- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
RI Mau Genjot Produksi 'Kebun Matahari', Bidik Ekspor ke AS


TS
yellowmarker
RI Mau Genjot Produksi 'Kebun Matahari', Bidik Ekspor ke AS
Rabu, 11 Okt 2023 16:05 WIB

Ilustrasi/Foto: Grandyos Zafna
Aulia Damayanti - detikFinance
Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia akan mendorong industri fotovoltaik atau teknologi pengubahan energi dari sinar matahari menjadi energi listrik. Mudahnya biasa disebut dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Industri itu akan didorong untuk mengambil pasar Amerika Serikat (AS). Menurut Airlangga industrial fotovaltaik ini 95% bergantung pada China. Nah, Airlangga menyebut, AS berencana untuk mengurangi impor dari China mulai 2025.

"Kenapa ini penting? Karena sekarang 95% bergantung pada China. AS di 2025 akan mengurangi impor atau melarang dari China, jadi ini kesempatan bagi Indonesia untuk mendorong fotovoltaik industry," kata Airlangga dalam sambutannya di acara HSBC Summit 2023, Rabu (11/10/2023).
Menurut Airlangga, industri fotovoltaik ini berpotensi menjadi produk yang unggul setelah suksesnya produk baja. Sejumlah bahan untuk membangun 'kebun matahari' itu di Indonesia disebut sangat lengkap.
"Kita punya silica, pasir kuarsa, kita bisa membangun industri kaca, karena kaca dan fotovoltaik itu sudah sangat dekat, kita tinggal bangun semikonduktor yang relatif sederhana," jelas dia.
Sebagai informasi, dalam Rencana Strategis Energi Nasional, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menjadi program prioritas Kementerian ESDM sebagai strategi menggenjot bauran energi baru dan energi terbarukan (EBT) sebesar 23% di tahun 2025.
Salah satunya melalui PLTS Terapung, dimana pada penyusunan RUPTL 2021-2030 saat ini, semua danau, waduk dan bendungan yang ada di Pulau Jawa akan masuk dalam rencana penyediaan listrik melalui PLTS Terapung. Perhitungan potensinya sebesar 1.900 MW, ini adalah langkah mendorong pemanfaatan tenaga surya di atas air.
"Contoh proyek yang saat ini sedang berjalan adalah PLTS Terapung Cirata, untuk harga sudah masuk di bawah Biaya Pokok Penyediaan (BPP) pembangkitan Jawa, nah akan lebih baik lagi ke depan dikombinasikan di situ ada PLTA dan kita bangun PLTS Terapung jadi bisa saling mengisi", ujar Direktur Jenderal EBTKE, Dadan Kusdiana, dalam rilis Kementerian ESDM pada 16 Februari 2021.
Dadan mengungkapkan pendekatan yang paling cepat untuk mengejar target energi bersih yaitu melalui program pemanfaatan energi surya. Matahari ada dimanapun, dan tidak terlalu sulit dan kompleks untuk melakukan studi kelayakan untuk membangun PLTS, apalagi untuk PLTS atap/rooftop.
Kementerian ESDM merencanakan dalam jangka menengah sampai tahun 2035 berfokus bagaimana Indonesia bisa mengurangi atau menghilangkan impor dari energi khususnya bahan bakar minyak, kemudian untuk dalam negeri bagaimana Pemerintah menggeser dari yang sifatnya fosil kepada energi terbarukan.
(ada/eds)
Sumber
Salah satunya melalui PLTS Terapung, dimana pada penyusunan RUPTL 2021-2030 saat ini, semua danau, waduk dan bendungan yang ada di Pulau Jawa akan masuk dalam rencana penyediaan listrik melalui PLTS Terapung. Perhitungan potensinya sebesar 1.900 MW, ini adalah langkah mendorong pemanfaatan tenaga surya di atas air.
"Contoh proyek yang saat ini sedang berjalan adalah PLTS Terapung Cirata, untuk harga sudah masuk di bawah Biaya Pokok Penyediaan (BPP) pembangkitan Jawa, nah akan lebih baik lagi ke depan dikombinasikan di situ ada PLTA dan kita bangun PLTS Terapung jadi bisa saling mengisi", ujar Direktur Jenderal EBTKE, Dadan Kusdiana, dalam rilis Kementerian ESDM pada 16 Februari 2021.
Dadan mengungkapkan pendekatan yang paling cepat untuk mengejar target energi bersih yaitu melalui program pemanfaatan energi surya. Matahari ada dimanapun, dan tidak terlalu sulit dan kompleks untuk melakukan studi kelayakan untuk membangun PLTS, apalagi untuk PLTS atap/rooftop.
Kementerian ESDM merencanakan dalam jangka menengah sampai tahun 2035 berfokus bagaimana Indonesia bisa mengurangi atau menghilangkan impor dari energi khususnya bahan bakar minyak, kemudian untuk dalam negeri bagaimana Pemerintah menggeser dari yang sifatnya fosil kepada energi terbarukan.
(ada/eds)
Sumber
Quote:

Diubah oleh yellowmarker 11-10-2023 14:06




muhamad.hanif.2 dan pesulap.merah memberi reputasi
2
521
29


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan