Bagian 1

Tulislah apa pun yang mau anda tulis. Siapkan kertas atau tinta China atau botol tinta, kalau punya. Jika tidak punya, silakan gunakan komputer atau hp anda (mintalah teman atau kerabat anda untuk mengetiknya.) Jika masih malas untuk memulai.

Bacalah buku apa pun, selama buku itu membuat anda senang dan jangan membaca buku yang tidak anda sukai.

Lakukan riset atau membaca koran, suratkabar mau pun lembaran negara (jika dibutuhkan)

Bagian 2

Siapkan niat anda, karena penulis siapa pun, senior atau junior di mana pun mereka berada, entah di Indonesia atau bahkan pluto sekali pun. Tantangan penulis hanya satu, lawanlah kemalasan anda. Karena menulis hanya malas kesulitannya, selain itu tidak ada.

Jika sudah puas dengan tulisan anda, monggo berhenti dulu, silakan istirahat sampe ada ide lagi. Tapi tidak boleh berhenti menulis selama setahun, jika selama itu tidak pernah menulis, sudah dapat dipastikan anda jurnalis yang belum digaji atau sudah dipecat atasan.

Jangan membaca buku berat semacam literatur Sarte, Camus atau bahkan Hans Habe, karena anda pasti tidak tahu bahasanya. Bacalah yang ringan semacam Das Kapital.

Bagian 3

Cobalah cari genre yang membuat anda merasa senang untuk menulis, jangan menulis genre hanya karena mau dapet duit, padahal anda tidak suka dengan konflik atau tema cerita itu.

Bukalah kamus bahasa Indonesia, selama anda membutuhkannya. Carilah kosa kata yang anda butuhkan (kecuali jika tidak punya) silakan tanya ke saudara atau teman dekat anda. Mintalah untuk pinjam kamus kbbi ke mereka.

Larangan dalam menulis

Jangan dengarkan kritik yang membuat anda meragukan tulisan hasil sendiri.

Jangan menulis dengan detail yang susah dan membingungkan, jangan menarasikan tokoh dengan lengkap, jangan membuat setting tempat yang banyak menjelaskan hal tidak perlu.

Melanggar larangan dalam menulis

Tulislah karakter seperlunya saja, dalam menulis yang kita butuhkan hanya bagaimana membuat senang hati kita (bukan penulis lain).

Boleh menjelaskan detail yang tidak perlu (selama itu membuat anda senang). Dan detail yang tidak perlu itu bisa ditulis singkat. Gunakan kalimat efektif.

Boleh menulis dengan dialog panjang, selama anda senang dengan hasilnya. (Resiko bosen tanggung sendiri)

Boleh menulis tanpa riset kecuali anda menulis sebatas yang anda kuasai saja.

Boleh menulis tanpa mengikuti kbbi, selama yang anda tulis membuat anda senang dan tidak merugikan teman mau pun keluarga. Contohnya fakta ini:

Sangat mungkin orang Indonesia (khususnya yang berada di Jawa Barat – komo deui urang Sunda ) menyertakan bunyi [h] pada kata terbuka (vokal di depan atau di belakang). Misalnya;
rapi – rapih
embus – hembus
ampar – hampar
ujung – hujung

Cara menulis kalimat agar tidak banyak basa-basi.

Tulislah kalimat apa saja tanpa menambahkan kalimat penghubung seperti; lalu, jika, kalau, di, bagaimanakah, kala. (Selama menarasikan tempat, boleh gunakan di, misalnya di rumah, di ragunan, di menara eifel, di mars dll).

Jika anda meletakan kalimat seperti 'kala' di tengah tulisan anda, apalagi menjelaskan adegan aksi. Misalnya tokoh sedang lari atau kejar-kejaran dengan anjing, sangat tidak etis sekali. Contohnya:

Nirina bermaksud membuang ikan busuk itu ke selokan Pak Karmin, ia mendengar anjing tetangga itu galaknya amit-amit. Si Nirina yang sudah berdiri mau membuang ikan, kepalanya melihat anjing lari mau mengejarnya, (kala badannya sudah mau bangkit dari selokan ×)

Akan lebih baik jika kita ubah begini:

Si Nirina yang sudah berdiri mau membuang ikan, kepalanya melihat anjing lari dari kandang, ketika itu badannya sudah mau bangkit dari selokan.

Gantilah kala dengan ketika. Kecuali kala di depan kalimat. Contohnya:

Kala reuni sma itu aku lupa memakai celana dalam, jadi burungku kedinginan.

Sekian semoga membantu, tips di atas bisa saja beda dengan pengalaman penulis lain, karena penulis lain bukan saya. Terima kasih.