.nona.Avatar border
TS
.nona.
Akhirnya Raksasa China, Evergrande Umumkan Bangkrut!




Evergrande Group (China Evergrande Group) adalah sebuah perusahaan properti terbesar di China. Dikenal juga dengan nama China Evergrande, perusahaan ini memiliki beragam bisnis, termasuk pengembangan properti, investasi, manufaktur, dan layanan kesehatan.

Evergrande Group, didirikan pada tahun 1996 oleh Hui Ka Yan, adalah perusahaan pengembang properti terbesar di China. Berawal dari bisnis properti, perusahaan ini tumbuh dengan cepat dan mengembangkan berbagai jenis proyek properti, termasuk perumahan, komersial, dan real estat lainnya.



Seiring waktu, Evergrande juga memperluas bisnisnya ke berbagai sektor, termasuk sektor energi, layanan keuangan, hiburan, dan olahraga. Perusahaan ini terkenal dengan pendekatan agresif dalam mengakuisisi aset dan perusahaan lain, yang membantu dalam pertumbuhannya yang cepat.

Evergrande sering kali dikenal dengan strategi pemasaran yang inovatif, seperti menjual properti sebelum pembangunan dimulai untuk mendanai proyek tersebut. Pendekatan ini, meskipun kontroversial, telah membantu perusahaan dalam mengumpulkan modal cepat untuk mengembangkan proyek-proyeknya.

Namun, pertumbuhan yang pesat juga diiringi dengan akumulasi utang yang besar. Pada beberapa tahun terakhir di tahun 2021, perusahaan ini menghadapi tekanan keuangan akibat utang yang meningkat, dan ini menjadi sorotan di pasar keuangan dan media.

Pada dasarnya, perusahaan seperti Evergrande cenderung mengambil pinjaman atau berhutang untuk mendanai proyek-proyek besar seperti pengembangan properti. Hutang dapat digunakan untuk membeli lahan, membangun proyek, dan mengelola biaya operasional. Namun, dalam kasus Evergrande, peningkatan besar-besaran dalam hutang perusahaan telah menimbulkan keprihatinan karena besarnya jumlah utang yang harus dibayar kembali.



Pada beberapa kesempatan, perusahaan mungkin menghadapi tantangan dalam mengelola utang yang terakumulasi akibat pertumbuhan agresif atau faktor ekonomi yang kompleks. Jika proyek-proyek tidak menghasilkan pendapatan yang diharapkan atau jika pasar properti mengalami penurunan, perusahaan dapat mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban utang mereka.

Evergrande sendiri terus menghadapi tekanan keuangan yang signifikan dan banyak perbincangan tentang kemungkinan kebangkrutannya. Utang yang besar dan kesulitan dalam memenuhi kewajiban pembayaran utang telah menimbulkan kekhawatiran tentang stabilitas keuangan perusahaan.



Hingga akhirnya Evergrande resmi mengumumkan kebangkrutan, di New York, Amerika Serikat (AS). Hal ini terjadi setelah perusahaan itu mengalami gagal bayar sebesar US$ 340 miliar atau sebesar Rp 4.400 triliun pada tahun 2021 yang lalu.

Sumber klik, klik



Diubah oleh .nona. 21-08-2023 04:11
dragunov762mmAvatar border
jireshAvatar border
provocator3301Avatar border
provocator3301 dan 20 lainnya memberi reputasi
21
6.9K
324
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan