Ketika jam tua berdenting, siapa sangka cinta abadi bisa terjalin di antara dua hati yang terpisah oleh zaman? Inilah kisah tentang cinta yang melebihi batas waktu, menghadirkan keajaiban dalam kisah romantis yang tak terlupakan.

Di suatu kota kecil yang penuh dengan pesona, hiduplah seorang arkeolog bernama Daniel. Ia adalah seorang pria yang kagum dengan sejarah dan menghabiskan waktunya untuk menggali peninggalan masa lalu. Suatu hari, di dalam reruntuhan kuno yang baru saja ia temukan, ia menemukan sebuah jam antik yang indah.

Namun, ada yang aneh dengan jam tersebut. Saat jarumnya berputar menuju pukul 12 malam, jam itu berdenting dengan sendirinya, dan seolah-olah mengundangnya untuk sebuah petualangan yang tak terduga.

Suatu malam, ketika jam tua itu berdenting, Daniel merasa tarikannya yang kuat untuk mengikuti suaranya. Tanpa ragu, ia menyentuh jarum-jarumnya dan tiba-tiba terhisap ke dalam sebuah pusaran cahaya yang memukau.

Daniel pun menemukan dirinya berada di abad ke-19, pada masa lalu yang jauh dari kota kecilnya. Di sana, ia bertemu dengan seorang wanita cantik bernama Isabella. Hatinya berdebar kencang saat mata mereka bertemu, seakan ada magnet yang mengikat mereka bersama.

Isabella, seorang wanita dengan hati yang lembut dan penuh semangat, menyambut Daniel dengan hangat. Mereka berdua pun mulai menjalin persahabatan yang mendalam di balik kisah-kisah zaman dulu yang terungkap dari penemuan Daniel.

Setiap malam, Daniel kembali ke masa lalunya, dan setiap malam pula ia bertemu dengan Isabella. Mereka berdua semakin dekat, dan cinta mulai tumbuh di antara mereka. Namun, Daniel tahu bahwa ia tak bisa tinggal di masa lalu selamanya, dan kembali ke zamannya adalah pilihan sulit yang harus dihadapinya.

Ketika jam tua berdenting lagi, saatnya untuk kembali ke zamannya sendiri. Daniel berlutut di depan Isabella dan dengan hati berat ia berkata, "Isabella, hatiku terikat padamu dengan tali cinta yang tak terputuskan, namun aku tak bisa tinggal di sini. Aku harus kembali ke zamanku sendiri."

Isabella menatapnya dengan air mata di matanya, "Daniel, cintaku padamu akan selalu abadi, meski waktu memisahkan kita. Jangan pernah lupakan aku."

Dengan cinta yang tak terlupakan, Daniel kembali ke zamannya, namun hatinya selalu tertambat pada Isabella di masa lalu. Mereka berdua saling menulis surat dan menyampaikan pesan cinta melalui waktu yang terpisah.

Suatu malam, saat jam tua berdenting kembali, Daniel mengikuti tarikan waktu untuk kembali ke masa lalu. Ia menemui Isabella, dan di tengah suasana yang penuh dengan cinta dan kebahagiaan, ia berlutut di depannya dan menawarkan sebuah cincin berlian.

"Isabella, aku datang untuk bertanya, apakah kau bersedia menghabiskan sisa hidupku denganmu? Aku mencintaimu, tanpa batas waktu," ucap Daniel dengan tulus.

Isabella tersenyum bahagia dan menjawab, "Ya, Daniel. Cinta kita akan melebihi batas waktu, selamanya."

Di balik jam tua yang berdenting, cinta abadi Daniel dan Isabella pun terwujud. Mereka mengikatkan janji cinta yang tak akan pernah pudar, melebihi batas-batas waktu yang memisahkan mereka.

Ketika jam tua berdenting lagi, kau mungkin juga akan menemukan cinta abadi di antara detik-detik yang berlalu.

*Catatan: Cerpen ini adalah karya fiksi yang diciptakan oleh eva maut. Kemiripan tokoh, tempat, atau peristiwa dengan kehidupan nyata adalah murni kebetulan.*