Korea Utara kembali bikin ketar-ketir tetangganya (Korea Selatan dan Jepang) Gan, pasalnya pada 12 Juli 2023 lalu; negara pimpinan Pak Kim Jong Un itu melakukan uji coba penembakan rudal ICBM (intercontinental ballistic missile) Hwasong-18. Mengutip artikel NK NEWS, peluncuran rudal dilakukan sebagai peringatan agar pesawat mata-mata AS tidak terbang di wilayah Korea Utara. Sebelumnya pada hari Senin (11/07/2023), Korea Utara tak akan ragu menembak jatuh pesawat AS yang coba memata-matai wilayah negaranya. Mereka menuduh AS telah menerbangkan pesawat mata-mata melintasi wilayah udara Korea Utara.

Peluncuran ICBM Hwasong-18 sendiri dilakukan pukul 10.00 pagi di dekat ibu kota Korea Utara, Pyongyang. Dalam uji coba kali ini, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan Hwasong-18 terbang dengan durasi selama 74 menit, menjadi durasi terbang terlama untuk rudal balistik Pyongyang. Rudal ini dilaporkan jatuh di laut antara semenanjuung Korea dan Jepang. Sebagai tambahan, rudal Hwasong-17 yang ditembakkan Korea Utara pada 2021 lalu terbang selama 71 menit.

Hwasong-17 adalah rudal ICBM berbahan bakar cair, sementara Hwasong-18 berbahan bakar padat. Dengan memakai roket berbahan bakar padat, Hwasong-18 membutuhkan waktu persiapan peluncuran yang tidak terlalu lama. Roket berbahan bakar padat jug lebih mudah dipindahkan yang membuatnya lebih sulit dilacak. Tes baru-baru ini menandai lompatan besar dalam kemampuan Korea Utara, terutama untuk menyempurnakan teknologi rudalnya.



Hwasong-18 sendiri diluncurkan pertama kali pada 12 April 2023, menurut analisis Jepang dan Korea Selatan rudal balistik antarbenua ini punya ketinggian terbang maksimum mencapai 6.000 km. Untuk jangkauannya diperkirakan sekitar 15.000 km (sama dengan Hwasong-17), jarak tersebut sudah bisa menjangkau daratan Amerika.

Varian Hwasong-18 diangkut menggunakan platform kendaraan beroda 18, kendaraan pembawa ICBM ini biasa dikenal sebagai Transporter Erector Launcher (TEL). Platform TEL yang digunakan untuk membawa Hwasong-18 pertama kali muncul di parade militer pada Februari 2023 lalu.

Hwasong-18 diperkirakan memiliki bobot 55 hingga 60 ton, dengan panjang sekitar 25 meter dan diameter sekitar 2 meter. Hulu ledaknya diyakini sebagai senjata nuklir, kemungkinan dilengkapi dengan beberapa multiple independently targetable reentry vehicle (MIRV), dengan berat sekitar 1,25 hingga 1,5 ton. Didukung oleh motor roket berbahan bakar padat tiga tahap dengan massa propelant 140 ton, Hwasong-18 menawarkan kemampuan operasional yang luar biasa. Uji coba kali ini pun membuat Jepang dan Korea Selatan yang berdekatan semakin meningkatkan kewaspadaannya.








Referensi Tulisan: Army Recognition& NK NEWS
Sumber Foto: sudah tertera