
Foto: Chelsea Olivia Daffa
Jakarta -
Para pegawai yang bekerja di Hotel Sultan mengaku mulai merasakan dampak dari aksi pemblokiran yang dilakukan Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK). Penutupan akses membuat pendapatan hotel terganggu dan berujung pada ancaman hilangnya pendapatan dan matapencaharian para pegawai.
Kondisi itu ternyata mendapat perhatian serius dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI). Ketua Umum KSPSI Jumhur Hidayat mengatakan, pihaknya bakal membongkar beton-beton permanen yang terpasang di akses masuk ke Holten Sultan.
Langkah ini diambil sebagai upaya agar para karyawan hotel tersebut tidak mengalami kerugian lebih lama. Ia pun menyampaikan saat ini tingkat keterisian atau okupansi kamar hotel menurun menjadi 10% per hari. Penurunan tersebut berimbas pada pemasukan tambahan karyawan hotel dari pengunjung.
"Blokir-blokir itu agar dicabut. Blokade pakai beton, ada 5 pintu, cuma 1 pintu (yang bisa diakses). Itu kan nggak benar. Saya mau bongkar itu yang tutup-tutup itu, karena itu ilegal, blokir-blokir itu ilegal," kata Jumhur di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2023).
Soal polemik sengketa kepemilikan lahan, dia menilai tidak seharusnya berimbas pada kesejahteraan para karyawan Hotel Sultan. Dia hanya ingin memastikan operasional Hotel Sultan kembali berjalan sehingga okupansi meningkat serta para karyawan mendapat bonus.
Untuk itu, dia akan terus mengawal proses kasus ini sampai operasional hotel bisa berjalan seperti sediakala.
"Nggak pedulilah dengan soal kesengketaannya. Tapi, kalau orang nggak bisa nge-gaji kan ujungnya kan ya anggota kita, karyawan (yang rugi). Jadi, buat saya, ini nggak fair lah. Ini harus dihentikan, gaya-gaya sengketa seperti ini harus dihentikan," jelasnya.
Sebelumnya, Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) telah memasang tembok beton di seluruh akses masuk Hotel Sultan di Blok 15 dari arah Jalan Gatot Subroto. Beton permanen tersebut menggantikan barikade beton (concrete barrier) yang sebelumnya dibuka paksa oleh sejumlah orang.
Sebagai bagian dari kegiatan pengamanan aset negara tersebut, PPKGBK telah melakukan pemasangan barikade beton sejak tanggal 4 Oktober 2023.
(dna/dna)
https://www.detik.com/properti/berit...bongkar-portal.
Saya mau bongkar itu yang tutup-tutup itu, karena itu ilegal, blokir-blokir itu ilegal," kata Jumhur