Ganjar Pranowo, mantan gubernur Jawa Tengah yang berbakat dan berambisi menjadi calon presiden, baru-baru ini membuat kejutan dengan memilih tidak mengenakan baju desain Jokowi saat deklarasi capres dan cawapres TPN Ganjar. Padahal, baju garis hitam putih yang dirancang langsung oleh Presiden Jokowi sendiri seharusnya menjadi baju andalan Ganjar. Nah, apa sih alasan di balik keputusan ini?

Dalam sebuah wawancara, Ganjar menceritakan bagaimana Jokowi memberikan ide rancangan baju tersebut. Saat bertemu dengan Jokowi, Ganjar mendapatkan selembar kertas yang berisi desain kemeja garis-garis hitam-putih. Namun, ternyata Ganjar memiliki pertimbangan tersendiri untuk tidak mengenakan baju tersebut.

Menurut Ganjar, alasan utama adalah karena belum ada keputusan pasti mengenai baju kampanye yang akan digunakan oleh pasangan Ganjar-Mahfud. Ganjar menjelaskan bahwa pemilihan baju kampanye bahkan telah dilombakan. Sudah ada beberapa alternatif baju yang ditawarkan, namun Ganjar belum memilih satu di antaranya.

Bukan hanya itu, Ganjar juga memberikan penjelasan bahwa baju yang dikenakannya saat itu bukanlah baju kampanye. Ia hanya memilih baju biasa sebagai penampilan di acara deklarasi. Jadi, jangan berpikir bahwa baju tersebut adalah simbol atau identitas dari kampanye Ganjar-Mahfud.

Meski belum ada keputusan final mengenai baju kampanye, Ganjar tetap memilih tampil rapi dan pantas di setiap kesempatan. Ia ingin memberikan kesan yang baik kepada masyarakat dan menunjukkan komitmennya untuk menjadi pemimpin yang terpercaya. Jadi, agan dan sista jangan perlu khawatir tentang penampilan Ganjar saat kampanye nanti.

Itulah alasan Ganjar tidak memakai baju desain Jokowi saat deklarasi capres dan cawapres TPN Ganjar. Meski belum ada keputusan mengenai baju kampanye, Ganjar tetap memberikan penampilan terbaiknya dan tetap fokus pada perjuangan untuk menjadi calon presiden yang terbaik. Yuk, kita dukung Ganjar dan Mahfud MD dalam perjalanan mereka menuju pemilihan presiden mendatang!