- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Lifestyle
Gaya Hidup Slow Living Ala Lulu Tobing Tanpa Ambisi dan Kompetisi, Cocok Diterapkan!
TS
amekachi
Gaya Hidup Slow Living Ala Lulu Tobing Tanpa Ambisi dan Kompetisi, Cocok Diterapkan!
Gaya Hidup Slow Living Ala Lulu Tobing Tanpa Mengedepankan Ambisi dan Kompetisi, Cocok untuk Diterapkan dalam Kehidupan Gansist yang Terutama Baik bagi Kesehatan Jiwa Kita!
Artis senior Indonesia Lulu Tobing yang kabarnya menerapkan Slow Living (Foto: Instagram Happy Salma)
Kemarin sepertinya cukup ramai pembicaraan tentang gaya hidup Frugal Living yang juga mengambil contoh keberhasilan orang-orang yang telah menerapkannya, hidup yang penuh target dan kemampuan berhemat sekuat mungkin. Dan untuk sekarang ada lagi gaya hidup yang walaupun sebenarnya tidak baru namun kembali viral yaitu Slow Living yang bisa juga dikatakan sebagai antitesis Frugal Living, gaya hidup tanpa mementingkan target dan ambisi, yang penting hidup senang dan bahagia itu sudah cukup.
Tadi juga melihat sebuah thread seseorang yang seakan curhat dengan kehidupannya, gitu-gitu aja bahkan sudah dewasa tapi belum menikah serta beberapa kesulitan lain seperti tentang pekerjaannya, saya ikut komentari tulisannya mengambil dari lagu dewa 19.
Itu kehidupanmu, jika memang seperti itu adanya terus kenapa?
"Hadapi dengan senyuman, semua yang terjadi biar terjadi....semua kan baik-baik saja!"
Mungkin bisa juga mengikuti gaya hidup Slow Living, menjalani kehidupan sesuai hati nurani kita. Semua peristiwa yang telah kita lewati dengan berbagai suka duka tapi ternyata banyak nestapanya itu bukanlah jalan terbaik untuk kita sesali tapi bisa dijadikan alasan buat kita cari cara baru untuk menyikapinya yaitu salah satunya dengan Slow Living.
Kita kerja keras ya memang semestinya dalam hidup seperti itu, tapi dengan nuansa yang santai seperti bekerja jangan terlalu ngoyo agar tidak jatuh sakit atau mengambil sudut pandang baru dari gaya hidupmu seperti luangkan waktu untuk berolahraga, jalan-jalan sore, reuni dengan teman lama dan sebagainya yang dulu tidak pernah atau jarang engkau lakukan.
Slow Living, gaya hidup yang dikatakan bisa membantu kesehatan mental/Foto: Pixabay.com/Sasin Tipchai
Dalam hal ini Slow Living itu kesemuanya dalam kehidupan ya gansist karena trend ini pun bermula dari munculnya makanan cepat saji di Italia era tahun 1980an terutama McDonald's, adanya fenomena itu langsung mendapatkan respon dari orang Italia sendiri seperti Carlo Petrini dan kawan-kawan aktivis dengan membuat gerakan 'Slow Food Movement' setelah menjamur di hampir 150 negara maka konsep ini kemudian berubah menjadi Slow Living.
Slow Living sebuah gaya hidup yang menekankan bagaimana kita menjalani hidup dengan lebih bermakna tapi bukan berarti kuantitas hidup yang kita dapat, justru kualitas hidup serta kenyamanan imbasnya dan jika tokoh-tokoh yang beberapa diterangkan berhasil menjalani Frugal Living yang pernah diberitakan media cukup banyak sedangkan untuk Slow Living bisa diambil contohnya dari artis Lulu Tobing.
Santai bukan berarti malas/Foto: koran.tempo.com
[QUOTE
Yang menurut pengakuannya di kanal YouTube Melanie Ricardo, Senin 10 Juli 2023 walau wanita asal Sumatera Utara ini adalah seorang artis kenamaan pada eranya namun tak sekalipun dalam hidupnya memiliki ambisi apalagi semangat berkompetisi dalam hal apapun.
Bisa dijadikan rujukan lho gansist, dia Lulu Tobing walaupun hidup sepertinya tak mempunyai target dan ambisi toh namanya sangat dikenal di dunia hiburan Indonesia, karena yang penting jiwa kita sehat, menghargai diri sendiri apalagi serta dibarengi dengan sentuhan kita adalah orang baik dan selalu ingin berbuat baik kepada orang lain tentunya semua masalah kehidupan terutama dalam hal keuangan akan mudah didapat dengan sendirinya.
Dalam artian Slow Living itu santai tapi tidak berarti malas-malasan ya gansist!
(Narasi dan Opini Sendiri)
Tulisan Sendiri:
@amekachi
Sumber Tulisan:
1
2
Artis senior Indonesia Lulu Tobing yang kabarnya menerapkan Slow Living (Foto: Instagram Happy Salma)
Kemarin sepertinya cukup ramai pembicaraan tentang gaya hidup Frugal Living yang juga mengambil contoh keberhasilan orang-orang yang telah menerapkannya, hidup yang penuh target dan kemampuan berhemat sekuat mungkin. Dan untuk sekarang ada lagi gaya hidup yang walaupun sebenarnya tidak baru namun kembali viral yaitu Slow Living yang bisa juga dikatakan sebagai antitesis Frugal Living, gaya hidup tanpa mementingkan target dan ambisi, yang penting hidup senang dan bahagia itu sudah cukup.
Tadi juga melihat sebuah thread seseorang yang seakan curhat dengan kehidupannya, gitu-gitu aja bahkan sudah dewasa tapi belum menikah serta beberapa kesulitan lain seperti tentang pekerjaannya, saya ikut komentari tulisannya mengambil dari lagu dewa 19.
Itu kehidupanmu, jika memang seperti itu adanya terus kenapa?
"Hadapi dengan senyuman, semua yang terjadi biar terjadi....semua kan baik-baik saja!"
Quote:
Mungkin bisa juga mengikuti gaya hidup Slow Living, menjalani kehidupan sesuai hati nurani kita. Semua peristiwa yang telah kita lewati dengan berbagai suka duka tapi ternyata banyak nestapanya itu bukanlah jalan terbaik untuk kita sesali tapi bisa dijadikan alasan buat kita cari cara baru untuk menyikapinya yaitu salah satunya dengan Slow Living.
Kita kerja keras ya memang semestinya dalam hidup seperti itu, tapi dengan nuansa yang santai seperti bekerja jangan terlalu ngoyo agar tidak jatuh sakit atau mengambil sudut pandang baru dari gaya hidupmu seperti luangkan waktu untuk berolahraga, jalan-jalan sore, reuni dengan teman lama dan sebagainya yang dulu tidak pernah atau jarang engkau lakukan.
Slow Living, gaya hidup yang dikatakan bisa membantu kesehatan mental/Foto: Pixabay.com/Sasin Tipchai
Dalam hal ini Slow Living itu kesemuanya dalam kehidupan ya gansist karena trend ini pun bermula dari munculnya makanan cepat saji di Italia era tahun 1980an terutama McDonald's, adanya fenomena itu langsung mendapatkan respon dari orang Italia sendiri seperti Carlo Petrini dan kawan-kawan aktivis dengan membuat gerakan 'Slow Food Movement' setelah menjamur di hampir 150 negara maka konsep ini kemudian berubah menjadi Slow Living.
Slow Living sebuah gaya hidup yang menekankan bagaimana kita menjalani hidup dengan lebih bermakna tapi bukan berarti kuantitas hidup yang kita dapat, justru kualitas hidup serta kenyamanan imbasnya dan jika tokoh-tokoh yang beberapa diterangkan berhasil menjalani Frugal Living yang pernah diberitakan media cukup banyak sedangkan untuk Slow Living bisa diambil contohnya dari artis Lulu Tobing.
Santai bukan berarti malas/Foto: koran.tempo.com
[QUOTE
Yang menurut pengakuannya di kanal YouTube Melanie Ricardo, Senin 10 Juli 2023 walau wanita asal Sumatera Utara ini adalah seorang artis kenamaan pada eranya namun tak sekalipun dalam hidupnya memiliki ambisi apalagi semangat berkompetisi dalam hal apapun.
Bisa dijadikan rujukan lho gansist, dia Lulu Tobing walaupun hidup sepertinya tak mempunyai target dan ambisi toh namanya sangat dikenal di dunia hiburan Indonesia, karena yang penting jiwa kita sehat, menghargai diri sendiri apalagi serta dibarengi dengan sentuhan kita adalah orang baik dan selalu ingin berbuat baik kepada orang lain tentunya semua masalah kehidupan terutama dalam hal keuangan akan mudah didapat dengan sendirinya.
Dalam artian Slow Living itu santai tapi tidak berarti malas-malasan ya gansist!
(Narasi dan Opini Sendiri)
Tulisan Sendiri:
@amekachi
Sumber Tulisan:
1
2
stefan.oscar dan 26 lainnya memberi reputasi
27
3.7K
95
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan