerapkan RFID, pabrik pembuat pakaian dan gudang penyimpanannya dapat memantau jumlah dan stok yang tepat dari setiap produk yang dihasilkan.
Informasi ini kemudian diolah untuk menghindari produksi berlebihan, memastikan bahwa pakaian yang sudah ada terjual sebelum melanjutkan produksi.
RFID dapat dikombinasikan dengan kecerdasan buatan (AI) untuk memberikan analisis tentang pakaian yang sesuai dengan preferensi calon pelanggan.
Melalui aplikasi atau program khusus di toko, pengunjung dapat melihat stok pakaian melalui RFID dan menerima rekomendasi yang cocok berkat analisis dari AI.
Dengan pendekatan ini, pengunjung dapat membeli pakaian yang sesuai dan dapat digunakan berulang kali.


Sumber : Iptek

0
12
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan