- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Azerbaijan: Rusia Tak Penuhi Kesepakatan Gencatan Senjata Nagorno-Karabakh


TS
4574587568
Azerbaijan: Rusia Tak Penuhi Kesepakatan Gencatan Senjata Nagorno-Karabakh

Azerbaijan: Rusia Tak Penuhi Kewajiban Kesepakatan Gencatan Senjata Nagorno-Karabakh
BAKU, KOMPAS.com - Azerbaijan menuduh Rusia gagal memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian gencatan senjata Nagorno-Karabakh yang ditengahi Moskwa pada 2020 untuk mengakhiri pertempuran dengan Armenia. "Pihak Rusia tidak memastikan implementasi penuh perjanjian itu dalam kerangka kewajibannya," kata Kementerian Luar Negeri Azerbaijan pada Minggu (16/7/2023), dikutip dari AFP. Kementerian tersebut menyebut, Rusia tidak melakukan apa pun untuk mencegah pasokan militer Armenia mencapai pasukan separatis di daerah kantong yang bergolak itu.
Pada musim gugur 2020, Rusia telah mensponsori perjanjian gencatan senjata yang mengakhiri pertempuran selama enam minggu di wilayah pegunungan yang memisahkan diri itu. Kesepakatan tersebut membuat Armenia menyerahkan sebagian wilayahnya, sementara Rusia mengerahkan pasukan penjaga perdamaian ke Koridor Lachin selebar 5 kilometer, satu-satunya jalur darat antara daerah kantong itu dan Armenia. Azerbaijan baru-baru ini menutup koridor tersebut, memicu protes dan kekhawatiran akan terjadinya krisis kemanusiaan. Pada Sabtu (15/7/2023), Kementerian Luar Negeri Rusia mendesak Azerbaijan untuk membuka kembali jalur tersebut. Kementerian itu juga mengatakan, pengakuan Armenia baru-baru ini terhadap Karabakh sebagai bagian dari Azerbaijan secara radikal telah mengubah posisi kontingen penjaga perdamaian Rusia.
"Dalam kondisi seperti itu, tanggung jawab atas nasib penduduk Armenia di Karabakh tidak boleh dialihkan ke negara ketiga," kata Kementerian Luar Negeri Rusia, yang mungkin merujuk pada seruan separatis Armenia kepada Moskwa untuk memastikan pembukaan kembali jalur darat. Pada Sabtu, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan bertemu di Brussels untuk pembicaraan yang dimediasi oleh Uni Eropa. Pembicaraan ini bertujuan untuk menyelesaikan konflik mereka yang telah berlangsung selama beberapa dekade untuk menguasai Karabakh. Baku dan Yerevan telah mencoba untuk menegosiasikan kesepakatan damai dengan bantuan Uni Eropa dan Amerika Serikat, yang keterlibatan diplomatiknya di Kaukasus telah membuat Rusia jengkel. Dalam upaya untuk menegaskan kembali peran perantara kekuatannya, Rusia pada Sabtu menawarkan untuk menjadi tuan rumah bagi para menteri luar negeri kedua negara dan menyarankan agar perjanjian perdamaian mereka di masa depan dapat ditandatangani di Moskwa.
sumber
0
145
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan