Kaskus

Hobby

DheaafifahAvatar border
TS
Dheaafifah
Bumi Manusia | Menggugah Sejarah, Mencerahkan Masa Depan
Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer merupakan salah satu novel paling monumental dalam sastra Indonesia. Diterbitkan pertama kali pada tahun 1980 sebagai bagian dari tetralogi Buru Quartet, buku ini menjadi buah pikiran seorang intelektual besar yang pernah mengalami penahanan politik selama bertahun-tahun. Dalam novel ini, Pramoedya menghadirkan narasi yang kuat dan penuh emosi, yang menggambarkan pahit-getirnya kehidupan di era kolonial Belanda.
Bumi Manusia | Menggugah Sejarah, Mencerahkan Masa Depan
[URL=https://id.images.search.yahoo.com/yhs/view;_ylt=Awr1QZDkRstkyZ08qTwuHYpQ;_ylu=c2VjA3NyBHNsawNpbWcEb2lkA2ZmNGJmNmUwYWE5OWFhZDdkZGMxY2RjMDFiZjBjNzM1BGdwb3MDMQRpdANiaW5n?back=https%3A%2F%2Fid.images.search.yahoo.com%2Fyhs%2Fsearch%3Fp%3Dbumi%2Bmanusia%2Bbuku%26ei%3DUTF-8%26type%3Dgsp_kiwi_00_00_ssg02%26fr%3Dyhsm-dcola-019%26fr2%3Dp%253As%252Cv%253Ai%252Cm%253Asb-top%26hsimp%3Dyhsm-019%26hspart%3Ddcola%26tab%3Dorganic%26ri%3D1&w=316&h=475&imgurl=images.gr-assets.com%2Fbooks%2F1464891625l%2F1398034.jpg&rurl=http%3A%2F%2Fwww.S E N S O R%2Fbook%2Fshow%2F1398034.Bumi_Manusia&size=32.8KB&p=bumi+manusia+buku&oid=ff4bf6e0aa99aad7ddc1cdc01bf0c735&fr2=p%3As%2Cv%3Ai%2Cm%3Asb-top&fr=yhsm-dcola-019&tt=Bumi+Manusia+by+Pramoedya+Ananta&b=0&ni=6&no=1&ts=&tab=organic&sigr=j1O28u_PClaR&sigb=4ZaluuHvAo1B&sigi=4w7hxp1bxzN5&sigt=FH0wcq0eUE9g&.crumb=GJmjz30UJKW&fr=yhsm-dcola-019&fr2=p%3As%2Cv%3Ai%2Cm%3Asb-top&hsimp=yhsm-019&hspart=dcola&type=gsp_kiwi_00_00_ssg02]gambar[/URL]
Novel Bumi Manusia berlatar belakang di awal abad ke-20, pada masa penjajahan Belanda di Hindia Belanda, yang kini menjadi Indonesia. Cerita ini diawali dengan Minke, seorang pemuda pribumi yang cerdas dan penuh semangat. Ia bercita-cita menjadi penulis untuk menyuarakan kebenaran dan keadilan, serta memberikan suara bagi kaum tertindas. Dengan kemampuan intelektualnya, Minke berhasil mendapatkan kesempatan pendidikan yang jarang diberikan pada kaum pribumi pada waktu itu.

Pramoedya menggambarkan secara mendalam tentang ketidakadilan dan diskriminasi rasial yang dihadapi oleh orang pribumi pada masa kolonial. Minke mengalami sendiri berbagai bentuk diskriminasi, termasuk ketika ia berkuliah di HBS (Hoogere Burgerschool), di mana ia harus menghadapi pandangan merendahkan dari sebagian rekan-rekannya yang berkulit putih.

Di tengah perjuangan Minke, ada satu tokoh penting yang memainkan peran krusial dalam hidupnya, yaitu Nyai Ontosoroh. Nyai Ontosoroh adalah seorang wanita pribumi yang kuat, cerdas, dan berwibawa. Ia menjadi kekasih dan mentornya, mengajarkan Minke tentang perjuangan dan keteguhan hati untuk mencapai cita-cita. Namun, hubungan mereka dipenuhi dengan tantangan karena perbedaan status sosial dan ras, menghadirkan dilema batin bagi Minke.

Selain itu, Bumi Manusia juga menggambarkan permasalahan sosial dan politik yang relevan. Pramoedya mencerminkan dinamika sosial masyarakat Indonesia pada masa lalu yang mencakup perbedaan kelas, ketidakadilan gender, dan perjuangan kaum pergerakan nasional.

Gaya bahasa Pramoedya dalam novel ini sangat khas, dengan narasi yang mengalir dan sangat menyentuh. Ia menggambarkan setiap detail dengan penuh perasaan, sehingga pembaca dapat merasakan emosi yang terpancar dari setiap karakter. Penokohan yang kuat dan kaya membuat tokoh-tokoh dalam novel ini hidup dan nyata, sehingga pembaca bisa merasa terhubung dengan mereka.

Kritik sosial yang dihadirkan oleh Pramoedya dalam novel ini juga begitu tajam. Ia menyoroti ketidakadilan sosial dan penindasan yang terjadi pada masa lalu, dan pesan moralnya tetap relevan hingga saat ini. Banyak dari permasalahan yang diangkat dalam novel ini masih dapat diidentifikasi dalam masyarakat modern.

Namun, meskipun dianggap sebagai karya sastra yang luar biasa, Bumi Manusia juga menghadapi kontroversi terutama karena adanya penahanan penulisnya oleh pemerintahan Orde Baru. Pramoedya dituduh melakukan kegiatan subversif dan akhirnya ditahan tanpa proses hukum yang adil. Penahanan ini juga menyebabkan Pramoedya harus menyelesaikan novel-novel berikutnya dalam tetralogi Buru Quartet dengan keterbatasan sarana dan waktu.

sumber
0
2.7K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan