Sumber: WikiFx Indonesia



Broker bodong atau broker yang tidak teregulasi dapat beroperasi karena beberapa alasan, namun penting untuk dipahami bahwa melakukan trading dengan broker yang tidak teregulasi memiliki risiko yang signifikan.
Di bawah ini adalah beberapa alasan mengapa broker forex yang tidak teregulasi di bawah regulator manapun tetap dapat beroperasi:

1. Variasi Standar Peraturan
Standar regulasi terkait peraturan broker sangat bervariasi dari satu negara ke negara lain. Beberapa negara memiliki peraturan ketat yang memberikan perlindungan investor yang kuat, sementara negara lain mungkin memiliki pengawasan yang lemah atau terbatas. Broker bodong sering kali memilih untuk menjalankan operasinya di wilayah dengan standar peraturan yang lebih lemah.

2. Regulasi Lepas Pantai
Banyak broker yang tidak teregulasi berbasis di yurisdiksi luar negeri yang memiliki sedikit atau tidak ada pengawasan regulasi terhadap trading forex. Yurisdiksi ini dianggap menguntungkan, sehingga menarik bagi broker tanpa regulasi untuk mendirikan bisnisnya.

3. Iming-iming Biaya Rendah
Broker tanpa regulasi seringkali menawarkan biaya trading yang lebih rendah dan leverage yang lebih fleksibel kepada para trader. Terbukti faktor-faktor ini menarik, namun sering kali hal ini mengorbankan perlindungan investor, karena broker yang tidak teregulasi tidak memiliki standar yang sama dengan broker yang teregulasi dalam hal pengelolaan dana nasabah.

4. Kesulitan Penegakan Hukum
Regulator mempunyai wewenang untuk mengambil tindakan terhadap broker bodong atau tanpa regulasi. Namun, broker bodong juga beradaptasi dan mengembangkan penipuan canggih untuk menghindari deteksi. Mereka menggunakan teknologi canggih, enkripsi, dan taktik lain untuk menyembunyikan aktivitas mereka. Lanjut baca selengkapnya klik disiniyuk!