- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Rusia klaim bunuh dua jenderal Ukraina, bos Wagner tolak teken kontrak


TS
nadaramadhan20
Rusia klaim bunuh dua jenderal Ukraina, bos Wagner tolak teken kontrak

Pendiri kelompok tentara bayaran swasta Wagner Yevgeny Prigozhin berbicara di dalam markas besar pusat komando militer tentara selatan Rusia, yang diambil di bawah kendali PMC Wagner, di kota Rostov-on-Don, Rusia dalam gambar diam yang diambil dari video (24/6/2023). (ANTARA FOTO/Press service of "Concord"/Handout via REUTERS/aww)
Moskow (ANTARA) - Dua jenderal Ukraina dan paling banyak 50 perwira militer Ukraina tewas akibat serangan rudal di kota Kramatorsk di Ukraina timur pada 27 Juni, kata Kementerian Pertahanan Rusia seperti dilaporkan kantor berita RIA.
Pemerintah Ukraina sendiri mengungkapkan 12 orang tewas dan 60 terluka ketika rudal Rusia menghantam sebuah restoran yang ramai pengunjung di kota itu Selasa malam lalu.
Ditanya mengenai serangan itu, Rusia mengaku hanya menyerang sasaran militer, bukan sipil.
Kemhan Rusia justru menyebutkan sebuah pos komando sementara pasukan Ukraina di Kramatorsk dihantam rudal.
Sementara itu, Kolonel Jenderal Andrei Kartapolov mengatakan kepala kelompok tentara bayaran Wagner Group Yevgeny Prigozhin menolak menandatangani kontrak dengan Kemhan Rusia.
Kolonel jenderal adalah jenjang kepangkatan dalam militer Rusia yang setara dengan letnan jenderal.
Kartapolov adalah anggota parlemen berpengaruh yang saat ini memimpin Komisi Pertahanan pada majelis rendah Rusia.
Menurut Kartapolov, Prigozhin sudah diberi tahu bahwa tentara bayarannya tidak boleh lagi berperang di Ukraina.
Pemerintah Rusia juga menyatakan Prigozhin telah diberi tahu bahwa dia akan kehilangan pendanaan jika para petempur Wagner tidak menandatangani kontrak dengan kementerian pertahanan.
Antara
Jadi yg di rudal pos militer yak bukan restoran? Dan Wagner mundur dari Ukraina makin gurem aje nih tentara bayaran.
0
330
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan