Sedikit salah penulisan dalam kaskus hingga gak bisa lolos itu, sangat menyakitkan. Dimana titik adil dalam penulisan sangat tidak efektif. Okeyy.. Kembali ke topik yang bisa di bilang sangat ideal dalam memilih tindakan. Oh iya, aku ini anak pertama yang mempunyai empat adek yang gemilang dari segi usia.

Harapan saya kelak, agar adek saya jangan jadi penulis ataupun voice over. Gejala yang ditimbulkan dalam perjuangan indah, tidak demikian bisa jadi, bakal legal. Inisial yang terbentuk ialah tumbuhan hidup. Berbagai cara telah dilakukan,seolah rasa empati memperoleh banyak dahan.


Untaian ini untuk ke adik terkasih , sebagai umpanan dibalik nama, yang seolah terbang mengudara. anugerah in dah sang mahkota derajat Nusantara. Berupa AIR mani yang seolah berserakan . Semprotan rumput liar tetangga, menghiasi tentang biru durjana. Sekilas berbagai cabai yang tumbuh berpuluh meter yang tinggi nya tujuh belas senti.


Buntaian anugerah yang kini terbuai, bersama diri daun NANGKA tak berhubung juntai. Angkasa pura yang kini di Pontianak. Bersama Inilah kata kata yang sementaraan bergejolak. Semoga kalian mengerti puisi yang terhimpit hiperbola. Lantunan salam mau ku berikan, seolah tak mampu berkata wassalam.... Tapi rasa ingin viral yang sejak kala ku ucapkan . Sementaraan gejolak rindu pada ibu kini pudar.. Vagina yang dilahirkan kini tiada . Serasa gempa di Bantul Jumat kini terbuai aksara. Sentosa Juli menggeolara diatas belati, yang kini penuhnya bui. Jambu depan rumah seolah tumbuh bermukau serangkaian kasih ingin Berbagi. Limpasan AIR mata mantan yang terbuai dengan hembusan kutawa drastis. cetak jampian tulis yang di pena bersambungan kertas tak kuhiraukan. Derapan langkah AIR mata nanah. Seolah firasat ingin sentosa. Ada notifikasi berupa pesan wa yang berupa pesan kakak angkat yang bersama k*Ra. Derapan AIR mata calon mertua Semoga saja. BAIK BAIK SAJA. YA Tuhan kini banyak cobaan yang dia rasa seolah dia menjanda tiada kira. gambaran seolah sentosa limpahan AIR mata. yang kini belasan sirna.