Sumur tribunnews.com

Viva Asnawi...
Viva Asnawi...
You missed a penalty
And we say thank you
Viva Asnawi...

Masih ingat dengan chant Asnawi yang dinyanyikan oleh Pange ini?

Chant yang tercipta karena aksi agak nyelenehi Asnawi saat AFF edisi yang lalu. Tak menutupi performanya yang cukup baik secara overall kala itu memang. Tapi menambahkan sedikit bumbu spicy.

Sayangnya tak semua orang suka sesuatu yang spicy. Ada yang embrace itseperti Pange. Tapi ada juga yang kurang suka. Sah aja sih, tinggal dijauhi atau kalau terpaksa siapkan susu sebagai penawar pedas. Bukan malah menabur garam dan menjadikannya salty.


Sumur mojok.co

Dan TS memaklumi banyak yang kurang suka dengan perilaku Asnawi waktu itu. Karena memang terjadi diluar permainan bola. Tapi untuk yang kali ini, nope.


Asnawi has his moment. Melakukan tekel bersih dan merebut bola dari Garnacho, itu sesuatu yang sangat boleh dibanggakan. Karena lawannya juga bukan pemain sembarangan.



Garnacho itu pemain Manchester United dan timnas Argentina. Tim besar liga Inggris dan negara yang baru saja memenangkan piala dunia. Walau dia tak masuk skuad juara di Qatar, tapi dipanggilnya dia oleh Scaloni (pelatih Argentina) membuktikan bahwa dia punya potensi. Bahkan mungkin Garnacho akan jadi bagian integral baik untuk klub maupun timnas di masa depan.


Sumur regista.co

So what if he is 18 years old?

Dunia mengenal Kairan Quazi, seorang software engineeryang bekerja di SpaceX padahal baru berusia 14 tahun. Param Jaggi, menciptakan alat yang bisa merubah emisi kendaraan jadi oksigen saat berusia 16 tahun. Rich Brian, rapper Indonesia yang saat berusia 20 tahun sudah dipercaya Marvel Cinematic Universe untuk mengisi soundtrack di film mereka.

Ada sebagian remaja istimewa yang sudah bisa melakukan sesuatu yang tidak akan bisa dicapai sebagian besar orang walau berusaha seumur hidup. Termasuk Garnacho yang bisa menjadi bagian dari Manchester United dan timnas Argentina.


Coba lihat muka happy Asnawi menjelaskan proses terjadinya momen itu ke Najwa. Biarkanlah dia bersama para fans-nya menikmati momen yang bisa jadi takkan terulang lagi. Belum tentu Argentina datang lagi ke sini.

Mohon dimaklumi juga kalo mereka yang ikut berbangga ini cukup berisik. Karena orang yang berbangga memang punya kecenderungan agak melebih-lebihkan. Anggap aja seperti mendengarkan om dan tante ngomong saat kumpul keluarga besar.

Dan sebagai ponakan yang baik, kita cukup iyain atau diem. Kalau emang gak sanggup, bisa pura-pura ke wc atau bilang ada telpon. Intinya menjauhlah dari sana.

Lagian kapan lagi baru boleh bangga? Pas bisa menang lawan Argentina? Sampai Asnawi punya cicit juga mungkin gak akan pernah terjadi.

=====