Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Solusi Tampung Sampah Kota dan Sleman, Gubernur HB X Siapkan Sultan Ground Dua Hektar
Solusi Tampung Sampah Kota dan Sleman, Gubernur HB X Siapkan Sultan Ground Dua Hektare di Cangkringan

- Selasa, 25 Juli 2023 | 01:11 WIB


LENGKAP: Gubernur DIY Hamengku Buwono (HB) X di Kompleks Kepatihan (13/7). (Winda Atika Ira Radar Jogja)
 
JOGJA - Gubernur DIY Hamengku Buwono (HB) X angkat bicara soal penutupan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul. Penutupan dilakukan selama 1,5 bulan secara mendadak mulai Minggu (23/7). 

Sebagai upaya menanggulanginya, lahan milik kasultanan atau sultan ground (SG) disiapkan sebagai tempat penampungan sampah sementara. Lokasinya di Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman.

HB X mengatakan, Pemprov DIY menyediakan lahan sebagai tempat penampungan sampah sementara. Ini sebagai upaya untuk menyikapi TPST ditutup selama 1,5 bulan. Sehingga sampah-sampah yang tak terbuang sementara tertangani.

"Sampah itu rapat koordinasinya beberapa hari yang lalu, untuk sementara kita sediakan tanah di Cangkringan, ning kalurahannya lali aku (lupa). Tapi belum selesai," katanya ditemui di Kompleks Kepatihan Senin (24/7). 

Sementara ini, persiapan lahan sedang dilakukan. Salah satunya tengah menyelesaikan geomembran untuk menampung kemungkinan air yang ada dalam sampah agar tidak masuk ke dalam kolam-kolam penduduk sekitar. 

Adapun kemungkinan lahan akan siap digunakan pada Kamis atau Jumat. Sampah yang dibuang di sana adalah sampah yang berasal dari Kota Jogja dan Kabupaten Sleman.
Luasan lahan berstatus SG yang disiapkan kurang lebih 2 hektare. "SG tanah desa tapi sudah disepakati, jadi administrasi di belakang. Pokoknya bisa masuk, jangan numpuk," ujarnya.

Menurut Raja Keraton Jogja itu, lahan penampungan sampah di Cangkringan hanya bersifat sementara untuk merespons TPST Piyungan yang kondisinya sudah melebihi kapasitas. Di mana, ketinggian sampah sudah mencapai 140 meter atau batas maksimal. "Sehingga sudah overload, di situ akan kita siapkan untuk proses pengeringannya. Kita investasinya hanya sampai pengeringan saja," jelasnya. 

Adapun untuk program jangka panjang dalam penanganan sampah ini, pemprov melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) mencarikan investor yang akan melakukan recycling baik dari sampah plastik, karton, kaleng-kaleng untuk melakukan pengepresan sampah. Sementara, untuk program pemilahan, Ngarsa Dalem menyebut dilakukan di Piyungan atau di kabupaten masing-masing sebelum dibawa ke Piyungan. 

"Kita kan hanya nge-press saja. Nge-press dari sampah yang ada di-press supaya keluar airnya bisa kering nanti dipotong-potong. Kita bicara biomasa. Di-press kan lebih simpel karena kering, kan juga bisa beli dari Surabaya, nggak usah ekspor, impor gitu. Jadi, itu tahapnya ada yang dimulai awal 2024 ada yang 2025," terangnya. 

Dengan begitu, diklaim tidak akan terjadi lagi penumpukan sampah di TPST Piyungan atau hanya sampah residu saja yang dibuang ke sana. Proses itu disebut akan baru bisa dilakukan pada 2024 mendatang. 

"Nah, sekarang ini peralihan kita menyiapkan untuk itu (KPBU) gitu, di tanah yang sebelah satu koma hektar itu. Karena kalau nggak gitu, di situ kasih sampah lagi, nggak nyelesaikan masalah. Nanti persiapannya juga mundur lagi, ya, sudah tutup aja. Ada alternatif ke atas (Cangkringan) supaya kita bisa nyiapkan untuk 2024," tambahnya. (wia)

https://radarjogja.jawapos.com/jogja...di-cangkringan

SG kini bukan singkatan sultan ground tp sampah ground
Diubah oleh dragonroar 25-07-2023 02:45
pilotproject715Avatar border
bukan.bomatAvatar border
bukan.bomat dan pilotproject715 memberi reputasi
2
623
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan