Setiap orang mendambakan hidup yang lebih baik, baik kehidupan secara ekonomi, jabatan, status sosial, rumah tangga dan anak-anak yang baik.

Semua harapan dan impian itu tak semua bisa diraih, setiap orang tentunya berbeda-beda peruntungan nasib dan takdirnya. Boleh jadi impian dan harapan kita tercapai, disisi lain ada orang yang tak bisa mencapainya.

Setiap orang berhak menjadi sukses dan kaya. Meski demikian, ada beberapa kebiasaan yang bisa menghambat Anda meraih cita-cita tersebut.

Oleh karena itu, menganalisis kebiasaan bisa menjadi cara terbaik yang dapat Anda lakukan untuk masa depan. Bahkan jika Anda mengubah satu kebiasaan setiap bulan, Anda bisa membuat perubahan besar dalam hidup.

Namun, kesuksesan dan kekayaan bukanlah jaminan seseorang untuk merasa cukup atau bahkan menjadi jaminan untuk kebahagiaan.

Dilansir dari unggahan kalan youtube Berkah Nyantri, Gus Baha meminta agar jangan hidup di dunia hanya berkutat kepada pemenuhan kebutuhan saja terlebih pemenuhannya dengan cara yang memaksakan diri.

"Kalau saya menuruti nafsu tamak saya, mungkin saya ingin punya mobil mewah atau ingin apa saja," ucap Gus Baha.

Menurut Gus Baha, bila kita tidak ingin tergantung dengan harta benda dunia, maka cara terbaiknya adalah dengan menghindarinya.

Untuk itu, Gus Baha mengajarkan satu perbuatan, melalui maqolah Imam Syafi’I agar hidup yang kita jalani lebih bahagia di dunia dan hidup berkecukupan.

Dalam maqolah itu, ada solusi yang masyhur,"fainnal ghina anissyai lama bihi," ucap Gus Baha.

Artinya, untuk menjadi hidup berkecukupan usahakan banyak hal yang tidak Anda butuhkan. semakin banyak hal yang kita butuhkan di dunia, hal itu malah membuat kita tidak bahagia.

Malah sebaliknya, kita menjadi tergantung akan sesuatu itu.

Oleh karena itu Gus Baha meminta hiduplah dengan tidak terlalu berlebihan.

Jalani hidup saat ini dengan apa saja yang dimiliki bukan yang diinginkan.

"Cukup dengan yang kamu punya. Tidak usah terlalu berlebihan,"ucap Gus Baha menegaskan.***

https://wongapak.suaramerdeka.com/kh...kebutuhan-saja

Jaga keseimbangan alam, ambil secukupnya sisakan untuk generasi berikutnya