- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ragam Tafsir Pernyataan Jokowi soal Kaesang yang Tak Maju Pilkada Depok, Belum Final?


TS
amekadrun
Ragam Tafsir Pernyataan Jokowi soal Kaesang yang Tak Maju Pilkada Depok, Belum Final?
Ragam Tafsir Pernyataan Jokowi soal Kaesang yang Tak Maju Pilkada Depok, Belum Final?
Reporter
Tempo.co
Editor
Naufal Ridhwan
Selasa, 15 Agustus 2023 16:10 WIB

Kaesang Pangarep bersama istri berswafoto bersama relawan dan warga Depok, Selasa, 25 Juli 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan putra bungsunya, Kaesang Pangarep tidak bakal maju dalam Pemilihan Wali Kota Depok 2024. Hal ini Jokowi sampaikan saat bertemu dengan 19 pemimpin redaksi atau pemred media di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Agustus 2023.
"Nggak (maju Pilwakot), dia mau jualan pisang, jadi nggak bener dia mau jadi wali kota," kata Jokowi kepada para pemred, Kamis.
Adapun Kaesang tak menjawab pertanyaan wartawan soal kabar dia akan maju di Pilwalkot Depok. Dalam acara pembukaan gerai bisnisnya Sang Pisang x Yang Ayam di Sawangan, Kaesang tidak menggubris pertanyaan ihwal rencananya maju Pilkada 2024 sebagai Depok pertama.
Ditanya berkali-kali mengenai langkah politik sebagai bakal calon Wali Kota Depok, Kaesang tidak memberikan komentar apapun. Dia memilih untuk meladeni permintaan swafoto.
Pengamat: bentuk kehati-hatian
Pengamat politik Citra Institute Efriza menilai pernyataan Jokowi bahwa Kaesang tidak maju di Pilkada Depok adalah bentuk kehati-hatian dalam berpolitik. Jokowi diduga khawatir pergerakan Kaesang menjadi blunder.
Menurut Efriza, pernyataan itu mungkin saja disampaikan Jokowi sebagai ayah. Namun, dia mengingatkan apa yang dilakukan Jokowi dan Gibran saat terjun ke politik.
"Jokowi diajukan sebagai Gubernur dan capres kala itu enggan memperlihatkan kesungguhan hati maju dalam politik pemilihan tersebut," kata Efriza, Senin, 14 Agustus 2023.
Gibran juga melakukan hal yang sama. Dia menyatakan enggan ikut jejak ayahnya berpolitik, akhirnya tetap maju.
"Jika diamati keluarga itu punya sikap kehati-hatian, enggan menunjukkan antusiasme maju dalam pemilihan, menunggu hasil survei elektabilitas dan dorongan dari representasi masyarakat maupun dari internal partai," papar Efriza.<!--more-->
Bisa dikatakan sikap rendah hati
Menurut alumni Jurusan Politik IISIP Jakarta ini, apa yang dilakukan Jokowi dapat dikatakan sikap rendah hati, juga kehati-hatian, jika tak ingin dianggap gimmick. Namun diyakini Jokowi akan mengizinkan jika anaknya maju sebagai calon kepala daerah, apalagi jika itu ditugaskan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Disinyalir Jokowi menyampaikan itu sebagai sinyal Kaesang agar mengerem dulu keinginan dirinya. Sambil melihat situasi pro dan kontra dinasti politik Jokowi karena keikutsertaan anak dan mantu Jokowi. Sisi lain, ia dan PDIP sedang konsentrasi dulu untuk Pemilu Serentak 2024, khawatir malah gerakan politik Kaesang menjadi blunder bagi PDIP dan Jokowi," katanya.
Jokowi masih mengamati
Selain itu, Jokowi diduga masih mengamati popularitas dan elektabilitas Kaesang, maupun dukungan kelompok-kelompok maupun individu masyarakat kepada anak bungsunya untuk maju di Pilkada Depok.
"Sehingga nantinya jabatan itu bukan dicari, tapi diamanatkan, dipercayakan, dari masyarakat dan partai PDIP. Ini adalah karakter politik dari Jokowi dan keluarganya yang dibangunkembangkan sebagai kesepakatan dasar mereka berpolitik," ujarnya.
Ia menambahkan, Jokowi mungkin saja perlu melakukan itu, karena belum tahu juga nantinya kemungkinan Kaesang ditempatkan di mana oleh PDIP. Apa yang dilakukan Kaesang diduga bagian dari tes ombak oleh adik Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka itu.
"Pernyataan Jokowi juga bagian menurunkan tensi politik panas di daerah untuk konsentrasi di Pemilu Serentak 2024, sambil menaikkan kualitas Kaesang sebagai pebisnis pisang di Depok, agar menghasilkan gelombang desakan dari masyarakat mengharapkan Kaesang ikut di pilkada," ucap Efriza.<!--more-->
Pernyataan Jokowi belum final
Hal senada diungkap oleh Ketua Harian DPP Ganjar Pranowo Center atau GP Center, Thomas Djunianto. Thomas mengamini jika politik bersifat dinamis. Sebabnya ia melihat pernyataan Jokowi tersebut belum final.
Menurut Thomas, jika dukungan untuk Kaesang terus menguat jelang Pilkada Depok sikap Jokowi akan berubah. "Bisa saja statement politik Pak Jokowi berubah dan menyatakan Kaesang siap mendaftarkan diri ke KPUD,” ucapnya.
Oleh karena itu, meski Jokowi sudah mengumumkan Kaesang tidak akan maju Pilkada Depok, Thomas menuturkan kelompok-kelompok relawan yang sudah terbentuk tidak akan bubar. Mereka akan lebih massif menyosialisasikan pencalonan Kaesang sebagai Wali Kota Depok.
"Ini akan menjadi ajang pembuktian bahwa dukungan untuk Mas Kaesang sangat tinggi di Depok. Kami yakin masyarakat Depok akan memberikan hak suaranya untuk Mas Kaesang jika maju di pilwalkot Depok agar kotanya menjadi lebih baik," kata Thomas.
Hal biasa di PDIP
Di sisi lain, Ketua DPC PDIP Kota Depok Hendrik Tangke Allo menganggap pernyataan Jokowi hal yang biasa di tubuh partai berlambang kepala banteng tersebut. Pasalnya PDIP memiliki mekanisme sendiri soal pencalonan kepala daerah.
"Pak Jokowi, kan, bagian dari PDIP jadi beliau sangat paham tentang bagaimana mekanisme itu," kata Hendrik Tangke Allo, Jumat, 11 Agustus 2023.<!--more-->
Jokowi tak nyaman
Wakil Ketua DPRD Kota Depok berasumsi Jokowi tidak nyaman dengan beberapa partai yang menjadikan Kaesang sebagai alat politik untuk meningkatkan popularitas.
"Pak Jokowi mungkin saja merasa tidak nyaman melihat Mas Kaesang dijadikan alat oleh partai-partai lain untuk meningkatkan popularitas mereka," katanya.
Ia menilai sudah menjadi rahasia umum jika banyak partai yang mendompleng nama Kaesang untuk maju di Pilkada Depok. "Banyak yang nebeng nama besar Kaesang, kan, selama ini," katanya.
Salah satu partai politik yang gencar mendorong Kaesang Pangarep maju Pilkada Depok 2024 adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Dalam pemilu 2019, PSI hanya berhasil meraih satu kursi di DPRD Kota Depok
Hendrik menjelaskan partainya saat ini fokus untuk memenangkan pemilu 2024 sekaligus menyosialisasikan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
"Untuk urusan pilkada, kan, nanti ada mekanismenya. Kami di PDIP Depok siap merebut kemenangan dengan 15 kursi di Depok, setelah itu akan lebih mudah menghadapi pilkada Depok,” kata dia.
Soal siapa yang akan diusung PDIP nanti di Pilkada Depok, kata Hendrik, ada di tangan Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum.
https://www.google.com/url?sa=t&sour...6L6HCRUrq58oZF
Udah dijelasin dengan mendetail oleh tempo ya, nggak usah ada tambahan
Hanya konfirmasi tentang kasus nikuba pak Aryanto misel kemarin, banyak yang ngomong itu prank
Salah besar!
Dia udah ngerjain n ada hasilnya walau kurang memuaskan, penelitian ya gitu, lebih bagus penelitiannya kurang memuaskan n tinggal dikreasi lagi biar lebih bagus
Coba klo sebelum bom atom Hiroshima dan Nagasaki dijatuhkan dites dulu di amrik n hasilnya sangat memuaskan sampai benua Amerika hilang, kan repot







nomorelies dan 2 lainnya memberi reputasi
3
602
27


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan