- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Perang Baru di Asia Bikin Geng Putin Saingan NATO Melemah


TS
4574587568
Perang Baru di Asia Bikin Geng Putin Saingan NATO Melemah

Jakarta, CNBC Indonesia - Peperangan kembali pecah antara Azerbaijan dan Armenia di wilayah sengketa Nagorno-Karabakh. Pertempuran keduanya bahkan menewaskan pasukan Rusia yang berjaga sebagai pasukan perdamaian di wilayah itu.
Kementerian Pertahanan Rusia mengeluarkan pernyataan pada hari Rabu (20/9/2023) yang mengatakan bahwa sebuah mobil yang membawa pasukan penjaga perdamaian Moskow diserang dan semua prajurit tewas.
Serangan ini sendiri terjadi setelah Armenia dalam beberapa pekan terakhir berulang kali menuduh Azerbaijan mengerahkan pasukan di sekitar Karabakh, yang secara efektif diblokade oleh Baku sejak Desember 2022, Kesepakatan yang dicapai untuk membuka blokir jalan menuju wilayah tersebut akhir pekan lalu belum berdampak sepenuhnya.
Perdana Menteri (PM) Armenia Nikol Pashinyan menggambarkan situasi di wilayah yang diblokade sebagai "kritis". Pasalnya, ini menyebabkan kelaparan akut di antara warga di wilayah itu.
Nagorno-Karabakh diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi sebagian besar dihuni oleh etnis Armenia. Dengan dukungan dari Yerevan, wilayah tersebut secara de facto memperoleh kemerdekaan dari Azerbaijan setelah perang yang panjang pada awal tahun 1990-an.
Azerbaijan merebut kembali sebagian besar wilayah di dan sekitar Karabakh dalam perang kedua pada tahun 2020, sehingga wilayah tersebut bergantung pada satu jalan yang disebut Koridor Lachin untuk menghubungkannya dengan Armenia. Jalan tersebut ditutup sejak Desember 2022 sehingga menyebabkan kekurangan pangan, bahan bakar, dan obat-obatan.
Sementara itu, Armenia sendiri telah meminta bantuan dari Moskow melalui aliansi militer CSTO. Namun Pashinyan mengecam kelambanan CSTO dalam Pasal 4 blok keamanan tersebut yang menyatakan bahwa setiap "agresi terhadap negara-negara anggota CSTO dianggap oleh peserta lain sebagai agresi terhadap semua anggota."
Minggu ini, video yang dipublikasikan di media sosial menunjukkan para pengunjuk rasa menyerukan agar Armenia menarik diri dari CSTO, sementara video lain menunjukkan orang-orang Armenia menyebut Rusia sebagai musuh.
Para pengamat mengatakan kurangnya respons Moskow mungkin disebabkan negara tersebut mengerahkan pasukan dan sumber daya militernya ke Ukraina di tengah serangan balasan Kyiv untuk merebut kembali wilayahnya dalam perang yang kini memasuki bulan ke-19.
Sementara itu, anggota CSTO lainnya, Kazakhstan dan Kyrgyzstan, mengeluarkan pernyataan bersama pada hari Selasa, menyuarakan "keprihatinan serius mengenai provokasi Armenia terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Azerbaijan."
"Dua anggota OTS (Organisasi Negara-negara Turki) juga merupakan anggota CSTO (Kazakhstan & Kyrgyzstan). Namun mereka menyetujui pernyataan tegas mengenai sesama anggota CSTO, Armenia," Luke Coffey, peneliti senior di lembaga pemikir AS di Hudson Institute, tulis di X, sebelumnya Twitter, pada hari Selasa.
sumber
0
84
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan