- Beranda
- Komunitas
- Story
- percintaan
Pembatal Keislaman


TS
User telah dihapus
Pembatal Keislaman
Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh
Pembatal Keislaman (Bagian 1)
Berikut ini adalah pembatal-pembatal keislaman yang telah disebutkan oleh beberapa ulama, berdasarkan dalil-dalil yang diambil dari Al-Qur’an ataupun Sunnah.
(Pembatal Keislaman Pertama)
Kesyirikan
Kesyirikan merupakan perbuatan yang bisa menyebabkan seorang keluar dari Agama Islam, bahkan pelakunya bisa menjadi penduduk neraka yang kekal didalamnya.
Kesyirikan merupakan kedzaliman yang sangat besar, sebagaimana dikatakan oleh hamba Allāh yang mulia ketika menasihati anaknya :
“Wahai anakku, jangan engkau berbuat syirik dengan Allāh , karena kesyirikan merupakan kedzaliman yang sangat besar” [QS. Luqman : 31]
Kesyirikan adalah mempersembahkan suatu ibadah kepada selain Allāh padahal ibadah tersebut hanya Allāh saja yang berhak menerimanya.
Dan kenapa syirik menjadi pembatal keislaman ?
Jawabannya karena Allāh berfirman :
Dan kenapa syirik menjadi pembatal keislaman ?
Jawabannya karena Allāh berfirman :
إِن اللهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
“Sesunggunya Allāh tidak akan mengampuni dosa kesyirikan (Jika ia mati sebelum bertaubat), dan mengampuni dosa selainnya bagi orang yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang telah berbuat kesyirikan maka ia telah berbuat dosa yang sangat besar.” [QS An-Nisa 48]
“Sesunggunya Allāh tidak akan mengampuni dosa kesyirikan (Jika ia mati sebelum bertaubat), dan mengampuni dosa selainnya bagi orang yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang telah berbuat kesyirikan maka ia telah berbuat dosa yang sangat besar.” [QS An-Nisa 48]
Pada ayat ini, Allāh menegaskan bahwa Ia tidak akan mengampuni dosa kesyirikan. Dan ini menunjukan bahwa dosa kesyirikan sangatlah besar.
Allāh mengulangi pernyataannya ini, dan mensifati orang yang berbuat syirik bahwa ia telah tersesat sangat jauh :
Allāh mengulangi pernyataannya ini, dan mensifati orang yang berbuat syirik bahwa ia telah tersesat sangat jauh :
إِن اللهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدْ ضَل ضَلَالًا بَعِيدًا
“Sesungguhnya Allāh tidak akan mengampuni dosa kesyirikan (Jika ia mati sebelum bertaubat), dan mengampuni dosa selainnya bagi orang yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang telah berbuat kesyirikan maka ia telah tersesat sangat jauh sekali” (An-Nisa 116)
“Sesungguhnya Allāh tidak akan mengampuni dosa kesyirikan (Jika ia mati sebelum bertaubat), dan mengampuni dosa selainnya bagi orang yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang telah berbuat kesyirikan maka ia telah tersesat sangat jauh sekali” (An-Nisa 116)
Dan Allāh juga mengancam orang-orang yang berbuat kesyirikan dengan diharamkan dari surga dan tempatnya adalah neraka
إِنهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدْ حَرمَ اللهُ عَلَيْهِ الْجَنةَ وَمَأْوَاهُ النارُ وَمَا لِلظالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
“Sesungguhnya orang yang berbuat syirik, telah Allāh haramkan surga baginya, dan tempat kembalinya adalah neraka, dan tidak ada penolong bagi orang yang berbuat dhalim” (QS. Al-Maidah 72)
“Sesungguhnya orang yang berbuat syirik, telah Allāh haramkan surga baginya, dan tempat kembalinya adalah neraka, dan tidak ada penolong bagi orang yang berbuat dhalim” (QS. Al-Maidah 72)
Ini semua menujukan bahwa orang yang berbuat syirik telah terancam keluar dari Agama Islam, karena seorang tidak akan diharamkan dari surga kecuali orang yang telah keluar dari Agama Islam, sehingga pantas bagi kita untuk menjauhi sejauh-jauhnya kesyirikan ini.
Walaupun seorang banyak melakukan shalat, banyak puasa, banyak haji dan zakat serta sedekah, akan tetapi ia berbuat syirik, Allāh tidak akan menganggap amalan-amalan tersebut, dan pahalanya akan berguguran, sebagaimana firman-Nya :
Walaupun seorang banyak melakukan shalat, banyak puasa, banyak haji dan zakat serta sedekah, akan tetapi ia berbuat syirik, Allāh tidak akan menganggap amalan-amalan tersebut, dan pahalanya akan berguguran, sebagaimana firman-Nya :
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَن عَمَلُكَ وَلَتَكُونَن مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Dan telah aku wahyukan kepada mu (wahai Muhammad) dan kepada orang-orang sebelummu, Jika engkau berbuat syirik, pasti amalanmu akan berguguran dan engkau akan menjadi orang yang merugi” (QS. Az-Zumar 65)
“Dan telah aku wahyukan kepada mu (wahai Muhammad) dan kepada orang-orang sebelummu, Jika engkau berbuat syirik, pasti amalanmu akan berguguran dan engkau akan menjadi orang yang merugi” (QS. Az-Zumar 65)
Dari pembahasan diatas maka kesyirikan merupakan perkara yang bisa menyebabkan seseorang keluar dari Agama Islam, karena kesyirikan merupakan kedzaliman yang sangat besar, karena kesyirikan adalah kedzaliman terhadap Allāh tabāraka wa ta’āla, dosa nya tidak akan Allāh ampuni kecuali dengan bertaubat sebelum mati, Allāh juga mengancam pelakukan akan masuk neraka dan haram baginya surga, serta barang siapa berbuat syirik maka seluruh amalannya akan gugur tidak berbekas, semoga Allāh menyelamatkan kita dari kesyirikan
Contoh kesyirikan :
1. Berdoa kepada orang-orang yang telah meninggal, atau berdoa kepada selain Allāh secara umum, misalkan mengatakan : “Ya Syaikh Abdul Qadir Jaelani, berikan saya anak”, “Wahai Nabi Muhammad berikan saya rizki yang luas”
2. Larung sesaji, menyembelih untuk jin atau penguasa laut, hutan dan lain sebagainya
Contoh kesyirikan :
1. Berdoa kepada orang-orang yang telah meninggal, atau berdoa kepada selain Allāh secara umum, misalkan mengatakan : “Ya Syaikh Abdul Qadir Jaelani, berikan saya anak”, “Wahai Nabi Muhammad berikan saya rizki yang luas”
2. Larung sesaji, menyembelih untuk jin atau penguasa laut, hutan dan lain sebagainya
Selengkapnya :
Ada di komentar..
0
70
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan