- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Aku Masih Takut Ke Kamar mandi Tengah Malam - KUNCEN


TS
arbianmal
Aku Masih Takut Ke Kamar mandi Tengah Malam - KUNCEN
Brooo, anterin gw ke kamar mandi brooo.. teriaku pada temen kost ku hari ini, gw pulang telat karena pulang nonton bioskop bersama teman, waktu itu kita memang nonton film horor yang berjudul suzzana, dan itu yang bikin gw masih kepikiran sampe tempat kost.
Saat sampe tempat kost, sudah banyak orang berkumpul ternyata tetanggaku yang bernama pak Endri sudah meninggal dunia, semasa hidupnya, beberapa kali memang sempat ngobrol dengan aku, karena sifatnya yang mudah akrab dengan orang itu aku kepikiran kalo dia jadi hantu dan menakutiku saat mandi, pikiran ku saat ingin ke kamar mandi.
Bayangkan saja ketika aku mau mengambil air lalu tanganku ditarik dari dalam bak mandi, atau setelah aku mengguyurkan air ke kepala lalu membuka mata tiba tiba dia ada di hadapanku, bayangannya saja membuatku merinding dan takut, nyali ku memang tidak seberani itu kalo sedang di kamar mandi
"Mau mandi saja kok harus pake di anter segala si lo?" tanya temen ku yang memang suka heran melihat aku.
" He he, bukan cuma dianter bro tapi ditungguin juga." Sambil cengengesan aku menjawab nya.
"Kenapa sampe mandi saja gak berani sendiri, biasanya malah di suruh mandi sore nggak mau, sukanya mandi malam malam biar awet muda katanya," jawab temenku dengan sedikit memanyunkan bibir, sedikit lucu aku melihatnya.
"Yahh broo sama orang yang sudah meninggal saja kok takut, itu coba dilihat hidungmu itu masih ada di tempatnya atau tidak," ditariknya hidungku gemas
"Hahaha, dasar cupu Lu bro kok kebangetan," temen ku hanya tertawa lalu duduk sambil memainkan hp nya.
"Gw kasih kasih tahu ya, orang kalo sudah meninggal itu dia sudah beda alam sama kita, dia ada di alam barzah itu adalah alam penyekat antara alam dunia dan akhirat, orang orang yang telah meninggal akan berada di sana sampai datangnya hari akhir, mereka akan menunggu kita di sana. Jadi yang sudah meninggal disana sekarang, mungkin mereka yang di sana bisa melihat kita namun kita tidak bisa melihat mereka.” terang teman ku itu sambil sesekali meledekku.
Ya udah gw tungguin lu mandi sambil duduk di kursi ini sampai lu selesai mandi tapi jangan lama lama," jawaban temenku membuatku menjadi sedikit tenang.
"Oke sip gw mandi dulu awas lu tinggalin gw ," Gegas aku pergi ke kamar mandi, cepat cepatku membersihkan diri, mengelap tubuh yang basah dengan handuk lalu memakai kaos dan celana yang telah aku siapkan sebelumnya, kemudian aku keluar dari kamar mandi untuk menemui temen ku lagi, yang masih asik dengan hp nya.
"Bapak..." Ramai orang menatapku, ada ibu, saudara saudaraku, dan juga bibi bibiku tengah memasak di dapur ini,
Degghh!! Aku luruh, ibu langsung berlari menangkapku, aku jatuh dipelukannya,
"Ada apa nduk? Apa kamu ingat tentang bapakmu lagi?" Kulihat ibu berlinang air mata
"Ikhlas nduk ikhlaskan Bapak, ini sudah tujuh hari beliau pergi meninggalkan kita," Tangisku pecah seketika, aku sangat kehilangan Bapak aku tak menyangka beliau akan pergi secepat ini, bahkan tanpa aku sadari segala kenangan tentang Bapak masih sering terlintas di pikiranku.
Aku menatap ke arah kursi kayu dimana Bapak sering duduk dan menungguku ketika aku mandi, aku yakin di sana Bapak juga sedang menungguku,
'Bapak, Pita rindu! Pita janji Pita nggak akan takut lagi ke kamar mandi sendirian Pak, Pita janji akan jadi gadis mandiri dan pemberani, Pita akan jaga dan lindungi Ibu Pak, do'akan Pita ya Pak,' batinku dalam hati.
Aku berdiri lalu merangkul pundak ibu dan mengajaknya berdiri,
"Maafin Pita ya Buk! Pita udah ikhlasin Bapak kok, Bapaknya aja dulu buat kenangan indahnya kebanyakan, Pita jadi keinget terus deh sekarang," jawabku sedikit memanyunkan bibir sama seperti yang dilakukan Bapak dulu.
"Uuhh dasar anak ragil kesayangan Bapak," jawab ibu sambil mencubit hidungku.
Saat sampe tempat kost, sudah banyak orang berkumpul ternyata tetanggaku yang bernama pak Endri sudah meninggal dunia, semasa hidupnya, beberapa kali memang sempat ngobrol dengan aku, karena sifatnya yang mudah akrab dengan orang itu aku kepikiran kalo dia jadi hantu dan menakutiku saat mandi, pikiran ku saat ingin ke kamar mandi.
Bayangkan saja ketika aku mau mengambil air lalu tanganku ditarik dari dalam bak mandi, atau setelah aku mengguyurkan air ke kepala lalu membuka mata tiba tiba dia ada di hadapanku, bayangannya saja membuatku merinding dan takut, nyali ku memang tidak seberani itu kalo sedang di kamar mandi
"Mau mandi saja kok harus pake di anter segala si lo?" tanya temen ku yang memang suka heran melihat aku.
" He he, bukan cuma dianter bro tapi ditungguin juga." Sambil cengengesan aku menjawab nya.
"Kenapa sampe mandi saja gak berani sendiri, biasanya malah di suruh mandi sore nggak mau, sukanya mandi malam malam biar awet muda katanya," jawab temenku dengan sedikit memanyunkan bibir, sedikit lucu aku melihatnya.
"Yahh broo sama orang yang sudah meninggal saja kok takut, itu coba dilihat hidungmu itu masih ada di tempatnya atau tidak," ditariknya hidungku gemas
"Hahaha, dasar cupu Lu bro kok kebangetan," temen ku hanya tertawa lalu duduk sambil memainkan hp nya.
"Gw kasih kasih tahu ya, orang kalo sudah meninggal itu dia sudah beda alam sama kita, dia ada di alam barzah itu adalah alam penyekat antara alam dunia dan akhirat, orang orang yang telah meninggal akan berada di sana sampai datangnya hari akhir, mereka akan menunggu kita di sana. Jadi yang sudah meninggal disana sekarang, mungkin mereka yang di sana bisa melihat kita namun kita tidak bisa melihat mereka.” terang teman ku itu sambil sesekali meledekku.
Ya udah gw tungguin lu mandi sambil duduk di kursi ini sampai lu selesai mandi tapi jangan lama lama," jawaban temenku membuatku menjadi sedikit tenang.
"Oke sip gw mandi dulu awas lu tinggalin gw ," Gegas aku pergi ke kamar mandi, cepat cepatku membersihkan diri, mengelap tubuh yang basah dengan handuk lalu memakai kaos dan celana yang telah aku siapkan sebelumnya, kemudian aku keluar dari kamar mandi untuk menemui temen ku lagi, yang masih asik dengan hp nya.
"Bapak..." Ramai orang menatapku, ada ibu, saudara saudaraku, dan juga bibi bibiku tengah memasak di dapur ini,
Degghh!! Aku luruh, ibu langsung berlari menangkapku, aku jatuh dipelukannya,
"Ada apa nduk? Apa kamu ingat tentang bapakmu lagi?" Kulihat ibu berlinang air mata
"Ikhlas nduk ikhlaskan Bapak, ini sudah tujuh hari beliau pergi meninggalkan kita," Tangisku pecah seketika, aku sangat kehilangan Bapak aku tak menyangka beliau akan pergi secepat ini, bahkan tanpa aku sadari segala kenangan tentang Bapak masih sering terlintas di pikiranku.
Aku menatap ke arah kursi kayu dimana Bapak sering duduk dan menungguku ketika aku mandi, aku yakin di sana Bapak juga sedang menungguku,
'Bapak, Pita rindu! Pita janji Pita nggak akan takut lagi ke kamar mandi sendirian Pak, Pita janji akan jadi gadis mandiri dan pemberani, Pita akan jaga dan lindungi Ibu Pak, do'akan Pita ya Pak,' batinku dalam hati.
Aku berdiri lalu merangkul pundak ibu dan mengajaknya berdiri,
"Maafin Pita ya Buk! Pita udah ikhlasin Bapak kok, Bapaknya aja dulu buat kenangan indahnya kebanyakan, Pita jadi keinget terus deh sekarang," jawabku sedikit memanyunkan bibir sama seperti yang dilakukan Bapak dulu.
"Uuhh dasar anak ragil kesayangan Bapak," jawab ibu sambil mencubit hidungku.


bukhorigan memberi reputasi
1
30
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan