- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Lihat aku tertawa


TS
agnarra
Lihat aku tertawa
Mari meratapi kehidupan
Dengan segala beban yang didatangkan
Kepada diri yang tidak bisa berkata enggan
Mari menelanjangi luka
Tegas pulang membawa perasaan yang langka
Membuat diri berharap segala kemungkinan dengan kata "Jika.."
Mari menatap langit dan hujannya
Lemah lembut menghidupkan daratannya
Betapa romantis jarak daratan dan langit diseka dengan tangisnya
Mari memaki angin ribut dan petirnya
Besar kuat mematikan tanpa tanda tanya
Seperti rasa sakit yang ditimbulkan oleh harapan yang sia-sia
Mari membaca sebuah buku yang menganga
Seperti penjagaan hati yang sangat lengah
Diberikan di awal pertemuan, dimainkan tanpa jengah
Mari menelan rasa aman
Diperanginya segala bahaya tanpa kata pelan
Lambat laun 'kacau' berubah jadi 'nyaman'
Mari belajar memeluk segala doa
Dibawa oleh gempita diiringi kata 'selamat'
Dikelilingi kebaikan dan harapan yang kekal
Mari menarik diri dari tingginya terbang
Ditamparkan oleh keadaaan yang nyata
Membuat diri akhirnya cukup dengan sendiri
Mari mendengar tutur hati
Paling jujur, paling renik, penuh bakti
Jangan dibiarkan sunyi hingga nanti mati
Mari menertawakan aku
Ribut, baik, kuat, lembut
Mematikan, menghidupkan
Penuh harapan dan luka
Semoga Semesta selalu menemaniku tertawa,
dalam lirih, dalam terang, dalam segalanya dirayakan,
karena aku adalah aku,
karena aku hanya punya aku.
Tulisan ini terinspirasi oleh lagu Tawa yang dinyanyikan oleh Nadin Amizah.
Dengan segala beban yang didatangkan
Kepada diri yang tidak bisa berkata enggan
Mari menelanjangi luka
Tegas pulang membawa perasaan yang langka
Membuat diri berharap segala kemungkinan dengan kata "Jika.."
Mari menatap langit dan hujannya
Lemah lembut menghidupkan daratannya
Betapa romantis jarak daratan dan langit diseka dengan tangisnya
Mari memaki angin ribut dan petirnya
Besar kuat mematikan tanpa tanda tanya
Seperti rasa sakit yang ditimbulkan oleh harapan yang sia-sia
Mari membaca sebuah buku yang menganga
Seperti penjagaan hati yang sangat lengah
Diberikan di awal pertemuan, dimainkan tanpa jengah
Mari menelan rasa aman
Diperanginya segala bahaya tanpa kata pelan
Lambat laun 'kacau' berubah jadi 'nyaman'
Mari belajar memeluk segala doa
Dibawa oleh gempita diiringi kata 'selamat'
Dikelilingi kebaikan dan harapan yang kekal
Mari menarik diri dari tingginya terbang
Ditamparkan oleh keadaaan yang nyata
Membuat diri akhirnya cukup dengan sendiri
Mari mendengar tutur hati
Paling jujur, paling renik, penuh bakti
Jangan dibiarkan sunyi hingga nanti mati
Mari menertawakan aku
Ribut, baik, kuat, lembut
Mematikan, menghidupkan
Penuh harapan dan luka
Semoga Semesta selalu menemaniku tertawa,
dalam lirih, dalam terang, dalam segalanya dirayakan,
karena aku adalah aku,
karena aku hanya punya aku.
Tulisan ini terinspirasi oleh lagu Tawa yang dinyanyikan oleh Nadin Amizah.
Diubah oleh agnarra 01-09-2023 01:50


bukhorigan memberi reputasi
1
50
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan