- Beranda
- Komunitas
- Titan Infra Energy
Musim Kemarau 2023 di Indonesia: Dampak dan Upaya Penanggulangan di Pertambangan


TS
batubaraindo
Musim Kemarau 2023 di Indonesia: Dampak dan Upaya Penanggulangan di Pertambangan

Titan Infra energy
Musim kemarau pada tahun 2023, terutama mulai dari bulan Agustus hingga Oktober, menjadi perhatian serius di Indonesia. Situasi ini semakin diperparah oleh fenomena El Nino yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia. Dalam konteks ini, kami akan membahas dampak ekstrem musim kemarau ini pada operasional Titan Group PT Servo Lintas Raya (SLR) dan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ), serta upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi tantangan ini.
1. Kekeringan yang Melumpuhkan
Musim kemarau yang ekstrem menghadirkan beberapa masalah utama, yang pertama adalah kurangnya curah hujan. Hal ini telah menyebabkan suhu udara meningkat dan meningkatnya kecepatan angin, yang pada gilirannya mengakibatkan berkurangnya sumber air secara drastis. Beberapa masalah yang terkait dengan kekeringan ini meliputi:
a. Pendangkalan Sungai
Kurangnya air hujan telah menyebabkan pendangkalan sungai, yang menjadi sumber air penting bagi aktivitas operasional.
b. Berkurangnya Sumber Mata Air
Sumber-sumber mata air alami juga mengalami penurunan yang signifikan, menyebabkan ketidakcukupan air bersih.
c. Keringnya Embung Air
Embung air yang digunakan untuk cadangan juga mengalami kekeringan, mengancam kelangsungan operasional.
2. Lonjakan Debu dan Risiko Kebakaran
Selain masalah kekeringan, musim kemarau juga meningkatkan produksi debu, yang berasal dari batubara dan tanah. Masalah debu ini memiliki dampak serius:
a. Kualitas Udara yang Buruk
Konsentrasi debu yang tinggi mengakibatkan kualitas udara yang buruk, berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan pekerja.
b. Kebakaran Lahan
Kekeringan dan debu yang berlebihan meningkatkan risiko kebakaran lahan di sekitar jalan hauling sepanjang 113 KM.
3. Persiapan Dini dari PT SLR dan PT SDJ
Untuk menghadapi tantangan ini, PT SLR dan PT SDJ telah mengambil langkah-langkah persiapan sejak bulan Juli 2023. Beberapa upaya yang telah mereka lakukan meliputi:
a. Penyewaan Water Truck (WT)
Mereka mencari vendor yang menyewakan water truck (WT) untuk mengatasi kekurangan air.
b. Penambahan Waterfill dan Dust Suppression System (DSS)
Waterfill telah ditambahkan untuk memastikan ketersediaan air yang cukup, sementara Dust Suppression System (DSS) ditingkatkan untuk mengurangi debu.
c. Pengadaan Tambahan Chemical
Tambahan chemical digunakan untuk memadamkan api di tumpukan batubara dan mengatasi masalah debu.
d. Fasilitas Pengobatan Gratis
Selain persiapan operasional, mereka juga mempersiapkan fasilitas pengobatan gratis bagi warga sekitar yang terdampak.
4. Penanggulangan Debu
Untuk mengurangi dampak debu di sepanjang jalan hauling sepanjang 113 km, saat ini ada 29 unit WT yang beroperasi, dengan satu unit WT setiap 4 KM. Sumber air telah ditambahkan menjadi 34 titik. Di area stockpile IS 107, IS 36, dan Port, tambahan WT dan penggunaan water cannon serta mist cannon membantu mengendalikan debu saat truk dimuat.
5. Penanganan Swabakar
Untuk mengatasi risiko swabakar, WT yang berada di stockpile diberi tambahan chemical untuk memadamkan api dan menjaga kualitas batubara.
6. DSS di Crusher dan BLC
Di fasilitas crusher dan titik dust suppression system (DSS), mereka menambahkan titik penyiraman dan chemical untuk mempertahankan kualitas batubara.
7. Pengelolaan Ketinggian Air Sungai Musi
Ketinggian air Sungai Musi, tempat berlokasinya Port SDJ, telah menurun. Oleh karena itu, mereka melakukan penyesuaian muatan tongkang agar tetap sesuai dengan ketinggian air sungai. Dredging dan pemantauan area alur sungai juga menjadi tindakan rutin untuk mencegah kemungkinan kandas.
8. Kolaborasi dengan Pemadam Kebakaran
Kondisi panas ekstrem juga mengancam lahan warga di sepanjang jalan hauling. Kerjasama dengan Dinas Pemadam Kebakaran setempat diperlukan untuk memadamkan kebakaran yang terjadi.
Kesimpulan
Musim kemarau ekstrem pada tahun 2023 telah memberikan tantangan serius bagi operasional Titan Group PT Servo Lintas Raya (SLR) dan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ). Meskipun situasinya sulit, upaya persiapan dan penanganan yang cermat telah dilakukan untuk mengatasi kekeringan, debu, risiko kebakaran, dan masalah lain yang muncul akibat musim kemarau ini.
0
3
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan