Mengenal Teknologi Mixed Reality – Realitas campuran atau Mixed Reality (MR) merupakan perpanjangan dari teknologi Augmented Reality (AR).

Menurut Global Newswire, pasar Augmented Reality dan Mixed Reality akan semakin berkembang secara drastis dalam beberapa tahun ke depan.

Pada tahun 2020 lalu, pasar MR mempunyai nilai sekitar 376,1 juta USD.
Pada tahun 2021, nilai ini akan semakin meningkat menjadi sekitar 3915,6 juta USD dengan CAGR (Tingkat Pertumbuhan Tahunan Majemuk) sekitar 41,8%.

Meski teknologi MR berkembang pada tingkat yang sedikit lebih lambat dibandingkan AR dan VR.

Para pemimpin pasar seperti Microsoft telah mulai memperkenalkan pada dunia seperti apa potensi dan manfaat teknologi MR bagi perkembangan bisnis.

Simak informasi selengkapnya dalam artikel ini!

Mengenal Teknologi Mixed Reality
Dengan teknologi MR, Anda bisa melakukan interaksi dengan konten digital.

Seperti dokumen yang diperbarui secara langsung pada cloud, atau prototipe seperti objek hologram yang bisa Anda coba gunakan melalui antarmuka digital.

Sambil bisa melihat semua benda fisik di sekitar seperti meja dan kursi.
Meski ini terdengar mirip dengan teknologi AR di mana informasi tambahan bisa diterapkan ke dalam ruang fisik, tapi MR sedikit lebih maju.
Dalam Mixed Reality, dunia fisik dan virtual menyatu dan berinteraksi.

Pada dasarnya, teknologi ini menghilangkan garis pembatas antara apa yang nyata dan apa yang tidak nyata seperti konten digital.
Microsoft mungkin merupakan salah satu perusahaan yang paling efektif dalam mendefinisikan MR saat ini.

Menurut mereka, ini merupakan “gelombang komputasi selanjutnya diikuti oleh smartphone, PC, dan mainframe.”

Dengan realitas campuran, pengguna bisa mengakses interaksi naluriah dan perasaan organik dengan teknologi digital dalam dunia virtual.
Hampir sama dengan Augmented Reality, pengalaman realitas campuran tersedia melalui berbagai alat.

Termasuk headset seperti HoloLens dan HoloLens 2, atau headset Magic Leap. Sedangkan, AR saat ini lebih bergantung terhadap smartphone.
Teknologi ini meliputi:

Environmental understanding: Kemampuan untuk memetakan ruang dan menempatkan informasi ke dalam ruang tersebut dengan cara mengkombinasikan konten dunia virtual dan dunia nyata.

Human understanding: Teknologi MR diaktifkan oleh sensor dan kamera, yang melacak gerakan, ucapan, dan input dari pengguna manusia.

Spatial sound: Pengalaman audio 360 derajat yang didesain untuk membuat pengalaman virtual terasa lebih mendalam dan realistis.

Locations and positioning: Kemampuan teknologi Extended Reality (XR) untuk memahami posisinya sendiri dan posisi pengguna dalam waktu tertentu.

3D assets: Konten tiga dimensi sepenuhnya yang bisa diakses di dunia nyata. Biasanya, aset ini disebut sebagai hologram.


Sumber : Iptek