sumber
Untuk semua yang lebih suka sendiri atau introvert, berbicara dengan orang lain, termasuk dalam game, bisa sangat melelahkan. Ini tidak hanya soal bicara atau mengetik, tapi juga tentang berpikir keras untuk menemukan kata-kata yang tepat atau momen yang pas untuk berbicara. Jika kalian merasa ini terlalu menguras energi, maka gansist lebih cenderung menjadi pemain yang suka bermain sendiri, atau Solo Player.

sumber
Sebagian besar game online saat ini bisa dimainkan sendiri. Namun, terkadang ada konten yang dimaksudkan untuk dimainkan bersama orang lain, seperti berkompetisi atau berkolaborasi. Namun, hal yang sering kali membuat pemain solo merasa malas adalah menunggu orang lain untuk bergabung atau mencari kelompok. Tidak peduli apakah ada sistem matchmaking atau tidak, menunggu seseorang yang mungkin akan datang kapan saja atau mencari server kosong bisa jadi sangat membosankan. Kita sebenarnya ingin bermain game, bukan menunggu, bukan? Terutama ketika menunggu memakan waktu lama, pemain Solo lebih suka mencari game solo lainnya yang lebih nyaman untuk dimainkan.

sumber
Tentang ini, sini ane jelasin. Misalnya, dalam game, ada situasi di mana pemain solo merasa bahwa mereka tidak ingin berbagi hasil kerja keras mereka dengan player lain. Solo player ini biasanya memiliki keterampilan yang tinggi dalam bermain sendiri dan merasa percaya diri dalam kemampuan mereka. Ketika mereka bermain dengan tim, terutama jika anggota timnya tidak bermain dengan baik, pemain solo merasa bahwa pembagian hadiah tidak adil bagi mereka. Contohnya, bayangkan jika mereka bersama tim untuk mengalahkan bos dalam game. Biasanya, pemain solo akan ikut berperan hingga bos itu dikalahkan. Namun, saat hadiahnya harus dibagi, pemain solo merasa bahwa mereka seharusnya mendapatkan lebih banyak bagian, karena mereka yang banyak berkontribusi. Ini mungkin terlihat tidak adil bagi yang lain. Tetapi dari perspektif pemain solo, itu adalah yang terbaik untuk mereka.

sumber
Ketika bermain dalam sebuah kelompok (party play), kita harus bermain dengan orang lain yang memiliki gaya bermain, cara berpikir, dan cara berkomunikasi yang berbeda. Ini bisa membuat kelompok gagal karena perbedaan ini. Tapi, pemain solo adalah orang yang suka bermain dengan cara bebas. Mereka bisa melakukan apa pun yang mereka inginkan, seperti bergerak ke kiri atau ke kanan tanpa perlu mengkhawatirkan cara bermain orang lain. Ini tidak berarti bahwa pemain solo tidak peduli dengan orang lain, sebenarnya mereka peduli. Namun, mereka merasa tidak nyaman ketika harus mengikuti aturan atau gaya bermain orang lain, meskipun mereka melakukannya dengan baik. Ini tidak membuat mereka bahagia saat bermain, itulah sebabnya mereka lebih suka bermain sendiri tanpa perlu bekerja sama dengan orang lain.

sumber
Ketika bermain game dengan orang lain, seperti dalam game party, kita harus memperhatikan perasaan dan preferensi orang lain. Ini bisa membuat kita merasa harus fokus pada permainan atau apa yang orang lain inginkan. Tapi, para pemain Solo Player kadang-kadang ingin bermain lebih santai. Mereka ingin menikmati pemandangan dalam game, mendengarkan musik latar yang indah, dan mengalami momen-momen santai yang tidak sering ditemukan dalam kehidupan nyata. Ini seperti liburan di dunia maya yang membuat mereka merasa nyaman. Tetapi, ketika ada orang lain dalam permainan, mereka merasa harus memperhatikan apa yang ingin dilakukan orang lain dan ini bisa membuat mereka merasa tidak bebas.

sumber
Pemain yang cenderung bermain solo biasanya memiliki kemampuan bertahan hidup yang sangat baik. Mereka cenderung berfokus pada pengembangan karakter mereka secara maksimal. Namun, kelemahan yang lebih serius adalah kesulitan dalam bermain dalam tim karena mereka kurang mau berkomunikasi dengan anggota tim mereka. Terkadang, mereka mengambil keputusan tanpa berbicara dengan tim karena merasa bahwa itu adalah cara terbaik untuk bertahan. Tapi, hal ini bisa menjadi masalah jika anggota tim lainnya sudah terjebak atau mengalami kesulitan. Jika permainan sangat bergantung pada kerja tim dan keterampilan solo tidak cukup, pemain solo cenderung akan menghadapi kesulitan besar dan mungkin akan kalah. Namun, jika ada game yang memungkinkan untuk bermain solo dengan baik, pemain solo juga bisa menunjukkan kemampuan luar biasa dalam mengatasi lawan-lawannya.

sumber
Pemain solo biasanya tidak terlalu memedulikan rekan satu tim mereka. Mereka mungkin tidak banyak berbicara atau pura-pura tidak mendengar saat berkomunikasi dengan tim. Tetapi, jika ada anggota tim yang sering mati atau sering kalah, pemain solo akan merasa kesal. Mereka melihat ini sebagai kesalahan pertama yang membuat tim kalah. Contohnya, ada saat di mana seseorang bermain dengan baik, tetapi harus kalah karena anggota tim menyerah terlalu cepat. Jika gansist pemain yang sangat terampil, pemain solo mungkin akan memaafkan kesalahanmu. Tetapi jika sering melakukan kesalahan, berbicara kasar, atau menyerah terlalu cepat, pemain solo mungkin akan melaporkan perilaku burukmu. Mereka mungkin memilih untuk bermain sendiri daripada bermain denganmu lagi.

sumber
Pemain solo di game online ingin menjauhi perilaku yang negatif, yang sering disebut sebagai "toxic." Dalam game online, ada banyak pemain yang bisa berperilaku buruk atau membuat kekacauan. Namun, pemain solo cenderung tidak ingin menghadapi ini. Mereka mencoba untuk menghindarinya dengan cara menjauhi interaksi sosial sepenuhnya, meskipun itu mungkin sulit dilakukan. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua pemain memiliki perilaku buruk. Pemain solo tidak ingin membenci game yang mereka nikmati hanya karena beberapa orang dengan perilaku buruk. Mereka ingin bermain game sesuai dengan cara yang dikembangkan oleh pembuatnya. Jadi, jika ada orang yang tidak dikenal berperilaku buruk, pemain solo lebih memilih untuk tidak berbicara dengan mereka dan hanya fokus pada bermain game.