- Beranda
- Komunitas
- Hansip Hoax
Ransomware Makin Meresahkan, Kali ini yang Kena OJK!


TS
dvayya
Ransomware Makin Meresahkan, Kali ini yang Kena OJK!
Sekelas OJK aja kena ransomwares. Cybersecurity di Indonesia emang memprihatinkan ya. Udah berapa kali nih BUMN atau instansi negara kena ransomware. Ini beritanya:

Quote:
Pakar Keamanan Siber Sebut OJK Kena Ransomware
Situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengalami gangguan dan tidak bisa diakses. Pihak OJK mengatakan sedang pemeliharaan, namun pakar keamanan siber menilai sebaliknya.
"Menurut informasi yang saya dapatkan, situs OJK terkena serangan Ransomware," kata pakar keamanan siber Vaksincom, Alfons Tanujaya kepada detikINET, Senin (2/10/2023) malam.
Alfons mengatakan OJK merupakan salah satu lembaga yang memegang peranan sentral dalam bidang finansial di Indonesia. Jika ada serangan siber, ini harus jadi perhatian serius.
"Mungkin bisa menjadi alert bagi industri keuangan bahwa ancaman cyber ini bukan main-main dan serangan terhadap industri keuangan digital akan berdampak sangat serius," kata dia.
Alfons Tanujaya mengatakan digitalisasi juga harus diimbangi dengan penguatan sumberdaya khususnya di bidang cyber security karena walaupun terlihat kurang seksi dibandingkan bidang lain. Serangan cyber security akan mampu melumpuhkan urat nadi kegiatan digital dan mengakibatkan disrupsi layanan digital yang akan mengakibatkan kerugian finansial yg sangat besar.
"Apalagi di skala nasional dimana OJK adalah penjaga utamanya," kata dia.
Alfons mengingatkan kasus serangan siber terhadap kasino Caesar dan MGM di Las Vegas baru-baru ini. Aksi itu melumpuhkan operasional dan mengakibatkan kerugian finansial dan reputasi yang sangat besar.
"Harusnya kejadian peretasan di BSI bisa menjadi cambuk bagi industri finansial di Indonesia untuk bangun dan peduli terhadap pengamanan digital. Namun menjadi pertanyaan besar mengapa hal ini terjadi berulang," pungkasnya.
Sementara itu sebelumnya --terkait dengan hal ini-- OJK lewat pengumuman resmi mengatakan sistem informasi mereka bermasalah.
"Sehubungan dengan adanya gangguan pada layanan sistem informasi OJK, bersama ini kami informasikan bahwa sedang dilakukan proses pemulihan layanan," tulis lembaga tersebut, Senin malam (2/10).
Kendati demikian, OJK menjelaskan bahwa persoalan itu sedang ditangani secepatnya. OJK juga meminta maaf kepada masyarakat karena hal tersebut.
"Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Terima kasih atas perhatiannya," ucap OJK.

Quote:
Situs OJK Diduga Diserang Ransomware, Pakar: Ini Alert bagi Industri Keuangan, Ancaman Siber Bukan Main-main
Layanan sistem informasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengalami gangguan. Melalui postingan Instagram resmi OJK, tertulis "Pengumuman Gangguan Layanan Sistem Informasi".
Sementara di media sosial beredar informasi bahwa situs OJK saat ini sedang mendapat serangan Ransomware. Publik diminta untuk tidak membuka email dari OJK dan mengakses situsnya.
Baca Juga:
Situs OJK Hari Ini Sudah Bisa Diakses Kembali
Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, buka suara soal hal ini. “Kalau OJK sampai terkena Ransomware mungkin bisa menjadi alert bagi industri keuangan bahwa ancaman siber ini bukan main-main,” ujar Alfons kepada Tempo, Senin, 2 Oktober 2023.
Menurutnya, serangan terhadap industri keuangan digital akan berdampak sangat serius. Terlebih lagi, kata Alfons, OJK merupakan salah satu lembaga yang memegang peranan sentral dalam bidang finansial di Indonesia dan dapat dikatakan sebagai ‘Godfather’ dari industri keuangan Indonesia.
Alfons mengatakan OJK harus menyadari kalau digitalisasi juga harus diimbangi dengan penguatan sumber daya, khususnya di bidang keamanan siber atau cyber security. “Walaupun terlihat kurang sexy dibandingkan bidang lain, serangan keamanan siber akan mampu melumpuhkan urat nadi kegiatan digital dan mengakibatkan disrupsi layanan digital yang akan mengakibatkan kerugian finansial yang sangat besar,” ujar Alfons.
Lebih lanjut, Alfons menjelaskan terkait bukti disrupsi layanan dan kerugian besar atas serangan cyber security. Serangan tersebut baru-baru ini terjadi pada dua instansi besar, yakni Caesar dan MGM di Las Vegas, Amerika Serikat yang melumpuhkan operasional dan mengakibatkan kerugian finansial dan reputasi yang sangat besar.
“Harusnya kejadian peretasan di BSI (PT Bank Syariah Indonesia Tbk.) bisa menjadi cambuk bagi industri finansial di Indonesia untuk bangun dan peduli terhadap pengamanan digital,” kata Alfons. Kejadian ini, menurutnya, masih menjadi pertanyaan besar mengapa bisa terjadi berulang.
Sebagai informasi, pada Mei lalu, terdapat gangguan pada sistem perbankan di PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk. atau BSI. Gangguan itu disebabkan oleh Ransomware, yaitu jenis virus Malware yang menyerang perangkat dengan sistem enkripsi file.
Tercatat, 15 juta informasi nasabah dicuri oleh Lockbit, kelompok penjahat siber atau hacker, berupa nomor telepon, alamat, nama, informasi dokumen, jumlah rekening, nomor kartu, dan transaksi. Kelompok hacker itu juga mengaku telah mencuri data-data internal itu sejak 8 Mei 2023.
Gimana nih tanggapannya Agan Sista?
Diubah oleh dvayya 03-10-2023 16:42






mancitybest dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.8K
Kutip
41
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan