Belajar Sepanjang Hayat, Peran Guru Menjaga Adab


6 August, 2023

Ilustrasi guru sedang mengajar. Foto: Istimewa

Hasan Kurniawan

AKURAT BANTEN –Belajar sepanjang hayat. Ungkapan ini berlaku untuk setiap orang, tidak terkecuali para tenaga pengajar atau guru.

Seperti diungkapkan Deni Subhani, Ketua YPI Alhikmah Cikulur. Dikatakan, dalam agama Islam juga diajarkan bahwa kewajiban menuntut ilmu (belajar) dimulai sejak dari bayi hingga akhir hayat.

“Karena itu, konsep tersebut harus berlaku juga bagi guru. Jangan karena sudah menjadi guru, harus berhenti juga berguru. Menurut saya itu adalah prinsif yang keliru. Terutama bagi orang yang mencintai ilmu,” katanya, saat ditemui Akurat Banten, Minggu (6/8/203).

Dikatakan, guru adalah sosok yang harus menjadi panutan dan teladan dalam kehidupan bermasyarakat, baik dalam sikap, prilaku, dan ilmunya.

“Kita tahu ada istilah Sunda, guru itu untuk di gugu dan tiru. Artinya guru adalah cerminan untuk ditiru atau dicontoh. Maka jangan coba-coba guru memberikan contoh yang tidak baik,” ungkapnya.

Saat ini, dunia pendidikan memerlukan revolusi moral dan mental.

“Kondisi pendidikan kita memang benar-benar memilukan hati, di sana-sini, kita sering memerhatikan kondisi yang tak jauh berbeda, sama-sama berjalan stagnan alias jalan di tempat. Sungguh upaya pemerintah akan tersia-siakan jika kita bersikap masa bodoh,” sambungnya.

Deni juga mencontohkan, fonemena di masyarakat sering terjadi dan masih terdapat oknum guru yang sering berujar dan merasa dirinya paling pintar.

“Wah saya sibuk, banyak pekerjaan, saya sudah menjadi guru profesional, sudah menjadi kepala sekolah atau saya sudah naik pangkat. Nah, sifat inilah yang tidak mencerminkan etika seorang guru,” jelasnya.

Menurutnya, zaman sudah berubah. Anak didik sudah mahir untuk mencari pengetahuan, meskipun mereka tidak berada di sekolah.

“Dan kita tahu, bahwa anak didik sudah mahir mendebat gurunya jika mereka menemukan kejanggalan pada saat pembelajaran, dan pada saat seperti itulah, kehormatan dan harga diri guru dipertaruhkan,” terangnya.

Dilanjutkan dia, mencari ilmu ibarat minum air laut. Tak pernah merasakan puas. Justru pencari ilmu digoda dengan ilmu-ilmu baru.

“Peran guru sangatlah penting dalam menjaga akhlak dan budi pekerti, sehingga istilah adab lebih tinggi dari ilmu itu lebih dijaga,” pungkasnya. (Budi)

[url=https://banten.akuraS E N S O Rbelajar-sepanjang-hayat-peran-guru-menjaga-adab/]Sumber[/url]