Hari yang indah di bulan September...

Djoko habis pulang kerja dari pabrik platingan, ngekrum spare part dan berbagai alat elektronik lain dari mulai klemben sampai pedal. Itulah rutinitas sehari-hari bocah baru gede ini, buat anak lulusan SMA tahun kemarin ya lumayan lah daripada nganggur ketekur nggak ada kerjaan.


Tulalit, tulalit, tulalit, tulalit
(Hape Djoko berdering)

"Woi ada apa bro?" Djoko angkat telepon dari temannya, si Ujang teman satu pabrik di Tangerang itu,

Ujang: "Capek bener Jok hari ini kerja, gimana kalau kita senang-senang malam ini, mumpung malming, besok libur?"

"Wah ide bagus tuh,"

"Kemana kita hari ini?" Tanya Djoko.

"Nggak usah jauh-jauh, minum-minum saja kita di dekat danau Citra Raya!" Ujar Ujang,

"Sip!"





Djoko: "alangkah indahnya rembulan malam ini, seperti Anita gadis pujaanku."

Ujang: "mabok lu Jok, ah elah itu bukan bulan, sontoloyo. Itu matahari"

"Ayo pindah Jok, panas bener disini!"

Djoko: "itu bulan blok! Ente sembarang, minum sedikit dah mabok!"

Ditariknya Djoko yang sedang duduk oleh Ujang untuk pindah tempat berteduh karena merasa hawa panas banget, mereka berdebat seru. Apakah itu bulan atau matahari, semua keukeuh dengan pendiriannya...





Rupanya di kuburan itu sedang ada perkumpulan para setan dan demit, ada Mak Lampir, Nyi Blorong, Dedemit Gunung, Banaspati, Genderuwo, Tuyul, Grandong, Drakula, Vampir, Pocong, Kuntilanak, Setan Alas dan para setan lain dari berbagai faksi baik dari partai penguasa dunia setan maupun kaum oposisi. Rupanya mereka sedang arisan, makanya kuburan jadi tampak seperti ruangan dugem.

"Wah kebetulan ada orang tuh, kita tanyakan siapa yang benar, kalau gue bener ane kemplang lu Jok!" Ujar Ujang terhuyung-huyung berat,

"Oke setuju, yang salah dikeplak palanya!" Djoko nggak mau kalah.





Para setan mulai saling pandang dan ketakutan, Mak Lampir si ketua arisan yang diajak ngomong Ujang mulai keringat dingin "wah, manusia ini sedang mabok ternyata!"

"Woi jawab, itu bulan atau matahari" teriak Ujang mulai tak terkontrol sambil menunjuk ke arah langit,

Grandong dan Genderuwo mlipir sedikit demi sedikit untuk akhirnya pergi meninggalkan kuburan, Vampir melihat dua setan tersebut pergi sambil bergidik,

"Ya elah, ente orang banyak kok nggak ada yang tahu sih itu bulan atau matahari, kampret!" Ujang mulai kesal...

Mak Lampir yang ketakutan akhirnya menjawab seadanya,

"Nggak tau bang, kami orang baru disini!"






Wkwkwkwk

Wkwkwkwk

Wkwkwkwk

Djoko dan Ujang ngakak melihat mereka lari terbirit-birit,

"Orang desa sini pada lari kita tanyain Jok!"

"Mereka para pendatang baru dari pulau seberang mungkin Jang, makanya nggak tau kita tanyain, kalau orang kampung sini asli mah pasti jawab kalau itu bulan!"

"Matahari blok!"

"Bulan"

"Matahari"

"Enggak, itu bulan!"🤣






Pict: Google