- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Benarkah Iran Terlibat Di Balik Serangan Hamas Ke Israel?


TS
quae
Benarkah Iran Terlibat Di Balik Serangan Hamas Ke Israel?

Roket yang ditembakkan militan Palestina dicegat oleh sistem rudal pertahanan Iron Dome Israel di Kota Gaza, Palestina, Minggu (8/10/2023). [EYAD BABA / AFP]
Quote:
Suara.com- Iran adalah negara yang lama dikenal sebagai 'musuh bebuyutan' Israel. Negara itu bahkan disebut-sebut terlibat dalam serangan kelompok milisi Hamas di Palestina ke sejumlah wilayah Israel.
BBC dalam laporannya, Selasa (10/10/2023) menulis, sebuah laporan yang diterbitkan surat kabar Wall Street Journal mengutip anggota Hamas yang tidak disebutkan namanya dan gerakan gerilya Hizbullah di Lebanon yang mengatakan bahwa Iran memberi lampu hijau pada serangan itu sepekan lalu.
Namun seorang pejabat senior bidang pertahanan di Washington, Amerika Serikat (AS) kemudian mengatakan bahwa AS “saat ini tidak memiliki informasi” untuk menguatkan tuduhan spesifik mengenai peran Iran dalam serangan tersebut.
Terlepas dari itu, taruhan atas kebenaran keterlibatan Iran dalam serangan itu sangatlah besar. Jika ternyata Iran berada di balik serangan tersebut, hal ini berpotensi memperluas konflik menjadi konfrontasi regional.
Meski para pemimpin Iran merayakan dan memuji serangan tersebut, mereka dengan cepat menyangkal keterlibatannya.
“Tuduhan terkait dengan peran Iran… didasarkan pada alasan politik,” kata Kementerian Luar Negeri Iran.
Iran tidak melakukan intervensi "dalam pengambilan keputusan negara lain", tambah juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran.
Namun semua ini tidak berarti Iran tidak terlibat.
Ghazi Ahmad, juru bicara Hamas, berkata pada BBC bahwa kelompok itu mendapat dukungan langsung dari Iran – yang berjanji untuk "berdiri bersama pejuang Palestina hingga pembebasan Palestina dan Jerusalem – untuk melakukan serangan.
AS menyebut negara itu "belum" mendapat bukti bahwa Iran berada di balik serangan. Akan tetapi, Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken menegaskan bahwa memang "ada hubungan jangka panjang" antara Iran dan Hamas.
Iran Sponsor Hamas
Teheran telah menjadi sponsor utama Hamas selama bertahun-tahun, menyokong kelompok milisi itu dengan dukungan finansial dan persenjataan , termasuk roket, dalam jumlah besar.
Selama bertahun-tahun Israel telah mencoba menghalau pasokan Iran ke Gaza, yang melintasi Sudan, Yaman, kapal di Laut Merah dan penyelundup Bedouin di Semenanjung Sinai.
Sebagai salah satu musuh bebuyutan Israel, Iran terang-terangan berminat melihat Israel menderita.
“Menurut saya, tidak berlebihan jika berasumsi bahwa Iran terlibat,” kata Haim Tomer, mantan perwira senior di badan intelijen luar negeri Israel, Mossad, kepada BBC.
“Ini adalah respons Iran terhadap laporan bahwa perjanjian damai akan terjadi antara Israel dan Arab Saudi.”
Akan tetapi, Tomer menganggap dugaan bahwa Iran sebenarnya memerintahkan serangan hari Sabtu itu "agak rumit".
“Ya, memang benar bahwa Iran adalah penyedia peralatan nomor satu bagi Hamas,” katanya, “dan mereka melatih peralatan tersebut di Suriah dan bahkan, kabarnya, di Iran.”
Israel, kata Tomer, telah mengawasi pergerakan para pemimpin Hamas selama beberapa bulan terakhir.
“Kami melihat orang-orang seperti Saleh al-Arouri (kepala sayap militer organisasi tersebut) dan para pemimpin Hamas lainnya terbang bolak-balik antara Lebanon dan Iran, mengadakan pertemuan, termasuk dengan [Pemimpin Tertinggi Ayatollah] Khamenei sendiri.”
Namun “hubungan intim” ini tidak cukup untuk menjelaskan waktu terjadinya serangan, kata Tomer.
"Hamas sangat peka terhadap konflik internal di Israel,” katanya.
“Iran menopang dan mendukung setiap aspek logistik dan militer, namun menurut saya keputusan tersebut setidaknya 75% merupakan keputusan independen dari pimpinan Hamas.”
SUMBER BERITA
Suara.com
BBC dalam laporannya, Selasa (10/10/2023) menulis, sebuah laporan yang diterbitkan surat kabar Wall Street Journal mengutip anggota Hamas yang tidak disebutkan namanya dan gerakan gerilya Hizbullah di Lebanon yang mengatakan bahwa Iran memberi lampu hijau pada serangan itu sepekan lalu.
Namun seorang pejabat senior bidang pertahanan di Washington, Amerika Serikat (AS) kemudian mengatakan bahwa AS “saat ini tidak memiliki informasi” untuk menguatkan tuduhan spesifik mengenai peran Iran dalam serangan tersebut.
Terlepas dari itu, taruhan atas kebenaran keterlibatan Iran dalam serangan itu sangatlah besar. Jika ternyata Iran berada di balik serangan tersebut, hal ini berpotensi memperluas konflik menjadi konfrontasi regional.
Meski para pemimpin Iran merayakan dan memuji serangan tersebut, mereka dengan cepat menyangkal keterlibatannya.
“Tuduhan terkait dengan peran Iran… didasarkan pada alasan politik,” kata Kementerian Luar Negeri Iran.
Iran tidak melakukan intervensi "dalam pengambilan keputusan negara lain", tambah juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran.
Namun semua ini tidak berarti Iran tidak terlibat.
Ghazi Ahmad, juru bicara Hamas, berkata pada BBC bahwa kelompok itu mendapat dukungan langsung dari Iran – yang berjanji untuk "berdiri bersama pejuang Palestina hingga pembebasan Palestina dan Jerusalem – untuk melakukan serangan.
AS menyebut negara itu "belum" mendapat bukti bahwa Iran berada di balik serangan. Akan tetapi, Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken menegaskan bahwa memang "ada hubungan jangka panjang" antara Iran dan Hamas.
Iran Sponsor Hamas
Teheran telah menjadi sponsor utama Hamas selama bertahun-tahun, menyokong kelompok milisi itu dengan dukungan finansial dan persenjataan , termasuk roket, dalam jumlah besar.
Selama bertahun-tahun Israel telah mencoba menghalau pasokan Iran ke Gaza, yang melintasi Sudan, Yaman, kapal di Laut Merah dan penyelundup Bedouin di Semenanjung Sinai.
Sebagai salah satu musuh bebuyutan Israel, Iran terang-terangan berminat melihat Israel menderita.
“Menurut saya, tidak berlebihan jika berasumsi bahwa Iran terlibat,” kata Haim Tomer, mantan perwira senior di badan intelijen luar negeri Israel, Mossad, kepada BBC.
“Ini adalah respons Iran terhadap laporan bahwa perjanjian damai akan terjadi antara Israel dan Arab Saudi.”
Akan tetapi, Tomer menganggap dugaan bahwa Iran sebenarnya memerintahkan serangan hari Sabtu itu "agak rumit".
“Ya, memang benar bahwa Iran adalah penyedia peralatan nomor satu bagi Hamas,” katanya, “dan mereka melatih peralatan tersebut di Suriah dan bahkan, kabarnya, di Iran.”
Israel, kata Tomer, telah mengawasi pergerakan para pemimpin Hamas selama beberapa bulan terakhir.
“Kami melihat orang-orang seperti Saleh al-Arouri (kepala sayap militer organisasi tersebut) dan para pemimpin Hamas lainnya terbang bolak-balik antara Lebanon dan Iran, mengadakan pertemuan, termasuk dengan [Pemimpin Tertinggi Ayatollah] Khamenei sendiri.”
Namun “hubungan intim” ini tidak cukup untuk menjelaskan waktu terjadinya serangan, kata Tomer.
"Hamas sangat peka terhadap konflik internal di Israel,” katanya.
“Iran menopang dan mendukung setiap aspek logistik dan militer, namun menurut saya keputusan tersebut setidaknya 75% merupakan keputusan independen dari pimpinan Hamas.”
SUMBER BERITA
Suara.com
Spoiler for Deduksi TS!:
Quote:
Deduksi TS atau Pendapat TS Secara Objektif
Hubungan Iran dan Hamas yang telah terjalin sangat erat sejak lama menimbulkan indikasi kuat adanya keterlibatan Iran dalam serangan terbaru ini. Selama bertahun-tahun, Iran diakui secara terbuka telah menyediakan dukungan logistik dan persenjataan yang signifikan kepada Hamas. Hal ini tentunya telah meningkatkan kemampuan militer dan operasional Hamas secara dramatis. Wajar jika dengan dukungan sejauh itu, Iran paling tidak memberikan "restu" terhadap serangan skala besar seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.
Penyangkalan Iran terhadap keterlibatan langsung juga perlu dipertanyakan. Sebagai negara yang memiliki prinsip anti-Zionisme dan membenci keberadaan Israel, tidak mungkin Iran tidak menaruh perhatian dan memberikan arahan tertentu mengingat serangan ini sejalan dengan kepentingan strategis mereka. Namun dari sisi diplomatik, mengakui keterlibatan secara terbuka dapat menimbulkan akibat yang merugikan. Oleh sebab itu, penyangkalan secara tegas dari Iran layak diasumsikan lebih untuk menghindari tuduhan daripada menunjukkan ketidak-terkaitannya dengan insiden tersebut.
Dari sisi Hamas, serangan ini sejalan dengan misi perjuangan mereka mempertahankan tanah air Palestina. Kondisi internal Palestina yang semakin rumit membutuhkan aksi militer untuk mengimbau solidaritas umat Islam. Di sini, dukungan besar yang diberikan Iran selama ini tentunya memperkuat kapabilitas operasi militer Hamas. Meski demikian, keputusan serangan yang diambil Hamas tidak sepenuhnya bisa dipastikan atas instruksi langsung dari Iran.
Secara keseluruhan, berdasarkan konteks sejarah panjang dan hubungan timbal balik antara Iran dan Hamas, diduga kuat terdapat keterlibatan tidak langsung Iran dalam serangan terakhir. Meski bukti pasti belum tersedia, berbagai indikasi yang ada mengarah pada hal tersebut. Penyangkalan sepihak dari Iran juga perlu dipertanyakan kredibilitasnya. Diplomasi tetap menjadi pertimbangan kunci penyangkalan secara terbuka oleh Tehran. Isu ini masih membutuhkan verifikasi lebih lanjut dari berbagai pihak independen.
Dan apabila tuduhan tersebut terbukti. Bukan tidak mungkin eskalasi konflik saat ini bisa menjadi semakin besar. Terlebih konflik kali ini berbarengan dengan berita membaiknya relasi antara Arab Saudi dengan Israel dan mungkin juga itu menjadi salah satu alasan kenapa Hamas melancarkan agresinya. Untuk mencegah semakin dekatnya Israel dengan negara-negara gurun?
Hubungan Iran dan Hamas yang telah terjalin sangat erat sejak lama menimbulkan indikasi kuat adanya keterlibatan Iran dalam serangan terbaru ini. Selama bertahun-tahun, Iran diakui secara terbuka telah menyediakan dukungan logistik dan persenjataan yang signifikan kepada Hamas. Hal ini tentunya telah meningkatkan kemampuan militer dan operasional Hamas secara dramatis. Wajar jika dengan dukungan sejauh itu, Iran paling tidak memberikan "restu" terhadap serangan skala besar seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.
Penyangkalan Iran terhadap keterlibatan langsung juga perlu dipertanyakan. Sebagai negara yang memiliki prinsip anti-Zionisme dan membenci keberadaan Israel, tidak mungkin Iran tidak menaruh perhatian dan memberikan arahan tertentu mengingat serangan ini sejalan dengan kepentingan strategis mereka. Namun dari sisi diplomatik, mengakui keterlibatan secara terbuka dapat menimbulkan akibat yang merugikan. Oleh sebab itu, penyangkalan secara tegas dari Iran layak diasumsikan lebih untuk menghindari tuduhan daripada menunjukkan ketidak-terkaitannya dengan insiden tersebut.
Dari sisi Hamas, serangan ini sejalan dengan misi perjuangan mereka mempertahankan tanah air Palestina. Kondisi internal Palestina yang semakin rumit membutuhkan aksi militer untuk mengimbau solidaritas umat Islam. Di sini, dukungan besar yang diberikan Iran selama ini tentunya memperkuat kapabilitas operasi militer Hamas. Meski demikian, keputusan serangan yang diambil Hamas tidak sepenuhnya bisa dipastikan atas instruksi langsung dari Iran.
Secara keseluruhan, berdasarkan konteks sejarah panjang dan hubungan timbal balik antara Iran dan Hamas, diduga kuat terdapat keterlibatan tidak langsung Iran dalam serangan terakhir. Meski bukti pasti belum tersedia, berbagai indikasi yang ada mengarah pada hal tersebut. Penyangkalan sepihak dari Iran juga perlu dipertanyakan kredibilitasnya. Diplomasi tetap menjadi pertimbangan kunci penyangkalan secara terbuka oleh Tehran. Isu ini masih membutuhkan verifikasi lebih lanjut dari berbagai pihak independen.
Dan apabila tuduhan tersebut terbukti. Bukan tidak mungkin eskalasi konflik saat ini bisa menjadi semakin besar. Terlebih konflik kali ini berbarengan dengan berita membaiknya relasi antara Arab Saudi dengan Israel dan mungkin juga itu menjadi salah satu alasan kenapa Hamas melancarkan agresinya. Untuk mencegah semakin dekatnya Israel dengan negara-negara gurun?
0
706
Kutip
63
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan