Kaskus

Story

shani.andrasAvatar border
TS
shani.andras
Pengantar Mayat Pengantin - KUNCEN

Bab 1: Kehadiran yang Mencekam

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh hutan belantara, ada sebuah tradisi kuno yang mengerikan. Setiap kali ada kematian yang tragis di desa itu, mayatnya harus diantar ke pemakaman oleh seorang pengantin baru yang belum sempat menikmati hari pernikahannya. Konon, ini adalah cara untuk memperingatkan roh jahat agar tidak menghantui desa.

Hari itu, matahari tenggelam di balik puncak-puncak bukit di sebelah barat desa, menciptakan langit senja yang berwarna merah dan oranye. Namun, suasana desa tersebut sangat suram. Penduduk desa berbicara dengan berbisik-bisik, dan mata mereka dipenuhi ketakutan. Kabar kematian tragis seorang pengantin baru telah menyebar seperti api di antara mereka.

Seorang wanita muda bernama Shara, yang hanya beberapa hari yang lalu telah berjalan di pelaminan pernikahan dengan senyum bahagia di wajahnya, sekarang telah tiada. Dia tewas dalam kecelakaan yang misterius. Beberapa orang percaya bahwa itu adalah kutukan yang telah menyusulnya, menghancurkan kebahagiaannya.

Malam itu, di sebuah rumah kayu kuno milik Kepala Desa, para tetua desa berkumpul untuk membahas tugas mengerikan yang harus dilakukan. Mereka membicarakan tradisi kuno desa mereka, di mana mayat pengantin baru harus diantar ke pemakaman oleh suami atau istri yang ditinggalkan. Ini adalah cara untuk melindungi desa dari kemarahan roh jahat yang mungkin terjebak dalam mayat pengantin yang tidak sempat menikmati hari pernikahannya.

Bab 2: Penentuan yang Mengerikan

Saat matahari tenggelam, para pemimpin desa mengumumkan keputusan mereka. Pandangan semua orang tertuju pada satu pria, Fadli, yang baru saja menikah dengan Shara. Fadli adalah seorang pemuda tampan dengan rambut hitam yang berkilau dan mata cokelat yang dalam. Dia dan Shara adalah pasangan yang begitu mencintai satu sama lain sehingga cemburu dan iri telah melanda beberapa orang di desa itu.

Fadli duduk di sudut ruangan, ekspresinya campur aduk. Hatinya hancur oleh kematian tragis istrinya, dan sekarang dia dihadapkan pada tugas mengerikan untuk mengantar mayat pengantinnya. Semua mata tertuju padanya, dan dia merasa seperti sebuah pion dalam permainan yang sangat mengerikan.

Tiba-tiba, seorang tua bijaksana bernama Bapak Eko, yang telah menjadi pemimpin desa selama bertahun-tahun, berbicara dengan lembut. "Fadli," katanya, "Kau adalah satu-satunya pilihan yang tepat untuk mengantar mayat Shara ke pemakaman. Ini adalah tugas berat, tetapi kau harus melakukannya demi kebaikan desa kita."

Fadli mengangguk, dan hatinya penuh dengan kesedihan. Dia tahu bahwa dia tidak memiliki pilihan selain menerima tugas ini. Masyarakat desa memandangnya dengan harapan besar, karena mereka percaya bahwa hanya dia yang dapat menjalani tradisi kuno ini dengan baik.

Bab 3: Pernikahan Terkutuk

Malam itu, desa kecil itu menjadi begitu hening, seolah-olah alam sendiri turut merasakan kehancuran yang mendalam. Pernikahan Shara dan Fadli yang seharusnya bahagia berubah menjadi petaka di malam terkutuk yang akan dikenang selamanya.

Pernikahan mereka telah berlangsung hanya beberapa hari yang lalu, dan ingatan tentang perayaan yang meriah masih segar dalam pikiran semua orang. Mereka tertawa, menari, dan merayakan cinta yang begitu indah. Tetapi sekarang, semuanya berubah.

Fadli duduk di tepi tempat tidur yang pernah mereka gunakan bersama, menggenggam cincin pernikahan yang baru saja diberikan kepadanya. Dia merenung tentang saat-saat bahagia yang telah mereka bagi bersama, dan air mata mengalir di pipinya. Shara adalah cinta sejatinya, dan kehilangannya begitu mendalam.

Saat malam tiba, dia merasa sebuah angin dingin mengalir melalui jendela terbuka. Dia merinding dan memejamkan mata sejenak, berharap bisa merasakan kehadiran Shara lagi, bahkan jika hanya dalam mimpi. Tetapi saat dia membuka mata, yang dia lihat adalah bayangan samar-samar yang berdiri di dekat pintu.

Seorang wanita muda dengan gaun pengantin putih yang mencolok berdiri di dalam kegelapan, rambutnya yang panjang dan gelap menutupi sebagian wajahnya. Sinar bulan yang temaram menerangi wajahnya yang pucat. Itu adalah Shara, istrinya, yang telah mati. Fadli terpaku, tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun. Dia yakin bahwa itu hanyalah sebuah ilusi atau mimpi buruk.

Tapi kemudian, Shara mulai berbicara. "Fadli," katanya dengan suara yang begitu lembut, "Aku masih di sini. Aku tidak meninggalkanmu." Suara itu penuh dengan kesedihan dan keputusasaan. Fadli merasa air matanya mengalir deras, dan dia meraih tangan Shara, tetapi tidak ada yang bisa dia sentuh.

Bab 4: Perjalanan Malam Terkutuk

Keesokan harinya, matahari tenggelam dengan lambat di ufuk timur, dan suasana menjadi semakin mencekam. Desa kecil itu tenggelam dalam keheningan yang tak terlupakan. Warga desa mengamati dari jauh saat Fadli bersiap-siap untuk pergi mengantar mayat pengantin. Dia memakai pakaian putih layaknya kafan, dan wajahnya pucat oleh ketakutan dan kesedihan.

Dua penduduk desa lainnya, Siti dan Agus, bergabung dengannya untuk membantu membawa jenazah Shara serta memberikan dukungan moral. Mereka membawa obor yang menyala terang dan pedang bambu yang kuat untuk melindungi diri mereka jika diperlukan. Meskipun malam sudah larut, langit gelap dan awan mendung membuat mereka merasa seperti berada di dunia yang terisolasi.

Mereka memulai perjalanan ke pemakaman yang terletak jauh di dalam hutan belantara. Jalan yang mereka tempuh begitu sepi dan penuh dengan suara-suara aneh dari alam liar. Dedahan dedaunan, suara hewan yang tidak dikenal, dan angin yang berbisik di antara pepohonan membuat suasana semakin mencekam.

Saat mereka melanjutkan perjalanan mereka, mereka merasa seolah-olah ada sesuatu yang mengintai di dalam hutan, mengawasi setiap langkah mereka. Fadli mencoba untuk tetap tenang, tetapi rasa cemas terus menghantui dirinya. Ia tidak tahu apakah itu hanya imajinasinya yang bermain atau sesuatu yang lebih misterius.

Siti, yang dikenal sebagai wanita yang berani dan tegas di desa itu, mencoba untuk mengalihkan perhatian mereka dengan bercerita tentang legenda mayat pengantin. Dia menjelaskan bahwa ada kepercayaan bahwa mayat pengantin yang tidak diantar dengan benar akan menghantui desa dan membawa malapetaka. Fadli mendengarkan dengan serius, tetapi masih merasa terganggu oleh kehadiran gaib yang mungkin mengawasinya.

Bab 5: Kejadian Aneh

Malam semakin gelap ketika mereka mendekati pemakaman. Obor yang mereka bawa adalah satu-satunya sumber cahaya, dan mereka merasa seperti terjebak dalam dunia gelap yang misterius. Siti memegang erat tongkat bambu, sementara Agus mengamati sekitarnya dengan waspada.

Saat mereka melanjutkan perjalanan, suara-suara aneh semakin terdengar. Terkadang, mereka mendengar langkah kaki yang tampaknya mengikuti mereka dari belakang, tetapi ketika mereka berbalik, tidak ada yang terlihat. Suara dedaunan yang mengelitik dan merasakan sentuhan dingin di tengkuk membuat bulu kuduk mereka merinding.

Fadli yang semula mencoba menahan ketakutannya, sekarang tidak bisa lagi. Dia melihat bayangan-bayangan samar yang melayang di antara pohon-pohon, dan suaranya tercekat dalam ketakutan. Siti mencoba meyakinkannya bahwa itu hanya imajinasinya, tetapi Agus tetap waspada, tahu bahwa ada sesuatu yang tidak benar.

Ketika mereka mendekati pemakaman, suasana semakin mencekam. Kuburan-kuburan tua yang lapuk tertutup oleh ilalang dan tanaman liar. Pohon-pohon besar berdiri tegak seperti penjaga misterius. Obor yang mereka bawa menerangi batu nisan yang kuno dan papan kayu yang hampir lapuk. Mereka merasa bahwa mereka bukanlah satu-satunya yang ada di sana.

Mereka tiba di pemakaman, dan Fadli dengan hati-hati menempatkan jenazah Shara di sebuah liang lahat yang telah disiapkan oleh para penduduk desa. Agus dan Siti menjaga kewaspadaan mereka, tahu bahwa malam ini tidak akan berjalan tanpa insiden.

Bab 6: Pertemuan yang Mengerikan

Ketika Fadli berdiri di dekat liang lahat Shara, ia merasakan sentuhan dingin di pundaknya. Dia merasakan getaran yang aneh di udara, dan kulitnya merinding. Dia berpaling, tetapi tidak ada yang terlihat di sekitarnya, kecuali gelapnya malam dan hutan yang terbentang di sekelilingnya.

Namun, sesuatu yang mengejutkan terjadi. Dari kegelapan muncul wujud samar-samar seorang wanita berpakaian pengantin. Itu adalah Shara, benar-benar mayat istrinya sendiri, berdiri di hadapannya. Rambut panjangnya mengalir seolah angin bermain-main dengannya, dan gaun pengantinnya tampak lusuh dan usang.

Fadli terpaku, tidak bisa menggerakkan satu otot pun. Ia berpikir bahwa ini haruslah sebuah mimpi buruk, tetapi ketika dia mencubit tangannya sendiri, ia merasakan sakit. Ia terjebak dalam kenyataan yang mengerikan.

Shara, dengan mata yang tajam, menatap Fadli. Dia tidak berbicara, tetapi pesan dalam tatapannya begitu kuat. Ia ingin Fadli mengerti bahwa dia masih ada di sini, bahwa kematiannya adalah misteri yang harus dipecahkan.

Dengan ragu, Fadli berbicara dengan gemetar, "Shara? Ini benar-benar kamu?"

Shara tidak menjawab dengan kata-kata, tetapi ia mengangguk perlahan-lahan. Kemudian, tanpa kata lagi, dia menghilang begitu saja, meninggalkan Fadli dalam kebingungan dan ketakutan yang tak tergambarkan.

Bab 7: Kehadiran Gaib

Keesokan harinya, suasana di desa itu semakin tegang. Berita tentang pertemuan mengerikan yang dialami Fadli dengan mayat pengantin Shara telah menyebar dengan cepat. Beberapa penduduk desa tidak bisa mempercayainya dan menganggapnya sebagai mimpi buruk. Tetapi yang lain, yang menyaksikan Fadli di pemakaman, merasa bahwa ada sesuatu yang sangat aneh terjadi.

Siti dan Agus, yang ikut dalam perjalanan itu, bersumpah pada penduduk desa bahwa mereka melihat Shara dengan mata mereka sendiri. Mereka memberikan keterangan yang jelas tentang kejadian itu, tetapi banyak yang masih meragukan.

Fadli, bagaimanapun, berada dalam kebingungan yang mendalam. Dia tahu bahwa dia harus melakukan sesuatu untuk mengungkap misteri di balik kematian Shara dan pertemuannya yang mengerikan dengan mayat istrinya itu. Keesokan harinya, dia bersumpah untuk memulai penyelidikan sendiri.

Dia memulai dengan mencari tahu lebih banyak tentang kehidupan Shara sebelum pernikahan mereka. Dia mengunjungi rumah orang tua Shara dan berbicara dengan teman-temannya. Semua orang sepakat bahwa Shara adalah wanita yang bahagia dan baik hati, dan tidak ada yang tahu alasan mengapa dia akan menjadi korban pembunuhan misterius.

Bab 8: Membongkar Misteri

Beberapa minggu berlalu, dan penyelidikan Fadli semakin dalam. Dia mengumpulkan bukti-bukti kecil yang mungkin terlewatkan oleh orang lain. Dia menemukan sebuah surat yang ditinggalkan oleh Shara, yang berisi petunjuk-petunjuk yang aneh tentang apa yang terjadi padanya sebelum kematiannya.

Surat itu berbicara tentang pertemuan rahasia yang dia miliki dengan seseorang yang tidak disebutkan namanya. Shara mencurigai bahwa orang itu memiliki motif tersembunyi, dan dia berusaha mencari tahu siapa yang sebenarnya. Surat itu juga berbicara tentang mimpi buruk yang terus menghantuinya sebelum kematiannya.

Saat Fadli menggali lebih dalam, dia menemukan petunjuk lain yang mengarah pada sebuah rumah tua yang terletak di luar desa. Dia merasa bahwa rumah itu memiliki hubungan dengan kematian Shara, dan dia memutuskan untuk mencari tahu lebih lanjut.

Ketika dia tiba di rumah tua itu, dia merasa adanya kehadiran gaib yang sangat kuat. Suasana di dalam rumah itu sangat suram, dan debu dan laba-laba telah mengambil alih. Dia merasa sesuatu yang sangat aneh terjadi di dalam rumah itu.

Dia mulai menjelajahi ruangan-ruangan yang gelap, mencari petunjuk-petunjuk yang mungkin ada. Di salah satu kamar, dia menemukan foto-foto Shara yang dipasang di dinding. Dia melihat wajah istrinya yang bahagia dan menyadari betapa sangat dia merindukannya. Tetapi dia tidak boleh mengizinkan kesedihan itu mengalahkannya. Dia harus mengungkap misteri ini.

Bab 9: Penyelidikan Terkutuk

Penyelidikan Fadli membawanya ke berbagai tempat yang berbeda, termasuk hutan keramat yang sangat misterius di sekitar desa. Dia mencari jejak-jejak yang mungkin membawa dia pada pembunuh Shara, atau setidaknya mengungkapkan mengapa mayat istrinya menghantui desa.

Selama perjalanannya, dia bertemu dengan berbagai penduduk desa yang memiliki cerita-cerita horor sendiri tentang pertemuan dengan roh jahat di hutan. Mereka memberikan petunjuk yang berguna tentang keberadaan makhluk gaib yang ada di sekitar desa.

Selain itu, Fadli juga menemukan catatan-catatan tua yang tersembunyi di dalam balai penyimpanan naskah desa yang berisi informasi tentang tradisi kuno dan pengantar mayat pengantin. Dia menemukan bahwa tradisi ini telah ada selama berabad-abad dan berhubungan erat dengan pertahanan desa dari roh jahat.

Semakin dalam dia menggali, semakin banyak rahasia gelap yang terungkap. Dia menemukan bahwa ada seorang penduduk desa yang mungkin memiliki motif untuk membunuh Shara, tetapi dia harus menemukan bukti lebih lanjut untuk mengungkap kebenaran.

Akhirnya, setelah berbulan-bulan penyelidikan yang melelahkan, Fadli dan rekan-rekannya berhasil mengungkap pembunuh Shara. Ternyata, itu adalah seseorang yang sangat dekat dengan Shara, seorang teman yang iri dengan kebahagiaannya. Orang itu mengungkapkan rasa cemburu dan dendamnya, dan itulah yang mendorongnya untuk melakukan tindakan mengerikan itu.

Ketika kebenaran terungkap, hantu Shara akhirnya dapat beristirahat dengan damai. Dia mengucapkan terima kasih pada Fadli atas usahanya yang gigih untuk mengungkap misteri kematiannya. Tetapi, meskipun misteri kematian Shara telah terungkap, Fadli masih harus menghadapi konsekuensi mengerikan dari malam yang mengubah hidupnya selamanya.

Bab 10: Hukuman yang Mengerikan

Ketika Fadli kembali ke desa, dia dianggap sebagai pria yang terkutuk karena telah mengantar mayat pengantin. Masyarakat desa tidak dapat menghapuskan kenangan tentang pertemuannya yang mengerikan dengan mayat Shara, dan banyak yang takut padanya. Mereka memandangnya dengan rasa takut dan curiga.

Fadli hidup dalam kesendirian yang menyedihkan, terasing dari orang-orang yang pernah dia cintai. Dia diberi julukan "Pria Pengantar Mayat Pengantin," dan kehadirannya selalu menimbulkan ketidaknyamanan di desa itu. Mungkin dia berhasil mengungkap misteri kematian Shara, tetapi harga yang dia bayar sangat besar.

 

TAMAT


bukhoriganAvatar border
azhuramasdaAvatar border
azhuramasda dan bukhorigan memberi reputasi
2
276
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan