- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Movies
15 Menit yang Membeku dalam Sejarah


TS
ondapriatna
15 Menit yang Membeku dalam Sejarah
15 Minutes of War adalah sebuah film yang menggambarkan sebuah peristiwa nyata yang terjadi di Kamerun pada tahun 1976, di mana sebuah sekolah disandera oleh kelompok pemberontak. Film ini disutradarai oleh Fred Grivois dan berusaha menghadirkan dramatisasi dari penyelamatan para anak-anak yang menjadi sandera. Dalam ulasan ini, kita akan mengeksplorasi berbagai aspek film ini, termasuk cerita, pengembangan karakter, akting, pengarahan, dan pesan yang disampaikan.

Cerita film ini didasarkan pada kisah nyata penyanderaan yang terjadi di Kamerun. Pada tahun 1976, sekelompok anak-anak sekolah Prancis diambil sebagai sandera oleh pemberontak Kamerun selama 15 hari yang tegang. Dalam situasi yang sangat sulit, sekelompok prajurit elit Prancis, yang dipimpin oleh Kolonel Groux (diperankan oleh Alban Lenoir), harus melancarkan operasi penyelamatan yang berisiko tinggi untuk menyelamatkan anak-anak tersebut. Cerita ini memiliki potensi yang besar untuk menghadirkan ketegangan dan drama yang kuat.
Dalam pengembangan karakter, film ini memberikan sedikit wawasan tentang latar belakang dan motivasi karakter-karakter utamanya. Kolonel Groux adalah tokoh utama yang berusaha memimpin operasi penyelamatan. Meskipun kita melihat keberaniannya dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin, kita tidak benar-benar mendapatkan pemahaman yang dalam tentang siapa dia di luar konteks misi ini. Karakter-karakter lain di tim penyelamat juga memiliki sedikit pengembangan karakter yang mendalam. Ini bisa menjadi salah satu kekurangan film ini, karena penonton mungkin ingin merasa lebih terhubung dengan para karakter.
Dalam hal akting, Alban Lenoir memberikan penampilan yang kuat sebagai Kolonel Groux. Dia berhasil menghadirkan karakter yang memiliki kepemimpinan dan ketegasan yang dibutuhkan dalam situasi tersebut. Namun, akting para pemain lainnya mungkin tidak sekuat yang diharapkan. Beberapa adegan mungkin terasa agak kaku, terutama dalam momen-momen emosional.
Dari segi pengarahan, Fred Grivois berhasil menciptakan adegan-adegan aksi yang mendebarkan. Operasi penyelamatan dan konfrontasi dengan pemberontak dipresentasikan dengan cara yang membuat penonton tetap terlibat. Adegan-aegannya dikerjakan dengan baik, dan film ini menciptakan ketegangan yang kuat selama hampir seluruh durasinya.
Salah satu aspek yang perlu diapresiasi dalam film ini adalah penggambaran lingkungan Kamerun. Lokasi dan pengambilan gambar berhasil menciptakan suasana dan atmosfer yang autentik. Ini membantu dalam membawa penonton ke dalam pengaturan yang eksotis dan berbahaya di mana sebagian besar cerita berlangsung.
Pesan yang disampaikan oleh 15 Minutes of War adalah tentang keberanian, pengorbanan, dan kemanusiaan. Film ini menyoroti ketegangan antara tugas militer yang keras dan dorongan kemanusiaan para prajurit yang terlibat dalam operasi penyelamatan ini. Ini menunjukkan bahwa di tengah-tengah konflik dan kekerasan, masih ada ruang bagi kebaikan dan empati.
Namun, film ini mungkin kurang mendalam dalam menjelajahi latar belakang politik dan sejarah dari penyanderaan ini. Penonton diberi sedikit konteks tentang mengapa pemberontak melakukan penyanderaan ini, dan itu bisa menjadi bagian yang penting untuk memahami keseluruhan gambar. Pengembangan karakter yang lebih baik juga akan membantu penonton merasa lebih terhubung dengan para karakter dan menguatkan pesan yang ingin disampaikan.
sumber
Gambar : google

Cerita film ini didasarkan pada kisah nyata penyanderaan yang terjadi di Kamerun. Pada tahun 1976, sekelompok anak-anak sekolah Prancis diambil sebagai sandera oleh pemberontak Kamerun selama 15 hari yang tegang. Dalam situasi yang sangat sulit, sekelompok prajurit elit Prancis, yang dipimpin oleh Kolonel Groux (diperankan oleh Alban Lenoir), harus melancarkan operasi penyelamatan yang berisiko tinggi untuk menyelamatkan anak-anak tersebut. Cerita ini memiliki potensi yang besar untuk menghadirkan ketegangan dan drama yang kuat.
Dalam pengembangan karakter, film ini memberikan sedikit wawasan tentang latar belakang dan motivasi karakter-karakter utamanya. Kolonel Groux adalah tokoh utama yang berusaha memimpin operasi penyelamatan. Meskipun kita melihat keberaniannya dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin, kita tidak benar-benar mendapatkan pemahaman yang dalam tentang siapa dia di luar konteks misi ini. Karakter-karakter lain di tim penyelamat juga memiliki sedikit pengembangan karakter yang mendalam. Ini bisa menjadi salah satu kekurangan film ini, karena penonton mungkin ingin merasa lebih terhubung dengan para karakter.
Dalam hal akting, Alban Lenoir memberikan penampilan yang kuat sebagai Kolonel Groux. Dia berhasil menghadirkan karakter yang memiliki kepemimpinan dan ketegasan yang dibutuhkan dalam situasi tersebut. Namun, akting para pemain lainnya mungkin tidak sekuat yang diharapkan. Beberapa adegan mungkin terasa agak kaku, terutama dalam momen-momen emosional.
Dari segi pengarahan, Fred Grivois berhasil menciptakan adegan-adegan aksi yang mendebarkan. Operasi penyelamatan dan konfrontasi dengan pemberontak dipresentasikan dengan cara yang membuat penonton tetap terlibat. Adegan-aegannya dikerjakan dengan baik, dan film ini menciptakan ketegangan yang kuat selama hampir seluruh durasinya.
Salah satu aspek yang perlu diapresiasi dalam film ini adalah penggambaran lingkungan Kamerun. Lokasi dan pengambilan gambar berhasil menciptakan suasana dan atmosfer yang autentik. Ini membantu dalam membawa penonton ke dalam pengaturan yang eksotis dan berbahaya di mana sebagian besar cerita berlangsung.
Pesan yang disampaikan oleh 15 Minutes of War adalah tentang keberanian, pengorbanan, dan kemanusiaan. Film ini menyoroti ketegangan antara tugas militer yang keras dan dorongan kemanusiaan para prajurit yang terlibat dalam operasi penyelamatan ini. Ini menunjukkan bahwa di tengah-tengah konflik dan kekerasan, masih ada ruang bagi kebaikan dan empati.
Namun, film ini mungkin kurang mendalam dalam menjelajahi latar belakang politik dan sejarah dari penyanderaan ini. Penonton diberi sedikit konteks tentang mengapa pemberontak melakukan penyanderaan ini, dan itu bisa menjadi bagian yang penting untuk memahami keseluruhan gambar. Pengembangan karakter yang lebih baik juga akan membantu penonton merasa lebih terhubung dengan para karakter dan menguatkan pesan yang ingin disampaikan.
sumber
Gambar : google
0
492
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan