Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Bagi selebaran ajakan demonstrasi, 21 aktivis KNPB Sentani ditangkap polisi

Bagi selebaran ajakan demonstrasi, 21 aktivis KNPB Sentani ditangkap polisi
Aryo Wisanggeni - Penangkapan Aktivis KNPB
August 12, 2023
Penangkapan Aktivis KNPB
Sejumlah aktivis KNPB Sentani saat berada di atas mobil patroli polisi. - Dok. Ones Suhuniap
Jayapura, Jubi – Sejumlah 21 aktivis Komite Nasional Papua Barat atau KNPB Wilayah Sentani ditangkap polisi di Lampu Merah Pasar Lama Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, pada Sabtu (12/8/2023). Mereka ditangkap saat membagikan selebaran ajakan aksi demonstrasi damai.
Juru Bicara KNPB Pusat Ones Suhuniap menyatakan 21 aktivis KNPB Wilayah Sentani itu ditangkap sekitar pukul 10.30 WP. Ia menyatakan penangkapan itu terjadi saat para aktivis KNPB membagikan selebaran ajakan aksi demonstrasi damai untuk memperingati Perjanjian New York 1962 dan insiden rasisme yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya pada Agustus 2019 lalu.[/b[

“Aksi memperingati hari rasis dan menuntut PBB segera tinjau ulang Perjanjian New York 15 Agustus 1962,” kata Suhuniap kepada Jubi melalui layanan pesan WhatsApp pada Sabtu.

Suhuniap mengatakan 21 aktivis KNPB Wilayah Sentani yang ditangkap mereka adalah Deni Esena, Frangki Kogoya, Imer Matuan, Jack Amohoso, Hason Esema, Fero Walilo, Yos Keroman, Tius Passe, Tia Felle, Yongga Kogoya, Nanis Tibul, Pedi Malo, Lukas Yaloka, Hosan Peyon, Tomiles Itulah, Yosua Keroman, Eko Passe, Yan Itlay, Steven Tengkat, Agus Passe, dan Novis Esema. Mereka menjalani pemeriksaan di Markas Kepolisian Resor (Polres) Jayapura.

Kepala Polres Jayapura AKBP Frederickus Maclarimboen membenarkan informasi terkait penangkapan itu. “[Sejumlah] 12 orang yang diminta keterangan. Setelah itu dipulangkan ke tempat masing-masing,” kata Maclarimboen kepada Jubi melalui telepon, pada Sabtu.

Perjanjian New York 1962 adalah perjanjian antara Belanda dan Indonesia yang menyepakati pengalihan pengusaan Tanah Papua dari Belanda kepada Indonesia, dan pelaksanaan referendum bagi setiap Orang Asli Papua dewasa untuk menentukan pilihan masa depan bangsa Papua, atau one man one vote.

Perjanjian yang ditandatangani pada 15 Agustus 1962 ini dibuat tanpa melibatkan Orang Asli Papua. Kesepakatan untuk melaksanakan referendum akhirnya direduksi menjadi Penentuan Pendapat Rakyat pada 1969 yang mengganti mekanisme one man one vote dengan musyawarah yang hanya diikuti perwakilan yang ditunjuk untuk menyatakan pendapatnya.  (*)

https://jubi.id/tanah-papua/2023/bag...angkap-polisi/

Cuma dibawa ke Polres terus dipulangkan. Bukan di penjara..



KNPB Serukan Aksi, Herman Yoku: Jangan Jadi Provokator Kalau Tak Tau Sejarah Perjanjian New York!
Bagi selebaran ajakan demonstrasi, 21 aktivis KNPB Sentani ditangkap polisi

Anak pejuang Gerakan Merah Putih (GMP) 1945, Herman Yoku.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Anak pejuang Gerakan Merah Putih (GMP) 1945, Herman Yoku meminta kelompok tertentu menghentikan provokasi masyarakat untuk menolak New York Agreement.

Imbauan tersebut menyusul munculnya edaran berisi seruan aksi oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) pada 15 Agustus, lewat pesan WhatsApp.

"Setop Papua tipu Papua! Kalian lahir tahun berapa, dan kalian tau apa tentang sejarah New York Agreement? Jangan menjual diri, selama ini kita sudah dapat tipu dari Belanda," ujar Herman dalam rilis pers diterima Tribun-Papua.com, Sabtu (12/8/2023).

"Saya lahir di jaman Belanda, dan saya tau persis puncaknya tahun 1963, gencar-gencarnya Belanda menyerang hingga lahirnya perjanjian New York Agreement. Ini jangan diputar balik," sambungnya.

Herman juga meminta KNPB segera menghentikan rencana aksi massa di Jayapura.


Sebab selain berhadapan dengan hukum, aksi massa yang bertujuan melawan negara pastinya akan mengganggu ketertiban umum.

"Ingat, tanggal 15 Agustus adalah rangkaian kegiatan memperingati hari besar kemerdekaan RI, jadi kalau kalian tetap memaksakan diri maka akan berhadapan pihak penegak hukum," ujar Herman.

Ia menegaskan masalah New York Agreement sudah punya solusi sejak dulu, yaitu lahirnya Otonomi Irian Barat sebagaimana Undang-undang Otonom Nomor 12 tahun 1969.

"Itu adalah otonomi pertama yang diberikan kepada rakyat Papua, dan solusi yang diberikan itu adalah final dan sah," jelasnya.

Untuk itu, Herman mengimbau masyarakat dan generasi muda Papua lebih fokus pada masa depan.

Baik di bidang pendidikan, pembangunan serta memajukan kampung halaman masing-masing.

"Sekolah yang baik, pulang dan bangun kampungmu dan jadi pemimpin di daerahmu. Tidak perlu datang ribut di daerah orang lain atau ribut di tanah adat orang lain," ujarnya.

Herman juga mengajak seluruh masyarakat untuk menyambut HUT ke-78 Republik Indonesia dengan menjaga kedamaian dan ketertiban. (*)


https://papua.tribunnews.com/2023/08...jian-new-york.

Sekolah yang baik..

0
370
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan