- Beranda
- Komunitas
- News
- Media Indonesia
5 Manfaat Utama Anak Bergumul dengan Buku saat Liburan Sekolah


TS
sy15
5 Manfaat Utama Anak Bergumul dengan Buku saat Liburan Sekolah

Anak-anak yang bergumul dengan buku di Taman Bacaan Lentera Pustaka
Di zaman begini, tidak banyak anak-anak yang mau dan berani bergumul di taman bacaan. Anak-anak yang sudah tidak lagi dekat dengan buku bacaan. Justru lebih akrab dengan gawai, main atau menonton TV. Aktif di media sosial. Maka wajar saat ditanya, pasti cita-citanya pengen jadi “orang besar” sampai lupa jadi “orang baik”.
Bergumul itu berarti melibatkan diri dengan aktivitas tertentu. Bergulat atau bergelut. Maka bergumul di taman bacaan, berarti melibatkan diri dengan buku-buku dan aktivitas literasi di taman bacaan. Anak-anak yang mau bergulat dan bergelut dengan aktivitas di taman bacaan secara rutin. Anak-anak yang diajrakan untuk mengambil sikap. Tetap dekat dengan buku dan taman bacaan, sekalipun masih cukup waktu bermain.
Anak-anak yang bergumul di taman bacaan. Realitas itulah yang terjadi pada puluhan anak di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Tepatnya di Kampung Warung Loa Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Bogor. Ada puluhan anak yang secara rutin seminggu 3 kali datang dan membaca buku di taman bacaan. Apalagi di musim liburan sekolah, mereka sangat mudah melangkahkan kaki untuk selalu dekat dengan buku. Seperti yang terjadi pada Minggu (2/7/2023), anak-anak TBM Lentera Pustaka menggelar aktivitas mewarnai, berdongeng,dan senam literasi setelah aktivitas membaca buku. Apalagi di masa liburan sekolah, maka anak-anak sanat penting bergumul dengan buku bacaan. Tentu, di bawah bimbingan wali baca dan relawan.
Alhasil, setelah bergumul dengan buku bacaan, kini TBM Lentera Pustaka telah menjalankan 15 program literasi , diantaranya adalah TAman BAcaan (TABA) dengan 100-an anak pembaca aktif yang berasal dari 3 desa (Sukaluyu, Sukajaya, Tamansari), GERakan BERantas BUta aksaRA (GEBEBURA) dengan 9 ibu warga belajar, KElas PRAsekolah (KEPRA) dengan 26 anak, TBM Ramah Difabel, YAtim BInaan (YABI) dengan 14 anak yatim, JOMpo BInaan (JOMBI) dengan 12 kaum jompo, Koperasi Lentera dengan 25 anggota, dan MOtor BAca KEliling (MOBAKE) atau motor pustaka yang giat keliling kampung menyediakan akses bacaan. Tidak kurang 200 orang setiap minggunya menjadi pengguna layanan taman bacaan. Sebagai wujud kiprah nyata dalam menegakkan kegemarann membaca dan budaya literasi masyarakat.
Pertanyaan, kenapa anak-anak penting bergumul di taman bacaan?
Anak-anak yang bergumul dengan buku bacaan, tentu bukan tanpa alasan. Agar anak-anak terbiasa membaca buku dan mampu membagi waktu antara kegiatan yang bermanfaat dan tidak bermanfaat. Agar anak-anak mampu “survive” di tengah gempuran era digital. Anak-anak yang tidak terbuai dengan gawai dan media sosial, khususnya saat liburan sekolah.
Berdasarkan pengalaman di TBM Lentera Pustaka, setidaknya ada 5 (lima) manfaat utama anak-anak yang berumul di taman bacaan, yaitu:
1. Melatih sikap aktualiasi diri untuk bergaul secara baik dan beradab sesama teman sebaya, baik dalam berbiacara maupun berperilaku.
2. Membiasakan berpikir positif atas aktivitas yang dijalani di taman bacaan sehingga menjadi bekal untuk kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah.
3. Melatih kesabaran saat membaca buku dan berada di taman bacaan. Selama dua jam penuh selalu dekat dengan buku dan menahan diri untuk tidak main atau nongkrong.
4. Gemar berbuat baik kepada orang lain melalui interaksi sosial, di samping melatih kerja sama dengan teman sebaya
5. Mendapatkan motivasi dan nasihat baik dari pengelola taman bacaan, wali baca atau relawan sebagai bagian penting yang diharapkan orang tua untuk anak-anaknya.
Bergumul di taman bacaan bukan hanya baik. Tapi dapat melatih keseimbangan jiwa dan pikiran anak-anak usia sekolah. Anak-anak yang berlatih membagi waktu dan semakin akrab dengan buku-buku bacaan. Sehingga tercermin ke kalam perilaku sehari-hari yang positif. Terhindar dari aktivitas dan hal-hal yang negatif atau tidak bermanfaat, apalagi menyusahkan orang tua.
Selalu ada senyum saat anak-anak bergumul dengan buku di taman bacaan. Bahkan orang-orang dewasa yang peduli terhadap taman bacaan pun tergerak untuk selalu berpihak pada kebaikan dan kemanfaatan. Orang-orang dewasa yag peduli pada masa depan anak-anak. Mau menyuruh anak membaca, mengantar ke taman bacaan. Hingga lebih senang memberi “hadiah” buku kepada anak daripada jajanan atau gawai. Buku dan taman bacaan pada akhirnya menjadi ladang amal untuk semua orang. Karena dapat menimbulkan senyum dan keceriaan pada anak-anak. Seperti sabda Nabi Muhammad SAW, “Janganlah engkau meremehkan sekecil apapun kebaikan, walau dengan wajah ceria kala bertemu saudara (HR. Muslim: 2626).
Bergumul dengan buku di taman bacaan, tentu bukan untuk mengejar kesempurnaan. Bukan pula untuk menggapai kecerdasan yang egosentris. Tapi bergumul dengan buku mengajarkan untuk bmampu ertahan di jalan kebaikan dan kemanfaatan terhadap orang lain. Agar siapapun yang ada di taman bacaan dapat "menemukan sendiri" jalan untuk memperbaiki diri kualitasnya. Agar tidak mudah menghakimi atau menilai orang lain tanpa bisa menilai diri sendiri.
Karena faktanya hari ini. Banyak orang sibuk bicara sampai lupa mendengarkan. Banyak yang sibuk ingin jadi orang besar hingga lupa jadi orang baik. Terlalu mudah merendahkan orang lain tanpa mau merendahkan hati diri sendiri. Mak di situ, siapapun sangat butuh untuk lebih banyak membaca dan bergumul di taman bacaan. Salam literasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen
0
93
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan