- Beranda
- Komunitas
- News
- Sejarah & Xenology
Lokasi Kerajaan Padjajaran Pada Masa Prabu Siliwangi & Prasasti Batu Tulis Bogor


TS
djendradjenar
Lokasi Kerajaan Padjajaran Pada Masa Prabu Siliwangi & Prasasti Batu Tulis Bogor
Lokasi Kerajaan Pakuan Padjajaran Pada Masa Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi & Prasasti Batu Tulis Bogor
...
...
6. Dialah yang membuat tanda peringatan berupa gunung-gunungan, membuat undakan untuk hutan Samida, membuat Sahiyang Telaga Rena Mahawijaya (dibuat) dalam (tahun) Saka 1455 "Panca Pandawa Mengemban Bumi".
...
...
Berdasarkan berbagai catatan perjalanan dan literasi bangsa asing maupun Bujangga Manik yang mengelilingi Pulau Jawa, terdapat beberapa kesamaan yang mengatakan bahwa Pusat Ibukota Kerajaan Padjajaran adalah berada di sekitar wilayah Kota Bogor sekarang, yang tidak jauh dari Prasasti Batu Tulis Bogor ditemukan. Prasasti Batu Tulis Bogor adalah Prasasti yang menunjukkan bahwa Pakuan Padjajaran pernah ada, dalam artian bahwa Kerajaan Pakuan Padjajaran pernah ada disitu sebelum berpindah ke Pandeglang banten pada masa kekuasaan Raja terakhirnya yaitu Prabu Raga mulya atau lebih dikenal dengan gelar Prabu Surya Kencana.
...
Kerajaan Pakuan Padjajaran kemudian juga dikatakan meliputi keseluruhan area yang sekarang menjadi wilayah Istana bogor didirikan serta Kebun Raya Bogor. Kedua area tersebut secara Energi Metafisik kemudian dilestarikan dan dijadikan sebagai salah satu Cagar Budaya Nasional yang tidak bisa sembarangan di utak atik, dalam artian berbagai macam penggalian di kedua area tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan karena bisa merusak lokasi Cagar Budaya, padahal untuk kepentingan sejarah tidak ada salahnya dilakukan selama melalui prosedural yang tepat.
...
Pleyte, mengidentikkan puri dengan kota Kerajaan dan Kadatuan Sri Bima Narayana Madura Suradipati dengan Pakuan sebagai kota yang ada dikeseluruhan wilayah Batu Tulis Bogor, dan bahkan bisa lebih luas lagi. Peneliti Ten Dam mengidentifikasi bahwa letak Kerajaan Padjajaran menunjuk pada lokasi Istana Bogor dan Kebun Raya Bogor yang sekarang, namun tidak didukung oleh penelitian yang lebih mendalam karena berbagai keterbatasan untuk melakukan penggalian penggalian untuk mencari situs situs peninggalan sejarah Kerajaan Padjajaran masa Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi.
...
Ekspedisi Adolf Winkler tahun 1709 menuliskan dalam catanan perjalanannya bahwa ketika ia memasuki kawasan batu Tulis Bogor menemukan lantai atau jalan berbatu yang sangat rapi yang diindikasikan sebagai area menuju gerbang masuk kawasan Kerajaan Padjajaran, dan diujungnya terdapat tujuh buah pohon beringin besar, lalu menemukan sebuah batu besar yang dibentuk secara indah dan melewati Prasasti Batu Tulis hingga berujung ke Purwagalih. Ia memberitakan bahwa "Istana Pakuan" itu dikelilingi oleh dinding dan di dalamnya ada sebuah batu berisi tulisan sebanyak 8 1/2 baris (Ia menyebut demikian karena baris ke-9 hanya berisi 6 huruf dan sepasang tanda penutup).
...
Dari tempat prasasti, Winkler menuju ke tempat arca (umum disebut Purwakalih, 1911 Pleyte masih mencatat nama Purwa Galih). Di sana terdapat tiga buah patung yang menurut informan Pleyte adalah patung Purwa Galih, Gelap Nyawang dan Kidang Pananjung. Nama trio ini terdapat dalam Babad Pajajaran yang ditulis di Sumedang (1816) pada masa bupati Pangeran Kornel, kemudian disadur dalam bentuk pupuh 1862. Penyadur naskah babad mengetahui beberapa ciri bekas pusat Kerajaan Padjajaran seperti juga penduduk Parung Angsana dalam tahun 1687 mengetahui hubungan antara "Kabuyutan" Batu Tulis dengan Kerajaan Pajajaran dan Prabu Siliwangi.
...
Terjemahan Prasasti Batu Tulis Bogor adalah sebagai berikut:
...
Kerajaan Pakuan Padjajaran kemudian juga dikatakan meliputi keseluruhan area yang sekarang menjadi wilayah Istana bogor didirikan serta Kebun Raya Bogor. Kedua area tersebut secara Energi Metafisik kemudian dilestarikan dan dijadikan sebagai salah satu Cagar Budaya Nasional yang tidak bisa sembarangan di utak atik, dalam artian berbagai macam penggalian di kedua area tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan karena bisa merusak lokasi Cagar Budaya, padahal untuk kepentingan sejarah tidak ada salahnya dilakukan selama melalui prosedural yang tepat.
...
Pleyte, mengidentikkan puri dengan kota Kerajaan dan Kadatuan Sri Bima Narayana Madura Suradipati dengan Pakuan sebagai kota yang ada dikeseluruhan wilayah Batu Tulis Bogor, dan bahkan bisa lebih luas lagi. Peneliti Ten Dam mengidentifikasi bahwa letak Kerajaan Padjajaran menunjuk pada lokasi Istana Bogor dan Kebun Raya Bogor yang sekarang, namun tidak didukung oleh penelitian yang lebih mendalam karena berbagai keterbatasan untuk melakukan penggalian penggalian untuk mencari situs situs peninggalan sejarah Kerajaan Padjajaran masa Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi.
...
Ekspedisi Adolf Winkler tahun 1709 menuliskan dalam catanan perjalanannya bahwa ketika ia memasuki kawasan batu Tulis Bogor menemukan lantai atau jalan berbatu yang sangat rapi yang diindikasikan sebagai area menuju gerbang masuk kawasan Kerajaan Padjajaran, dan diujungnya terdapat tujuh buah pohon beringin besar, lalu menemukan sebuah batu besar yang dibentuk secara indah dan melewati Prasasti Batu Tulis hingga berujung ke Purwagalih. Ia memberitakan bahwa "Istana Pakuan" itu dikelilingi oleh dinding dan di dalamnya ada sebuah batu berisi tulisan sebanyak 8 1/2 baris (Ia menyebut demikian karena baris ke-9 hanya berisi 6 huruf dan sepasang tanda penutup).
...
Dari tempat prasasti, Winkler menuju ke tempat arca (umum disebut Purwakalih, 1911 Pleyte masih mencatat nama Purwa Galih). Di sana terdapat tiga buah patung yang menurut informan Pleyte adalah patung Purwa Galih, Gelap Nyawang dan Kidang Pananjung. Nama trio ini terdapat dalam Babad Pajajaran yang ditulis di Sumedang (1816) pada masa bupati Pangeran Kornel, kemudian disadur dalam bentuk pupuh 1862. Penyadur naskah babad mengetahui beberapa ciri bekas pusat Kerajaan Padjajaran seperti juga penduduk Parung Angsana dalam tahun 1687 mengetahui hubungan antara "Kabuyutan" Batu Tulis dengan Kerajaan Pajajaran dan Prabu Siliwangi.
...
Terjemahan Prasasti Batu Tulis Bogor adalah sebagai berikut:
1. Semoga selamat, ini tanda peringatan Prabu Ratu almarhum.
2. Dinobatkan dia dengan nama Prabu Guru Dewataprana.
3. Dinobatkan (lagi) dia dengan nama Sri Baduga Maharaja Ratu Aji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata.
4. Dialah yang membuat parit (pertahanan) Pakuan.
5. Dia putera Rahiyang Dewa Niskala yang dipusarakan di Gunatiga, cucu Rahiyang Niskala Wastu Kancana yang dipusarakan ke Nusa Larang.
6. Dialah yang membuat tanda peringatan berupa gunung-gunungan, membuat undakan untuk hutan Samida, membuat Sahiyang Telaga Rena Mahawijaya (dibuat) dalam (tahun) Saka 1455 "Panca Pandawa Mengemban Bumi".
Diubah oleh djendradjenar 25-08-2023 10:40
0
170
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan