Jakarta, CNBC Indonesia - Pejabat Amerika Serikat (AS) akan mengumumkan paket senjata lain senilai US$ 1,3 miliar untuk Ukraina, termasuk beberapa jenis drone bunuh diri dan sistem peluncur roket VAMPIRE yang baru dikembangkan.
Dilansir Reuters, Rabu (19/7/2023), bantuan militer terbaru itu akan diumumkan sekitar minggu ini, mengutip dua pejabat AS. Kyiv akan menerima amunisi, radar, dan sistem kontra-drone lainnya selain VAMPIRE atau Vehicle-Agnostic Modular Palletized ISR Rocket Equipment.
Diproduksi oleh kontraktor senjata AS L3Harris, VAMPIRE dapat dipasang di sebagian besar kendaraan dengan bak kargo, termasuk truk pikap sipil, atau dipasang pada posisi tetap. 


Senjata itu terdiri dari sensor penargetan dan pod peluncuran yang dilengkapi dengan empat roket berpemandu laser 70mm, dan dapat digunakan oleh satu operator terhadap target udara dan darat.
Sementara itu, L3Harris mengatakan sistem tersebut "dapat dikonfigurasi dengan berbagai sensor dan paket senjata". Namun, masih belum jelas varian mana yang akan diberikan ke Ukraina.
Paket senjata yang akan datang juga akan mencakup dua jenis drone yang dilengkapi dengan bahan peledak yang mengorbit medan perang untuk mencari target, yakni Phoenix Ghost dan Switchblade. Kedua drone itu telah dikirim ke Ukraina sebelumnya, dengan hampir 600 Phoenix Ghost dipasok dalam pengiriman senjata senilai US$ 95 juta tahun lalu.

VAMPIRE awalnya diumumkan untuk Kyiv pada Agustus lalu, dengan L3Harris kemudian mengonfirmasi telah menerima US$ 40 juta kontrak Pentagon untuk mengirimkan empat sistem pada pertengahan 2023 dan 10 lainnya pada akhir tahun. Perusahaan akan memasang kit pada kendaraan yang kemudian akan dikirim ke Ukraina. 


Bantuan militer senilai US$ 1,3 miliar akan datang dari program Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina (USAI), di mana Gedung Putih telah membeli senjata dari industri daripada menggunakan stok AS.

Sejak konflik dengan Rusia meletus tahun lalu, Presiden Joe Biden telah mengesahkan US$ 41,3 miliar dalam transfer senjata langsung ke Kyiv, dan lebih dari US$ 10 miliar di bawah USAI.

sumber