- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Disdik Bantah Ada Grup WhatsApp LGBT Siswa SD di Pekanbaru


TS
yellowmarker
Disdik Bantah Ada Grup WhatsApp LGBT Siswa SD di Pekanbaru
Selasa, 20 Jun 2023 14:28 WIB

Ilustrasi LGBT (Andhika-detikcom)
Raja Adil Siregar - detikSumut
Pekanbaru -Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal membantah soal viral WhatsApp Group (WAG) LGBT di kalangan siswa SD. Menurutnya ada miskomunikasi terkait kabar tersebut.
Kepada wartawan, Jamal mengaku sudah menelusuri kabar tersebut. Hasilnya, tidak ada terkait kasus LGBT yang merambah hingga siswa sekolah dasar di Pekanbaru.
"Beliau (pegawai PPA Provinsi Riau) bilang ke saya bahwa berita ini tidak benar. Saya tanya di mana menemukan ini, bantu kami biar saya turun ke sekolah," tegas Jamal di Pekanbaru, Selasa (20/6/2023).
Selain verifikasi informasi ke Pemerintah Provinsi Riau, Jamal mengaku tim sudah bekerja sejak ada instruksi dari Penjabat Wali Kota, Muflihun. Salah satu antisipasi yang dilakukan yaitu dengan mengundang ustaz ke sekolah untuk ceramah.
"Sesuai arahan (Pj Wali Kota Pekanbaru) LGBT itu kami sudah tindaklanjuti, kami antisipasi jugalah sesuai kewenangan kami di Dinas Pendidikan. Semua pihak kami undang," katanya.
"Khusus hari jumat saya instruksikan agar sekolah memanggil ustaz. Tema pertama tentang LGBT, kami imbau orangtua untuk buka handphone anak," katanya lagi.
Ia pun menegaskan hingga saat ini belum ada kasus LGBT merambah ke siswa SD. Sebab jikapun benar, dugaannya siswa itu sebagai korban.
"Tidak ada di Pekanbaru (LGBT menyasar siswa SD), tapi intinya telah kita antisipasi. Hanya misinformasi saja, tidak ada di sekolah SD. Kelompok LGBT konstruksinya orang dewasa. Anak-anak belum, makanya saya heran kok ada kelompok LGBT SD, kalau ada sebagai korban. Tetapi kita tetap antisipasi," katanya.
Tak mau putus di situ, ia meminta seluruh kepala sekolah di bawah naungan Kota dan jajaran Dinas Pendidikan Pekanbaru terus mengusut. Ia memastikan informasi simpang siur itu harus dituntaskan.
"Ini kami cari sampai kapanpun karena informasi ini (harus diluruskan)," katanya.
Sebelumnya ramai beredar di media sosial terkait marak LGBT menyasar siswa SD di Pekanbaru. Bahkan, ada grup WhatsApp khusus yang menampung komunitas itu.
(ras/dpw)
Sumber

Ilustrasi LGBT (Andhika-detikcom)
Raja Adil Siregar - detikSumut
Pekanbaru -Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal membantah soal viral WhatsApp Group (WAG) LGBT di kalangan siswa SD. Menurutnya ada miskomunikasi terkait kabar tersebut.
Kepada wartawan, Jamal mengaku sudah menelusuri kabar tersebut. Hasilnya, tidak ada terkait kasus LGBT yang merambah hingga siswa sekolah dasar di Pekanbaru.
"Beliau (pegawai PPA Provinsi Riau) bilang ke saya bahwa berita ini tidak benar. Saya tanya di mana menemukan ini, bantu kami biar saya turun ke sekolah," tegas Jamal di Pekanbaru, Selasa (20/6/2023).
Selain verifikasi informasi ke Pemerintah Provinsi Riau, Jamal mengaku tim sudah bekerja sejak ada instruksi dari Penjabat Wali Kota, Muflihun. Salah satu antisipasi yang dilakukan yaitu dengan mengundang ustaz ke sekolah untuk ceramah.
"Sesuai arahan (Pj Wali Kota Pekanbaru) LGBT itu kami sudah tindaklanjuti, kami antisipasi jugalah sesuai kewenangan kami di Dinas Pendidikan. Semua pihak kami undang," katanya.
"Khusus hari jumat saya instruksikan agar sekolah memanggil ustaz. Tema pertama tentang LGBT, kami imbau orangtua untuk buka handphone anak," katanya lagi.
Ia pun menegaskan hingga saat ini belum ada kasus LGBT merambah ke siswa SD. Sebab jikapun benar, dugaannya siswa itu sebagai korban.
"Tidak ada di Pekanbaru (LGBT menyasar siswa SD), tapi intinya telah kita antisipasi. Hanya misinformasi saja, tidak ada di sekolah SD. Kelompok LGBT konstruksinya orang dewasa. Anak-anak belum, makanya saya heran kok ada kelompok LGBT SD, kalau ada sebagai korban. Tetapi kita tetap antisipasi," katanya.
Tak mau putus di situ, ia meminta seluruh kepala sekolah di bawah naungan Kota dan jajaran Dinas Pendidikan Pekanbaru terus mengusut. Ia memastikan informasi simpang siur itu harus dituntaskan.
"Ini kami cari sampai kapanpun karena informasi ini (harus diluruskan)," katanya.
Sebelumnya ramai beredar di media sosial terkait marak LGBT menyasar siswa SD di Pekanbaru. Bahkan, ada grup WhatsApp khusus yang menampung komunitas itu.
(ras/dpw)
Sumber
Quote:
Darimana datangnya Hoax ?
a. dari emak2
b. dari muslim cyber army
c. keduanya benar
NB: orang normal pasti lega mengetahui hal tsb ternyata tidak benar. 

Diubah oleh yellowmarker 20-06-2023 22:03






nomorelies dan 2 lainnya memberi reputasi
3
835
26


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan