Warna hitam seringkali dilambangkan dengan kejahatan, rahasia, kematian dan lainnya. Sesuai dengan judulnya 'Black House' maka cover ini pun bernuansa hitam, sehingga menunjukkan kemisterian yang kelam.

Oris namanya, seorang pemuda yang menjadi tokoh penting dalam cerita. Berkat pamannya, pemuda itu bisa masuk ke dalam black house sebagai sopir pribadi sang nyonya.
Namun, ternyata rumah megah dengan nuansa hitam itu, tidak cocok dijadikan 'tempat pulang' yang layak. Ada banyak pengkhianatan, kegoisan dan mata yang selalu mengintimidasi setiap harinya. Dan semua itu tertangkap oleh Oris, hingga ia memutuskan untuk ikut masuk ke dalam kemelut rumah tangga sang nyonya sebagai orang ketiga.

Ada banyak rahasia yang tersimpan pada black house, yang bukan hanya melibatkan sang pemilik, tapi seiisi rumah.

Jika diperhatikan dengan saksama, penulis sudah memberikan clue sepenggal kalimat pada cover "Mereka yang telah memutuskan masuk, dipastikan tak akan pernah keluar dengan aman...."
Lantas, apakah clue tersebut juga berlaku untuk Oris? Atau sebaliknya dia bisa memecahkan semua misteri dan berhasil menjadikan itu layaknya sebuah 'rumah' ?

Yang pasti, ending cerita ini akan membuat pembaca kembali membuka halaman demi halaman untuk menyambungkan benang merahnya. Dalam artian, plot twist yang dirangkai penulis, membuat saya kagum.

Penggambaran tokoh dalam cerita juga tidak disebutkan secara berterus-terang, tapi penulis mendeskripsikan lewat narasi yang dipakai tokoh, sehingga pembaca menilai sendiri, bahwa ternyata tokoh punya karakter yang kuat, atau tokoh yang lain punya karakter yang lemah.

Untuk fisik buku, kertas yang dipakai lumayan tebal jika dibandingkan dengan buku pada umumnya. Font tulisan yang besar, membuat mata tidak mudah lelah. Layoutnya juga sederhana tapi tetap wah. Intinya, secara keseluruhan saya suka dengan buku ini, baik secara internal maupun eksternal