Kaskus

Entertainment

asuransiindosaAvatar border
TS
asuransiindosa
Asuransi di Indo amat tidak cost effective
Prolog

Ada banyak complain Konsumen asuransi di indo. Biasanya complain tersebut adalah

1. Asuransi yang terlalu mahal. Banyak nasabah merasa sudah menaruh banyak uang di account asuransi mereka tetapi waktu mau cabut uang yang tersisa sedikit sekali.
2. Penipuan. Apakah agen asuransi menipu agak kontroversial. Group ini https://www.facebook.com/groups/3022229208008248 ada banyak yang mengclaim begitu.
Di sini kita menerangkan bahwa asuransi di indo memang LUAR BIASA MAHAL. Banyak biaya adalah biaya siluman yang memang sengaja tidak diberitahukan dengan jelas ke konsumen.

Apa anda menganggap ini penipuan atau tidak ya tergantung calon nasabah masih masing. Ada indikasi kuat banyak praktek yang dilakukan perusahaan asuransi dan agennya menyesatkan nasabah untuk membeli produk  yang sebetulnya sampah, tetapi di hukum Indonesia, susah sekali dijerat pasal penipuan.

Asuransi yang paling cost effective di indo 8 kali lebih mahal dari asuransi di Singapore meskipun orang Indonesia bisa beli asuransi di Singapore.

Harga asuransi di indo bervariasi dan bisa 1000 kali lipat dari harga wajar. Hampir tidak mungkin produk sejelek itu bisa laku kalau customer mendapatkan info yang jujur jelas dan benar.

Ada indikasi kuat kalau beberapa informasi penting seperti informasi biaya sengaja disembunyikan dan dikaburkan. Beberapa informasi penting seperti claim ratio tidak diiklankan sama sekali. Ini indikasi kalau claim ratio asuransi di indo jelek.

Disclaimer

Kita berusaha semua info di sini betul. Tetapi tidak 100% yakin. 98% lah. Majoritas info bisa diverifikasikan dengan menanyakan agen agen asuransi di depan umum.

Contoh kalau banyak agen asuransi tidak mau menjelaskan biaya di produk mereka sendiri didepan umum, bisa dipastikan agen agen tersebut berniat menipu. Mereka tahu kalau customernya tahu ada biaya besar pasti tidak mau beli dan jijik. Jadi mereka tidak mau mengatakan biaya di depan umum. Hindari perusahaan asuransi seperti itu.

Estimasi kalau harga asuransi itu 10-1000 kali dari harga wajar kali ini berdasarkan perbandingan harga polis di Singapore dan Indonesia dan perbandingan harga polis di indo. Mungkin tidak tepat 1000 kali lipat. Ya 500-1500 kali. Tetap saja absurd dan tetap saja itu artinya produk sampah yang tidak seharusnya dibeli.

Tujuan tulisan ini adalah untuk menghemat uang anda dari membeli produk asuransi sampah. Kalau anda beli produk sampah karena tidak tahu ada biaya besar, yang rugi kan anda sendiri? Mau processnya bisa disebut penipuan atau tidak ya tidak penting kecuali anda mau keluar uang lebih banyak lagi untuk ribut dipengadilan.

Asuransi di indo harganya sekitar 10-1000 kali dari harga wajar

Pernah berpikir tidak. Misal anda taruh 10 juta untuk asuransi jiwa. Tanggungan kira kira 1 M. Lalu orang seumur anda ada 1000 orang. Jadi kira kira perusahaan asuransi mendapatkan 10M kan.

Kira kira dari 10 M itu berapa yang digunakan untuk membayar tanggungan kalau ada yang meninggal?

Kalau saya tanya orang berapa estimasi mereka, estimasi mereka sekitar 80%.

https://www.iciciprulife.com/insuran...ent-ratio.html.

Ratio antara expectasi claim dan jumlah premi yang dibayarkan Namanya claim ratio. Ratio ini setahu saya tidak pernah diberitahukan di produk asuransi Indonesia. Di Amerika ada aturan kalau minimum 80%

Claim ratio di indo, menurut beberapa estimasi, itu antara 0.1% - 10%.

Jadi hanya sekitar 0.1% -10% dari seluruh premi dipakai untuk membayar tanggungan.

Artinya kalau anda beli asuransi secara rata rata anda akan keluar uang 10-1000 kali lebih mahal dari pada kalau anda bayar sendiri.

Beberapa teman berpendapat kalau ratio ini sekitar 50%. Ini estimasi mereka dari laporan pembukuan perusahaan.

Cara yang menurut saya lebih akurat adalah membandingkan harga asuransi jiwa di Indonesia dan Singapore, Australia, Amerika, etc. Konon orang Indonesia bisa kok membeli asuransi jiwa di negara lain dan itu sah. Harga asuransi di indo sekitar 10 kali lipat.

Cara lain adalah membandingkan tingkat moralitas dengan ratio antara premi dan tanggungan untuk asuransi jiwa.

Untuk asuransi Kesehatan nilai ini jauh lebih susah untuk dihitung. Jadi saya tidak tahu.

Estimasi saya adalah on average, orang Indonesia membayar 10-1000 kali lebih mahal. Angka tersebut tergantung produk yang dibeli, perusahaan asuransinya, dan lain lain.

Untuk asuransi yang terlalu mahal, hampir pasti ada penipuan. Tidak mungkin orang mau membeli dan membayar terlalu mahal kalau mereka mendapatkan informasi yang jujur jelas dan benar.

Contoh Asuransi dengan Claim Ratio yang rendah tetapi bisa terukur

Ada complain di sini

https://www.kaskus.co.id/thread/5c9b...i-jelas-tidak/

Anda lihat ringkasan polis itu. Lalu anda coba hitung ada biaya apa saja, berapa, dan ditulisnya dimana?

Sudah banyak yang menjelaskan kalau ada biaya 50 juta. Manfaat asuransi kalau beli terpisah di indo seharga 500 ribu. Harga di indo juga sebetulnya terlalu mahal jadi harga wajar sebetulnya lebih rendah lagi.

Belum ada satupun agen avrist yang mau menconfirm atau menyangkal atau menjelaskan ada biaya apa saja di polis itu. Mencoba menanyakan avrist sendiri lewat email dijawab dengan anjuran untuk bertemu agent.

Ada kesan kuat hampir SEMUA agen avrist dan perusahaan Avrist sendiri SENGAJA mengaburkan atau menyembunyikan informasi biaya. Mendapatkan informasi biaya secara tertulis atau didepan umum dari mereka amat sulit.

Di situ harga asuransi di Avrist 100 kali lipat harga asuransi di Indo. Harga asuransi di indo sudah 10 kali harga asuransi di Singapore. Jadi kita expectasi harga Avrist sekitar 1000 kali lebih mahal dari harga wajar.

Bisa dihitung cara lain.

Menurut https://katalog.data.go.id/dataset/d...8-cb166fd59be4 ada 158 orang perempuan yang meninggal dari umur 5-9 tahun di Jakarta.

Jumlah penduduk Jakarta berusia 5-9 dan perempuan ada https://jakarta.bps.go.id/indicator/...s-kelamin.html ada sekitar 400 ribu.

Berarti kemungkinan seorang anak meninggal dalam 1 tahun adalah 158/400 ribu. Jadi tanggungan 250 juta setahun itu on average akan memberi perlindungan sekitar 100 ribu rupiah. Customer bayar 52.5 juta dan mendapat perlindungan sekitar sebesar 100 ribu rupiah.

Jadi claim ratio sekitar 0.15%. Setahu saya tidak ada manfaat lain yang significant. Ada marketing “gimmick” kalau ini jangka panjang untung, tetapi setahu saya itu hanya penipuan atau paling tidak info menyesatkan.

Ada yang mencoba menanyakan banyak agen avrist di depan umum polis ini ada biaya apa saja dan ditulisnya dimana tidak pernah dijawab. Jadi majoritas agent avrist tidak memberitahukan biaya dengan jelas, paling tidak kalau ditanya di depan umum.

Jadi kalau beli asuransi di indo, dan anda sudah amat berhati hati sekalipun, anda bisa tercover sekitar 0.15% dari yang anda bayar.

Asuransi lain tidak sejelek ini, tetapi perhitungan kita paling mentok 10%. Itu karena harga asuransi di Indo 10 kali lebih mahal dari harga di Singapore. Tentu saja asuransi di Singapore pun ada claim ratio yang pasti lebih kecil dari satu.

Kalau menurut table ini https://www.kaskus.co.id/show_post/6...ofile&med=post

Untuk tanggungan 10 M term Manulife itu ada biaya 54 juta untuk laki laki usia 42 tahun. Kalau beli di Singapore biaya asuransi 6.6 juta.

Berapa claim ratio? Ya tinggal hitung kelompok umur 40-44 itu ada sekitar 1300 laki laki yang meninggal. Ada sekitar 450 ribu penduduk laki laki di Jakarta. Jadi tiap tahun dari 450 ribu penduduk laki laki itu ada 260 yang mati di usia 42 tahun dan ada sekitar 90 ribu orang diusia 42 tahun. Expectasi tanggungan adalah 10M *260/90 ribu = 28 juta. Ternyata saya meleset. Saya kira claim ratio  hanya 10%. Ternyata ada lumayan. 28 juta/54 juta itu sekitar 53%.

Tapi saya belum tentu meleset juga.

1. Harga yang relative murah (tetapi tetap jauh lebih mahal dari harga di Singapore) didapatkan dengan membayar konsultan asuransi. Agen umumnya akan menawarkan asuransi yang sejelek mungkin supaya mereka mendapat komisi lebih besar.
2. Harga asuransi jiwa di Singapore lebih murah lagi dan orang Indonesia bisa beli asuransi dari Singapore. Notice claim ratio tidak mungkin lebih dari 100%. Perusahaan asuransi kan musti cuan juga. Tapi kalo pakai methode yang sama, claim ratio di Singapore untuk masalah yang sama adalah 28 juta/6.6 juta =420%. Ini tidak mungkin. Kemungkinan yang wajar adalah resiko kematian untuk target pasar perusahaan asuransi kecil. Di Singapore kita bisa expectasi claim ratio 80%. Jadi semua harus di normalisasi dengan factor 420%/80%=5.25. Jadi di indo claim ratio hanya 10% itu juga yang paling murah. Tidak jauh dari estimasi awal saya.
3. Saya tidak tahu tepatnya claim ratio di indo. Satu yang pasti adalah itu sering tidak diiklankan oleh perusahaan asuransinya sendiri. Jangankan claim ratio. Biaya saja sering disembunyikan.
4. Notice kalau asuransi yang dianalisa diatas adalah asuransi jangka pendek. Asuransi jangka pendek umumnya lebih merugikan agen karena agen dapat komisinya lebih kecil. Umumnya agen akan menawarkan asuransi jangka panjang supaya mendapat komisi lebih besar.
5. Mortalitas juga memperhitungan merokok atau tidak. Saya tidak tahu persis harga diatas untuk yang merokok atau tidak. Tinggat kematian perokok jauh lebih tinggi.
Umumnya claim ratio dibawah 80% artinya asuransi tidak seharusnya dibeli dan untuk claim ratio sekitar 80% hanya untuk hal hal yang nilainya significant.

Mengapa Asuransi di indo Mahal?



Tepatnya saya tidak tahu pasti. Normalnya kalau sesuatu terlalu mahal, persaingan akan membuat harga wajar.

Masalahnya di indo ada indikasi regulatory kartel. Jadi perusahaan asuransi yang jual lebih murah tidak dapat ijin.

Konon pernah ada produk mirip asuransi yang berdasarkan arisan dan nilainya konon jauh lebih murah. Tetapi ijinnya dicabut.

Faktor lain yang membuat asuransi luar biasa mahal adalah penipuan. Jadi produk asuransi sering bisa dibuat lebih mahal. Produk yang lebih mahal ini memberi margin yang lebih tinggi. Perusahaan asuransi pun bisa membayar agen yang lebih pinter menipu, menyesatkan, menekan, atau memaksa calon nasabah untuk membeli.

Umumnya penipuan dilakukan secara private dan halus supaya bukti penipuannya tidak terlalu jelas. Processnya bervariasi dari nasabah ke nasabah.

Apa sengaja menyembunyikan biaya bisa disebut penipuan atau tidak, saya jujur tidak tahu. Seorang pengacara bilang kalau perusahaan asuransi sengaja menulis biaya dengan tidak jelas dan agen agen mereka bilang semua investasi, di indo itu dianggap pinter pinternya jualan dan bukan penipuan.

Jadi dengan cara yang “pintar” customer bisa beli asuransi sampah seharga 1000 kali lipat. Satu satunya cara reliable dan sederhana untuk menghindari membeli barang sampah ini adalah tidak beli asuransi di indo.

Perusahaan Asuransi Amat Membantu dan Memudahkan Agen Mereka Untuk Menipu/Menyesatkan Konsumen

Kok bisa ada asuransi yang harganya ribuan kali dari harga wajar dan laku? Satu penjelasan adalah customer tidak tahu biaya.

Banyak orang berpikir kalau agen asuransi sering menipu. Di sini saya mau menekankan kalau perusahaan asuransinya sendiri amat membantu agen agen mereka menyesatkan konsumen. Lalu kemudian berpura pura kalau itu kejadian langka dan customernya sial saja ketemu agen nakal. Padahal agen agen mereka yang lain ya menjual dengan cara yang menyesatkan/menipu juga.

Namanya produk sampah kalau tidak ada unsur penipuan atau cara menjual yang menyesatkan ya memang susah laku.

Banyak perusahaan asuransi mempunyai beberapa feature yang amat memudahkan agen mereka untuk menipu nasabah

1. Beberapa produk punya component dimana biaya bisa luar biasa besar tetapi konsumen tidak dapat apa apa. Salah satu contohnya adalah unapplied premium. Itu meningkatkan biaya akuisisi tetapi tidak ada manfaat asuransi tambahannya ke customer. Jadi membeli asuransi, meskipun sedikit saja, apa lagi campur dengan investasi amat berbahaya. Karena biaya bisa besar sekali tanpa customer tahu meskipun manfaat asuransinya kecil.
2. Tidak menulis biaya dengan jelas. Ini jelas dilakukan oleh perusahaan asuransinya, bukan oleh agen.
3. Mencampur asuransi dengan investasi. Jadi customer mau menyetor uang banyak karena berpikir uangnya akan di “investasikan”. Banyak uang yang customer pikir akan diinvestasikan itu nantinya hilang karena biaya.
4. Cara lain adalah dengan bekerja sama dengan bank dan marketplace untuk memaksa customer beli asuransi. Misal anda beli dari marketplace tau tau wajib beli asuransi. Anda beli KPR tau tau wajib asuransi.
5. Cara ini bisa dikombinasikan. Misal asuransi sebetulnya tidak wajib, tetapi agen bilang wajib. Biasanya ini dilakukan dengan kerja sama dengan orang bank supaya customer percaya.
6. Satu technique minor yang dilakukan oleh agen adalah mensetup asuransi jangka panjang sampai usia tertanggung 99 tahun misalnya. Padahal umur tertanggung kemungkinan besar tidak sampai 99 tahun dan usia polis kemungkinan besar tidak sampai 99 tahun. Ini dilakukan supaya si agen dapet komisi seolah olah si tertanggung sudah bayar premi sampai umur 99 tahun. Ini bisa disebut penipuan atau tidak ya ntah lah. Yang pasti customer rugi dan agen untung.
7. In general, agen berusaha untuk menawarkan asuransi yang semahal mahalnya supaya komisi mereka lebih besar. Kalau perlu dengan manfaat sekecil kecilnya supaya margin perusahaan besar dan komisi mereka lebih tinggi. Umumnya yang bagus buat agent jelek untuk nasabah. Agen umumnya berusaha menawrkan produk yang terburuk dulu. Informasi penting seperti biaya, unapplied premium, dll umumnya disembunyikan dan nasabah tidak tahu.
8. Kalau masih mau beli asuransi di indo, hindari penjelasan agen asuransi secara private, bahkan tertulis sekalipun. Percuma. Mereka bohong juga tidak viral. Terus secara hukum, banyak pernyataan salah dan disengaja tidak dianggap penipuan. Banyak perusahaan asuransi umumnya ngotot kalau penjelasan harus private. Saya bisa tunjukkan contoh email. Ini indikasi kuat kalau mereka tahu produk sampah mereka tidak akan laku tanpa penipuan. Jadi harus private jualannya. Supaya begitu penipuannya terungkap tidak terlalu viral.
9. Semua cara ini disetujui OJK. Sengaja tidak menulis biaya dengan jelas itu direstui oleh OJK. Ini indikasi kuat orang OJKnya sudah disogok. Jadi mengandalkan OJK atau hukum untuk beli asuransi percuma. Semua sudah dikantong.
10. Ini hanya technique menyesatkan/menipu yang saya tahu. Masih banyak lagi cara lain. Perusahaan asuransi bisa menaikkan biaya sepihak sesudah customer bayar biaya akuisisi (komisi agen yang banyak). Perusahaan asuransi bisa tidak membayar claim dengan berbagai alasan. Penyakit apa saja yang ditanggung bisa tidak jelas. Ada satu kasus saya dengar orang meninggal kecelakaan mobil tidak dibayar asuransi karena tidak bawa SIM. Kayaknya lebih aman anda menabung dan mewariskan uang ke anak saja dari pada beli asuransi.
Mempertimbangkan ini semua saya amat tidak menganjurkan beli asuransi di indo.

Asuransi di Indo amat susah dihindari

Asuransi di indo amat mahal. Sedikit sekali uang dipakai untuk membayar tanggungan. Artinya perusahaan asuransi punya margin besar untuk membayar promosi dan agen. Oleh karena itu banyak sekali orang menawarkan asuransi.

Ya tinggal tidak beli saja?

Tidak segampang itu.

Misal anda beli KPR. Tau tau agen bisa bilang asuransi wajib. Nah gimana? Beli asuransi atau tidak dapat KPR? Sering kali bilang asuransi wajib itu ternyata bohong juga. Asuransi tidak wajib pun agen bilang wajib supaya nasabah beli. Biasanya ini dilakukan di depan petugas bank yang juga kebagian komisi.

Jadi tidak sesimpel itu bilang ke agen asuransi anda tidak mau beli lalu anda selamat. Biasanya kalau agen asuransi ditolak dan anda menjelaskan baik baik mengapa, mereka sadar kalau satu teknik penipuan gagal mereka coba cara lain.

Contoh. Agen asuransi umumnya mencoba menipu cara halus dulu. Misal menawarkan asuransi lalu bilang ini 100 juta pertama hangus ya? Consumen yang terlalu polos mungkin tertipu. Mungkin dia pikir ya hilang 100 juta di awal tapi kan bunganya besar di depan. Kalau itu berhasil ya sudah laku. Padahal banyak mutual fund menawarkan investasi dengan return dan Sharpe ratio yang sama dengan biaya hanya 1 jt.

Mungkin customer yang lebih pengalaman tau ada biaya 100 juta langsung artinya ya ini produk sampah. Lalu bilang tidak. Nah si agen tinggal bilang okay kita tawarkan yang lain.

Sesudah itu mereka menawarkan yang sama atau produk yang tidak jauh beda dan tidak bilang bilang lagi ada biaya 100 jt.

Bilangnya ada penalty kalau tutup polis awal, ada investasi yang tidak bisa diambil lebih dulu, semua investasi, dan lain lain. Itu semua bohong. Yang betul biaya. Tetapi beberapa pengacara berpendapat itu bukan penipuan. Itu salah satu hal mengapa saya tidak mau beli asuransi di indo. Hukumnya aneh. Belum lagi korup dan tidak jelas.

Saya dengar beberapa pengacara juga jualan asuransi. Jadi ada kasus lalu pengacara bilang wah ini hakimnya mau lihat anda tanggung jawab atau tidak yang kita bisa tunjukkan dengan beli asuransi anak. Again, ini susah ditolak.

In general, kalau orang sudah menawarkan asuransi di indo saya langsung menganggap orang itu tidak bisa dipercaya. Kalau masih penasaran pastikan sebelum anda setuju, post polisnya di depan umum dan minta banyak komentar.

Satu cara yang dilakukan customer adalah beli asuransi sedikit saja. Masalahnya asuransi yang manfaatnya sedikit pun bisa ada biaya 1000 kali lipat yang customer tidak tahu. Itu satu technique lagi.

Dan yah beberapa marketplace seperti Tokopedia punya feature wajib asuransi. Sekarang ini tidak ada filter untuk menghindari produk yang ada feature wajib asuransi.

Membeli sedikit bahaya. Menolak agen asuransi bahaya. Solusinya bagaimana? Sampai sekarang saya tidak tahu.

Ya jangan sih. Tetapi kalau masih ngotot mau beli asuransi, ini ada cara jitu untuk melihat apakah agen asuransi beritikad baik memberi info yang jujur jelas dan benar ke calon nasabah.

Menjelaskan semua technique menjual produk sampah tentu saja susah sekali. Kalau mau aman beli saja asuransi term. Itu tidak ada celah untuk penipuan dan beli di Singapore.
Diubah oleh asuransiindosa 22-06-2023 07:23
bukhoriganAvatar border
bukhorigan memberi reputasi
1
2K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan