- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
KTT NATO: Perancis Kirim Rudal Jarak Jauh ke Ukraina, Jerman Janjikan Senjata Baru


TS
4574587568
KTT NATO: Perancis Kirim Rudal Jarak Jauh ke Ukraina, Jerman Janjikan Senjata Baru
KTT NATO: Perancis Akan Kirim Rudal Jarak Jauh ke Ukraina, Jerman Janjikan Senjata Baru Rp11,7 Triliun

VILNIUS, KOMPAS.com - Perancis akan memberi Ukraina rudal jelajah jarak jauh SCALP untuk membantu pasukan Kyiv dalam mempertahankan posisinya dari serangan pasukan Rusia. Hal itu disampaikan langsung oleh Presiden Emmanuel Macron saat hadir dalam KTT NATO di Vilnius, Lituania, pada Selasa (11/7/2023). Sebelumnya, Ukraina pernah menerima rudal itu dari Inggris. London menyebut rudal tersebut dengan nama "Storm Shadow".
Macron menyampaikan, pengiriman rudal baru ini dirancang untuk memungkinkan Ukraina menyerang pasukan Rusia secara mendalam selama serangan balasan guna membebaskan wilayahnya. SCALP/Storm Shadow adalah senjata Inggris-Perancis yang mampu menyasar target jangkauan 250 kilometer. Inggris mengumumkan pada Mei bahwa mereka akan memasok sejumlah senjata canggih tersebut. Rusia saat itu menanggapi rencana Inggris dengan kemarahan. Rusia memperingatkan bahwa London berisiko terseret langsung ke dalam konflik, dan bahkan beberapa sekutu Barat khawatir Kyiv dapat melakukan serangan ke wilayah Rusia.
Namun, Macron menyiratkan bahwa Ukraina telah berjanji untuk tidak menggunakan SCALP terhadap target-target semacam itu. "Senjata-senjata tersebut telah diberikan sesuai dengan doktrin kami, yaitu mengizinkan Ukraina untuk mempertahankan wilayahnya sendiri," jelas dia, sebagaimana dikutip dari AFP.
Jerman janjikan bantuan senjata baru senilai 700 juta euro untuk Ukraina Sementara itu, Jerman kali ini menjanjikan bantuan militer senilai 700 juta euro (sekitar Rp11,7 triliun) kepada Kyiv pada di KTT NATO. Jerman tercatat menjadi pemasok senjata terbesar kedua Ukraina untuk melawan invasi Rusia. Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan pada pertemuan di Vilnius bahwa paket bantuan baru ini akan memenuhi kebutuhan prioritas Ukraina, yakni pertahanan udara, tank, artileri.
Bantuan baru kali ini di antaranya mencakup dua peluncur sistem rudal Patriot, 40 kendaraan tempur infanteri Marder, 25 tank Leopard 1, serta 20.000 peluru artileri dan 5.000 amunisi asap. Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan, mereka juga akan mengirimkan "paket ekstensif" untuk pengintaian dan pertahanan drone, sistem drone Luna, dan dua pesawat angkut militer.
sumber

VILNIUS, KOMPAS.com - Perancis akan memberi Ukraina rudal jelajah jarak jauh SCALP untuk membantu pasukan Kyiv dalam mempertahankan posisinya dari serangan pasukan Rusia. Hal itu disampaikan langsung oleh Presiden Emmanuel Macron saat hadir dalam KTT NATO di Vilnius, Lituania, pada Selasa (11/7/2023). Sebelumnya, Ukraina pernah menerima rudal itu dari Inggris. London menyebut rudal tersebut dengan nama "Storm Shadow".
Macron menyampaikan, pengiriman rudal baru ini dirancang untuk memungkinkan Ukraina menyerang pasukan Rusia secara mendalam selama serangan balasan guna membebaskan wilayahnya. SCALP/Storm Shadow adalah senjata Inggris-Perancis yang mampu menyasar target jangkauan 250 kilometer. Inggris mengumumkan pada Mei bahwa mereka akan memasok sejumlah senjata canggih tersebut. Rusia saat itu menanggapi rencana Inggris dengan kemarahan. Rusia memperingatkan bahwa London berisiko terseret langsung ke dalam konflik, dan bahkan beberapa sekutu Barat khawatir Kyiv dapat melakukan serangan ke wilayah Rusia.
Namun, Macron menyiratkan bahwa Ukraina telah berjanji untuk tidak menggunakan SCALP terhadap target-target semacam itu. "Senjata-senjata tersebut telah diberikan sesuai dengan doktrin kami, yaitu mengizinkan Ukraina untuk mempertahankan wilayahnya sendiri," jelas dia, sebagaimana dikutip dari AFP.
Jerman janjikan bantuan senjata baru senilai 700 juta euro untuk Ukraina Sementara itu, Jerman kali ini menjanjikan bantuan militer senilai 700 juta euro (sekitar Rp11,7 triliun) kepada Kyiv pada di KTT NATO. Jerman tercatat menjadi pemasok senjata terbesar kedua Ukraina untuk melawan invasi Rusia. Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan pada pertemuan di Vilnius bahwa paket bantuan baru ini akan memenuhi kebutuhan prioritas Ukraina, yakni pertahanan udara, tank, artileri.
Bantuan baru kali ini di antaranya mencakup dua peluncur sistem rudal Patriot, 40 kendaraan tempur infanteri Marder, 25 tank Leopard 1, serta 20.000 peluru artileri dan 5.000 amunisi asap. Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan, mereka juga akan mengirimkan "paket ekstensif" untuk pengintaian dan pertahanan drone, sistem drone Luna, dan dua pesawat angkut militer.
sumber
0
139
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan