Miris, warganet di media sosial dihebohkan dengan beredarnya kabar seorang balita di Tangerang yang mengalami penganiayaan dari ayah tiri dan ibu kandungnya hingga tewas.

Bocah berinisial R yang baru berusia 4 tahun tersebut mengalami nasib nahas dianiaya oleh ayah tiri dan ibu kandungnya diduga karena R mengalami keterlambatan dalam berbicara atau biasa disebut speech delay.

R meninggal dunia pada hari Sabtu, 24 Juni 2023 lalu di Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan, setelah mendapatkan perawatan selama kurang lebih 5 hari karena mengalami luka-luka di hampir sekujur tubuhnya.

Setelah R meninggal dunia, tepat pada hari yang sama Polisi menangkap AZ ibu kandung korban dan juga D ayah tirinya yang diduga merupakan pelaku penganiaya R sampai korban meninggal dunia.

Usut punya usut alasan penganiayaan yang dilakukan oleh ibu kandung dan ayah tiri pada anak usia 4 tahun hingga tewas tersebut ternyata disebabkan karena R mengalami keterlambatan dalam berbicara atau speech delay sehingga ibu kandung dan ayah tiri tersebut menyiksa korban dengan cara yang keji dan kejam.

Diketahui korban R meninggal dunia dalam keadaan luka di sekujur tubuh, dimana ternyata luka tersebut berasal dari kekerasan dari kedua pelaku yang tega memukul, menyundut menggunakan rokok, bahkan juga memelintir tangan korban hingga patah.

Perbuatan keji tersebut dilakukan AZ dan D berkali-kali dalam senggang waktu tiga pekan, sampai akhirnya korban mengalami sakit demam dan dibawa ke rumah sakit sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhirnya.

Menurut penuturan dari tetangga, R baru tinggal bersama dengan AZ dan D kurang lebih 3 bulan, sebelumnya R diketahui tinggal bersama ayah kandungnya.

Akibat tindakan keji yang dilakukan, saat ini AZ dan D telah diamankan di Polres Tangerang Selatan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Perasaan miris tentu saja tidak dapat terelakkan saat melihat adanya pemberitaan seorang ibu kandung dan ayah tiri tega menganiaya anaknya karena alasan mengalami keterlambatan dalam berbicara atau speech delay.

Membahas tentang speech delay atau keterlambatan berbicara, tentu ini merupakan sebuah gangguan yang perlu untuk mendapatkan penanganan khusus GanSis, sehingga sebagai orang tua juga harus memahami kondisi anak sedini mungkin.

Meskipun anak mengalami keterlambatan dalam berbicara, tentu tidak sepantasnya mereka mendapatkan penganiayaan atau penyiksaan karena mereka sendiri juga tidak ingin terlambat berbicara dan speech delay sendiri bisa terjadi karena beberapa faktor.

Keji dan tidak manusiawi, itu merupakan kalimat yang tepat untuk mendeskripsikan sifat serta sikap AZ dan D selaku orang tua sekaligus terduga pelaku penganiayaan bayi umur 4 tahun hingga tewas dalam keadaan nahas.

Mudah-mudahan kedepannya tidak ada lagi orang tua kandung atau tiri yang tega menganiaya anaknya sendiri, karena akan sangat lebih baik jika Agan Sista memilih untuk tidak memiliki anak dibandingkan memiliki anak tetapi tidak dapat mengurusnya dengan baik.