Irigasi pertanian adalah sistem penyediaan air buatan yang digunakan untuk menyiram tanaman pertanian. Sistem ini sangat penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian karena dapat mengatasi kekurangan air selama musim kering. Ada berbagai metode irigasi, termasuk irigasi tetes, irigasi sprinkler, dan irigasi kanal, yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan jenis tanaman yang ditanam.
Terdapat beberapa metode irigasi yang digunakan dalam pertanian, berikut beberapa di antaranya:

Sumber Artikel: Dunia Pertanian

1. Irigasi Tetes: Air disalurkan secara langsung ke akar tanaman melalui pipa kecil atau selang, mengurangi pemborosan air.

2. Irigasi Sprinkler: Sistem ini menggunakan semacam sprinkler atau penyemprot untuk menyiram tanaman dengan air seperti hujan.

3. Irigasi Kanal: Air dialirkan melalui saluran atau kanal untuk mencapai tanaman di lahan pertanian.

4. Irigasi Subirkasional: Air disalurkan ke bagian-bagian tertentu dari lahan pertanian, umumnya dalam bentuk parit atau saluran kecil.

5. Irigasi Bubur Dalam: Ini melibatkan penggunaan pompa untuk mengalirkan air ke dalam tanah di sekitar akar tanaman.

6. Irigasi Surjan: Metode ini melibatkan pembuatan tanggul tanah kecil di sekitar tanaman untuk menahan air.

7. Irigasi Aliran Permukaan: Air mengalir melalui lahan pertanian dalam saluran atau sungai buatan.

Pilihan metode irigasi tergantung pada jenis tanaman, kondisi tanah, serta ketersediaan air dan sumber daya lainnya di daerah pertanian tersebut.

Untuk melengkapi informasi silahkan kunjungi sumber: Dunia Pertanian