Hantu Kurang Ajar di Masa Wabah Virus Covid 19 Melanda Negeri! - KUNCEN

Beranda
Komunitas
Story
Stories from the Heart
Hantu Kurang Ajar di Masa Wabah Virus Covid 19 Melanda Negeri! - KUNCEN

amekachi

05-09-2023 14:37

Hantu Kurang Ajar di Masa Wabah Virus Covid 19 Melanda Negeri! - KUNCEN

Ucok mengelap peluh di kepalanya, hawa siang hari di jalan raya Tangerang saat ini sangat panas sekali, sepanas hatinya yang sudah berjam-jam rute angkot Tigaraksa - Cimone cuma dapat beberapa penumpang saja,

"Gimana buat makan anak istri nanti?" Pikir Ucok gundah gulana...

PPKM masih berlanjut tanpa tahu kapan selesainya, wabah virus Corona Covid 19 terus melanda hingga membuat penumpang angkot di Tangerang makin lama makin menurun jumlahnya yang berkontribusi besar buat kehancuran ekonomi supir angkot macam Ucok dan kawan-kawan.

"Lek, dapat berapakah tadi" sebuah mobil angkot melintas membarengi mobil Ucok, Ucok menjawabnya dengan sedih,

"Hanya 3 pasien dari tadi."

"Gara-gara konspirasi elit global nih kita jadi kayak gini!"

"Kerja lembur lagi kita sampai malam, ayo Cok ane duluan." ucap teman Ucok sambil tancap gas mendahuluinya.

Quote:

Duh hati Ucok resah, semoga sore ini penumpang banyak walau harapan tipis, jarang ada karyawan pabrik dan yang paling penting, nggak ada sama sekali para siswa-siswi sekolah yang biasanya nongol jam segini, bikin jengkel emang mereka, agak susah diajak naik angkot, sampai ngotot Ucok maksa-maksa mereka buat masuk naik mobilnya,

"Tapi kalau sudah ada satu murid yang masuk biasanya semuanya jadi ikut masuk" ucap Ucok pada diri sendiri mengenang masa penumpang murid sekolah membludak sebelum wabah Covid 19 menerpa,

"Memang cuma seribu atau dua ribu rupiah, tapi jumlahnya sampai ratusan murid" emoticon-Frown

Jam 7 malam Ucok belum pulang, nyender dulu di warung mbak Siti beli es teh manis sambil merokok sebentar.

"Seratus ribu banting tulang anjir, sebelum penyakit berengsek ini ada, tiga ratus ribu sekali putar, sue!" ucap Ucok kepada mbak Siti,

Sambil membawakan es teh mbak Siti ceramah "sabar kang, namanya musibah bentar lagi juga wabahnya bakal menghilang"

"Sabar, sabar!" Jawab Ucok kesal, pemuda asal Mandailing Natal ini menggerutu.

Quote:

Tancap gas, selesai istirahat sebentar dari warung mbak Siti akhirnya Ucok kembali lagi ke jalan, sudah diduga, tetap sepi, makin malam makin sepi, dari Cimone mau putar balik ke Tigaraksa, bikin lesu Ucok hari ini.

Jam menunjukkan 22.00 di area jalan Tigaraksa...

Suasana lengang dan gelap karena di kanan kiri jalan adalah pesawahan, ada seorang wanita didepan pandangan Ucok melambaikan tangan,

"Lumayan, tambahan."

"Masuk, neng!"...

Dilihat dari kaca spion lumayan cantik nih cewek, pikir Ucok dalam hati,

"Sepertinya perawat rumah sakit?"

Hawa dingin malam menerpa, tiba-tiba...

"Lho kok ilang, penumpangnya mana?"

Kucek kucek mata Ucok, mungkin kelamaan nyetir, mungkin halusinasi, kok aneh kan tadi wanita itu baru masuk kedalam, apa dia loncat dan nggak mau bayar angkot? Ucok heran.

Grotak, grotak, grotak...kraaak

Tiba-tiba handel pintu mobil angkot Ucok seperti ada yang mainin,

Trak, trak, trak...tringgg

Kaca jendela belakang mobil Ucok pun bikin gaduh,

Ucok menengok ke belakang, siapa sih yang bikin gaduh, pikirnya?

Namun dasar si Ucok orang yang suka bercanda, ia pun melontarkan kata-kata ke sekitar,

"Eh setan, jangan ganggu gue aje. Gue lagi nyari duit halal. Kalau mau numpang, bayar! Emang bensin punya nenek moyang lo."

Bikin bete bener hari ini pikir Ucok, dia pun langsung tancap gas sampai pol berharap lekas sampai ke rumah bertemu anak dan istri. emoticon-Ngamuk