Sudah lama kita gak mendengar kabar dari industri pertahanan Turki Gan, meski lama tak ada kabarnya, bukan berarti mereka tak ada proyek lagi. Nah, bicara soal proyek nih, sebenarnya industri manufaktur alutsista Turki cukup sibuk. Mulai drone, jet tempur sampai kapal; semuanya sedang dalam proses pembuatan.

Khususnya dari segmen perkapalan, baru-baru ini frigat rancangan dalam negeri yang pertama telah mulai melakukan fase sea trial,ini adalah tahapan penting yang harus dilakukan setiap kapal perang sebelum nantinya resmi berdinas. Menurut laporan Naval News, proses sea trial dilakukan pada 20 Juni 2023, untuk peluncuran kapal dilakukan pada 23 Januari 2021. Dimulai dengan upacara seremoni serta pengibaran bendera Turki di kapal. Untuk peyerahan ke Angkatan Laut Turki akan dilakukan pada 29 Oktober 2023, bertepatan dengan 100 tahun berdirinya Republik Turki.

Frigat TCG Istanbul (F-515) yang pertama dibuat oleh kontraktor utama, yakni STM. Sementara 3 kapal lainnya akan dibuat oleh kemitraan yang melibatkan perusahaan Turki STM dan TAIS Shipyard. Ketiga frigat ini akan dibuat secara bersamaan di Galangan Kapal Sefine, Anadolu, dan Sedef yang merupakan mitra TAIS.

Untuk TCG Izmir (F-516) dibuat Anadolu Shipyard, TCG Içel (F-517) dibuat Sedef Shipyard serta kapal terakhir TCG Izmit (F-518) dibuat oleh Sefine Shipyard. Rencananya kapal-kapal ini akan dikirim dalam waktu 36 bulan.



Program frigate I-Class sendiri diluncurkan untuk membuat empat frigat, guna menggantikan frigat Kelas Yavuz yang menua pada pertengahan 2020-an. Dikembangkan di bawah program kapal perang MILGEM, Istanbul Class adalah varian yang diperbesar dari korvet anti-kapal selam Ada Class. Frigat I-Class akan memiliki peningkatan kapasitas bahan bakar dan kemampuan operasional/jangkauan layar sekitar 50% dibandingkan dengan Kelas Ada.

Dari sisi spesifikasi, frigat punya bobot 3.000 ton, panjang 113,2 meter serta lebar 14,4 meter. Propulsinya memakai CODAG (combined diesel and gas) dengan dua mesin diesel MTU 20V 4000 M93L dan sebuah mesin gas turbin LM2500. Dengan mesin ini, Istanbul Class dapat digeber sampai kecepatan maksimum 29 knots dan kecepatan jelajah 14 knots. Untuk jarak jelajahnya adalah 10.556 km.

Frigat ini diawaki 123 personel dan bisa berlayar tanpa bekal ulang selama 15 hari. Kapal dilengakpi dua unit Rigid Hull Inflatable Boats (RHIB) serta bisa membawa dua unit helikopter S-70 Seahawk. Di mana satu unit berada di hanggar dan satu unit berada di deck. Untuk kebutuhan listrik, kapal dilengkapi 4 generator diesel yang masing-masing mampu menghasilkan tenaga 560 kw.



Dari aspek persenjataan juga cukup mentereng Gan, di mana frigat ini banyak memakai senjata asli rancangan dalam negeri. Senjata Istanbul Class terdiri dari 16 cell VLS, yang total dapat membawa 64 rudal pertahanan udara, tapi sejauh ini belum dijelaskan rudal apa yang akan dipakai. Senjata selanjutnya adalah 4×4 rudal anti-kapal Atmaca, meriam OTO Melara Super Rapid Gun 76 mm, satu unit Aselsan Gokdeniz CIWS 35 mm, dua unit Aselsan STOP machine gun 25 mm dan 2x3 torpedo ringan MK-46 Mod 5/Roketsan ORKA.

Di sisi lain, dimulainya fase sea trial tentu menjadi kabar yang baik bagi Erdogan. Pasalnya dibawah kepemimpinannya, industri pertahanan Turki semakin membaik setiap tahunnya. Di mana saat ini produk mereka sudah mulai dikenal secara luas, peringatan 100 tahun berdirinya Republik Turki nanti tentu terasa spesial karena negara ini berhasil membuktikan mereka sudah bisa mandiri membuat alutsista untuk kebutuhan dalam negerinya sendiri.








Referensi Tulisan: Naval News
Sumber Foto: sudah tertera