https://lampung.tribunnews.com/2023/11/09/ganjar-ingin-beri-kesempatan-rakyat-bisa-usul-copot-menteri

Quote:
Ganjar Ingin Beri Kesempatan Rakyat Bisa Usul Copot Menteri
Kamis, 9 November 2023 01:29 WIB
Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id - Bakal balon presiden (capres) Ganjar Pranowo ingin memberikan kesempatan rakyat bisa usulkan pencopotan menteri.
Menurut Ganjar Pranowo hal itu sebagai bentuk evaluasi terhadap menteri dalam kabinetnya nanti.
Kemudian juga ide dari Ganjar Pranowo tersebut bisa menyelamatkan para menteri dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Ganjar menilai rakyat miliki hak juga untuk mengevaluasi kinerja kabinet pemerintahan, bukan cuma presiden.
"Kayaknya menarik kalau nanti kabinet itu yang menilai rakyat, maka ada KPI-based kabinet yang transparan," kata Ganjar saat menjadi pembicara pada Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur, Rabu (8/11/2023).
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini evaluasi dari rakyat masuk dalam bagian dari key performa indicator (KPI).
Ia menyebut melalui KPI based masyarakat bisa mengusulkan menteri dicopot.
"Jadi kalau menterinya jelek, yang mengevaluasi rakyatnya. Presiden, (menteri) itu diganti saja. Itu cuma nguap-nguap pak, setiap rapat ngantuk," ujarnya.
Di samping itu, Ganjar menuturkan dirinya memiliki nilai yang sama dengan calon wakil presiden (cawapres) pendampingnya Mahfud MD untuk memberantas korupsi.
"Saya ngobrol sama Pak Mahfud, satu nilai yang sama dari kami berdua adalah hukum harus pasti harus tegak, sikat korupsi," ujar Ganjar.
Ganjar menegaskan dirinya bersama Mahfud akan memberantas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
"Sikat KKN, Korupsi, kolusi, nepotisme. Hajar bleh. Kira-kira gitu," ucapnya.
Ia mengungkapkan komitmennya memberantas korupsi bila terpilih menjadi presiden di 2024.
Ganjar menceritakan ketika dirinya menjadi Gubernur Jawa Tengah.
Di mana, pembangunan-pembangunan yang tidak beres dituntaskan.
"Kenapa? Kita pengen kualitas kita baik bapak/ibu. Untuk rakyat jangan dikorupsi, titik. Apakah untuk yg lain harus dikorupsi boleh Pak? Tidak. Ini pemerintahan bersih," kata Ganjar di lokasi.
Dia menuturkan dirinya memiliki nilai yang sama dengan Mahfud MD untuk memberantas korupsi.
"Saya ngobrol sama Pak Mahfud, satu nilai yang sama dari kami berdua adalah hukum harus pasti harus tegak, sikat korupsi," ujar Ganjar.
Ganjar menegaskan dirinya bersama Mahfud akan memberantas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
"Sikat KKN, Korupsi, kolusi, nepotisme. Hajar bleh. Kira-kira gitu," ucapnya.
Dia pun mendorong pentingnya untuk melakukan edukasi sejak dini mengenai KKN dan pemerintahan yang digital.
"Saya tanya-tanya teman saya waktu kita mentransformasikan pemerintahan yang digital ternyata bisa menghemat Rp 2,4 triliun. Gede ya? Akhirnya dari situlah kita bisa alokasikan pendapatannya PNS naik ora perlu setor," ungkap Ganjar.
Ganjar menambahkan pemerintahan yang digital juga bisa mencegah praktik jual beli jabatan.
"Kalau mau naik jabatan enggak ada jual beli, kamu tinggal tes aja. Enak toh? Tapi tugasmu layani masyarakat dengan baik atau kamu tak (saya) ganti," imbuhnya.
(Tribunlampung.co.id/Tribunnews)
Menarik sih, tapi siapapun presidennya pasti punya pertimbangan politik yang tidak selalu diketahui rakyat dalam mempertahankan atau mencopot menteri.