- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Swedia Mengutuk Pembakaran Kedubesnya di Baghdad


TS
4574587568
Swedia Mengutuk Pembakaran Kedubesnya di Baghdad

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM – Swedia mengutuk pembakaran kedubesnya di Baghdad, Irak. Pernyataan ini disampaikan menyusul pembakaran kedubes di tengah aksi massa menentang pembakaran Alquran di Stockholm beberapa waktu lalu.
Peristiwa pembakaran Kedubes Swedia di Baghdad berlangsung pada Kamis (20/7/2023) dini hari. Massa merangsek ke kompleks kedubes kemudian membakar salah satu bagian gedung. Tak ada korban meninggal pada insiden tersebut.
"Kementerian Luar Negeri Swedia mengutuk serangan itu dan menekankan pentingnya Pemerintah Irak menjaga misi diplomatik,’’ demikian pernyataan Pemerintah Swedia yang dikutip laman berita Reuters, Kamis.
Kemenlu Swedia juga mengungkapkan, seluruh staf kedubes di Baghdad aman. Seorang sumber mengungkapkan, tidak ada staf kedubes yang terluka dan tak bersedia memberikan keterangan lebih detail mengenai pembakaran kedubes ini.
Para pejabat Kedubes Swedia di Baghdad belum memberikan pernyataan mengenai peristiwa tersebut.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Irak mengecam pembakaran Kedubes Swedia di Baghdad. "Insiden ini menjadi perhatian, terkait pola penyerangan misi diplomatik. Mempunyai risiko ancaman keamanan yang signifikan,’’ ujar mereka seperti dilansir CNN.
Pemerintah Irak, menurut mereka, segera bertindak, menginstruksikan otoritas keamanan melakukan penyelidikan atas peristiwa pembakaran Kedubes Swedia tersebut. Dengan demikian, nanti jelas siapa yang mesti bertanggung jawab atas kejadian ini.
"Langkah ini kami lakukan untuk mengungkap terjadinya insiden dan mengidentifikasi siapa saja pelakunya. Lalu, membawanya ke ranah hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,’’ demikian pernyataan Kemenlu Irak.
Unjuk rasa di Kedubes Swedia yang diikuti pembakaran ini diserukan para pendukung ulama Syiah yang memiliki pengaruh besar, Muqtada Sadr, ini merujuk postingan di grup Telegram yang terkait dengan Sadr serta media lain yang pro-Sadr.
Serangkaian video disampaikan di salah satu grup Telegram, One Baghdad, menunjukkan orang berkumpul di sekitar gedung kedubes sekitar pukul 01.00, Kamis dini hari. "Mereka menyerukan yel-yel pro-Sadr, lalu menyerang kompleks kedubes sejam kemudian."
Video kemudian memperlihatkan asap membubung dari sebuah bangunan di kompleks kedubes. Saat fajar, pasukan keamanan Irak dikerahkan ke bagian dalam kedubes dan petugas pemadam kebakaran menjinakkan api yang membakar bagian gedung kedubes.
Sebagian besar massa telah mundur dan meninggalkan lokasi aksi, hanya puluhan orang yang tersisa. "Kami bergerak hari ini untuk menentang pembakaran Alquran, ini tentang cinta dan keyakinan," kata pengunjuk rasa Hassan Ahmed seperti dilansir Aljazirah.
Ia menambahkan, massa unjuk rasa menuntut Pemerintah Swedia dan Irak menghentikan aksi pembakaran Alquran. Kantor berita Swedia, TT, melaporkan, Rabu bahwa polisi Swedia mengizinkan permintaan unjuk rasa di luar Kedubes Irak di Stockholm, Kamis ini.
‘’Pengajuan izin aksi massa itu adalah pembakaran Alquran dan bendera Irak,’’ demikian laporan TT. Laporan tersebut juga menyebutkan, Salwan Momika, imigran asal Irak yang mengorganisasi aksi massa pembakaran Alquran pada Kamis.
Momika jugalah yang melakukan pembakaran Alquran di depan sebuah masjid di Stockholm pada Idul Adha yang lalu, tepatnya 28 Juni 2023. Polisi tetap memberikan izin aksi Momika dengan dalih yang sama dengan sebelumnya, yaitu kebebasan berekspresi.
Pascapembakaran Alquran pada Idul Adha lalu, para pendukung Sadr juga berunjuk rasa di depan Kedubes Swedia di Baghdad.
sumber
0
161
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan