(Sumber gambar dari Pinterest)

Gadis dan Dermaga

Seorang gadis membawa lentera dipinggir dermaga, ditengah angin yang bertiup begitu kencang. lalu ia menghampiri seorang pria yang menjaga lilin disana.

" Hei kenapa kamu disini?" tanya gadis itu pada pria

" Aku sedang menunggu seorang teman, dia berjanji untuk datang " jawab pria itu

" apa mungkin dia akan tau kamu ada disini? " tanya nya lagi.

" ya mungkin saja dia bisa melihat cahaya lilin ku ini " kata pria itu sambil menjaga lilin tetap menyala ditengah angin kencang.

Gadis itu beranjak dari sana, meninggalkan pria itu sendirian, dengan perasaan iba ia menoleh kembali namun terlihat gelap dari kejauhan. sang gadis heran bercampur khawatir " apakah dia masih disana " katanya dalam hati.

gadis pun berlari kembali menuju tempat sebelumnya pria itu berada, sang pria masih disana rupanya tetap menjaga lilin.

" Hei !! kamu takkan terlihat dari kejauhan, takkan ada yang tau kamu ada disini " ujar gadis itu sembari menyodorkan lenteranya.

" ini pakai saja lentera ku " sambung gadis itu pada pria.

" Sudahlah pergi saja kamu kesana, aku tau apa yang ku lakukan ini dan kamu tak perlu mengkhawatirkan ku lagi "

dengan perasaan sakit hati yang timbul sang gadis pun berujar " Dasar pria bodoh " lalu pergi meninggalkan tempat itu.

Egois memang seorang pria dengan segala perhitungan dan kebisaannya, ya mungkin saja itu benar untuknya tapi di satu sisi, Kita tak pernah bisa memaksa orang lain untuk melakukan apa yang kita rasa itu benar, kita tak perlu repot repot untuk memikirnya. Hati kita kadang tergerak ingin membantu orang lain dan memberi masukan. tapi jika orang lain beranggapan bahwa itu tak perlu lalu buat apa kita paksa.