- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Beberapa Penerbangan Haji Tertunda karena Terdampak Perang Ukraina Vs Rusia
TS
Novena.Lizi
Beberapa Penerbangan Haji Tertunda karena Terdampak Perang Ukraina Vs Rusia
Beberapa Penerbangan Haji Tertunda karena Terdampak Perang Ukraina Vs Rusia
6 Juni 2023 20:40

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyalami jemaah calon haji didalam pesawat sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (24/5/2023). Foto: Garuda Indonesia
Beberapa kali penerbangan jemaah haji 2023 ke Arab Saudi sempat tertunda, baik yang menggunakan maskapai Garuda Indonesia maupun Saudia Airlines.
Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas mengungkap salah satu penyebabnya ialah perang yang terjadi di Ukraina. Kok bisa?
Hal ini dia sampaikan saat rapat evaluasi penyelenggaraan haji bersama Kemenko PMK, Kemenkes dan Kemenhub. Rapat itu digelar secara daring.
Gus Yaqut mengatakan masalah yang terjadi dengan Garuda Indonesia terkait impor suku cadang dari Lithuania yang terdampak perang Rusia-Ukraina. Penerbangan jemaah haji yang menggunakan Garuda Indonesia pada Jumat (2/6) pukul 23.00 WITA sempat tertunda. Pesawat tak bisa berangkat karena mengalami masalah taknis.
"Jadi begini kira-kira keterlambatan itu salah satunya karena spare-part pesawat yang harus didatangkan dari Lithuania yang ini membutuhkan waktu,"
- Gus Yaqut, Selasa (6/6).
"Ini kalau versi Garuda membutuhkan waktu yang cukup lama, sementara global supply-chain sekarang semua terganggu akibat perang Rusia-Ukraina. Jadi itu salah satu faktor keterlambatan yang diakibatkan oleh sparepart yang belum tersedia," sambungnya.

Pemberangkatan jemaah haji ke Tanah Suci. Foto: Kemenag RI
Sementara untuk maskapai Saudia Airlines keterlambatan keberangkatan karena ada ketidaksesuaian kapasitas pesawat yang disepakati dalam kontak kerja sama.
"Misalnya seharusnya satu pesawat bisa ditempati oleh 480 jemaah tapi yang datang hanya kapasitasnya untuk 405 jemaah. Sehingga ada 75 jemaah lain yang harus menunda keberangkatannya. Ini jadi catatan kami," terang Yaqut.
Yaqut berjanji akan memperbaiki masalah penerbangan tersebut. Ia akan melakukan sejumlah langkah agar kejadian yang sama tidak terulang kembali.
"Dari sisi kerugian material bisa diantisipasi. Memang yang kita tidak bisa ini kan kalau non material, kerugiannya jemaah terganggu karena terlambat sekian jam enggak terbang-terbang. Saya kira ini yang kita akan coba mitigasi ke depan," tutur Yaqut.
Pihaknya memastikan ke depannya akan ada pembicaraan ulang yang dilakukan antara pemerintah dengan pihak-pihak maskapai.
"Tapi tadi dari Kementerian Perhubungan akan segera melakukan pembicaraan ulang dengan dua maskapai ini. Agar ke depan tidak ada lagi peristiwa-peristiwa yang tidak kita inginkan, seperti keterlambatan penerbangan pesawat yang angkut jemaah," tutupnya.
Kemenag Minta Saudia Airlines Profesional

Petugas transportasi PPIH Arab Saudi berada di dekat bus Shalawat saat mengikuti apel di Terminal Jiyad, Makkah, Arab Saudi, Kamis (1/6/2023). Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
Masalah pemberangkatan jemaah haji dengan Saudia Airlines terjadi sejak keberangkatan jemaah kloter 2 embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 02). Saat itu Saudia Airlines menjanjikan akan menerbangkan pesawat berkapasitas 480 orang, namun pesawat yang datang ternyata hanya bisa mengangkut 405 orang. Hal itu membuat efek domino pada jadwal penerbangan setelahnya.
Kemenag mencatat per 5 Juni ada lebih 10 kali perubahan jadwal penerbangan. Hal ini juga mengganggu kenyamanan jemaah, karena berdampak pada layanan di asrama haji, bahkan hingga hotel di Madinah.
Hal ini membuat Kemenag menegur Saudia Airline untuk bersikap profesional.
"Saya minta Saudia Airlines profesional, bekerja sesuai kesepakatan dalam kontrak dan tidak seenaknya dan semaunya sendiri mengubah kapasitas seat pesawat dan jadwal penerbangan. Kita bisa melihat bersama bahwa hal itu juga berdampak pada terhambatnya proses visa jemaah haji di Jawa Barat," ucap Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama (Kemenag) RI, Saiful Mujab, Senin (5/6).
https://kumparan.com/kumparannews/be...Y9eRlycsQ/full
6 Juni 2023 20:40

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyalami jemaah calon haji didalam pesawat sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (24/5/2023). Foto: Garuda Indonesia
Beberapa kali penerbangan jemaah haji 2023 ke Arab Saudi sempat tertunda, baik yang menggunakan maskapai Garuda Indonesia maupun Saudia Airlines.
Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas mengungkap salah satu penyebabnya ialah perang yang terjadi di Ukraina. Kok bisa?
Hal ini dia sampaikan saat rapat evaluasi penyelenggaraan haji bersama Kemenko PMK, Kemenkes dan Kemenhub. Rapat itu digelar secara daring.
Gus Yaqut mengatakan masalah yang terjadi dengan Garuda Indonesia terkait impor suku cadang dari Lithuania yang terdampak perang Rusia-Ukraina. Penerbangan jemaah haji yang menggunakan Garuda Indonesia pada Jumat (2/6) pukul 23.00 WITA sempat tertunda. Pesawat tak bisa berangkat karena mengalami masalah taknis.
"Jadi begini kira-kira keterlambatan itu salah satunya karena spare-part pesawat yang harus didatangkan dari Lithuania yang ini membutuhkan waktu,"
- Gus Yaqut, Selasa (6/6).
"Ini kalau versi Garuda membutuhkan waktu yang cukup lama, sementara global supply-chain sekarang semua terganggu akibat perang Rusia-Ukraina. Jadi itu salah satu faktor keterlambatan yang diakibatkan oleh sparepart yang belum tersedia," sambungnya.

Pemberangkatan jemaah haji ke Tanah Suci. Foto: Kemenag RI
Sementara untuk maskapai Saudia Airlines keterlambatan keberangkatan karena ada ketidaksesuaian kapasitas pesawat yang disepakati dalam kontak kerja sama.
"Misalnya seharusnya satu pesawat bisa ditempati oleh 480 jemaah tapi yang datang hanya kapasitasnya untuk 405 jemaah. Sehingga ada 75 jemaah lain yang harus menunda keberangkatannya. Ini jadi catatan kami," terang Yaqut.
Yaqut berjanji akan memperbaiki masalah penerbangan tersebut. Ia akan melakukan sejumlah langkah agar kejadian yang sama tidak terulang kembali.
"Dari sisi kerugian material bisa diantisipasi. Memang yang kita tidak bisa ini kan kalau non material, kerugiannya jemaah terganggu karena terlambat sekian jam enggak terbang-terbang. Saya kira ini yang kita akan coba mitigasi ke depan," tutur Yaqut.
Pihaknya memastikan ke depannya akan ada pembicaraan ulang yang dilakukan antara pemerintah dengan pihak-pihak maskapai.
"Tapi tadi dari Kementerian Perhubungan akan segera melakukan pembicaraan ulang dengan dua maskapai ini. Agar ke depan tidak ada lagi peristiwa-peristiwa yang tidak kita inginkan, seperti keterlambatan penerbangan pesawat yang angkut jemaah," tutupnya.
Kemenag Minta Saudia Airlines Profesional

Petugas transportasi PPIH Arab Saudi berada di dekat bus Shalawat saat mengikuti apel di Terminal Jiyad, Makkah, Arab Saudi, Kamis (1/6/2023). Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
Masalah pemberangkatan jemaah haji dengan Saudia Airlines terjadi sejak keberangkatan jemaah kloter 2 embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 02). Saat itu Saudia Airlines menjanjikan akan menerbangkan pesawat berkapasitas 480 orang, namun pesawat yang datang ternyata hanya bisa mengangkut 405 orang. Hal itu membuat efek domino pada jadwal penerbangan setelahnya.
Kemenag mencatat per 5 Juni ada lebih 10 kali perubahan jadwal penerbangan. Hal ini juga mengganggu kenyamanan jemaah, karena berdampak pada layanan di asrama haji, bahkan hingga hotel di Madinah.
Hal ini membuat Kemenag menegur Saudia Airline untuk bersikap profesional.
"Saya minta Saudia Airlines profesional, bekerja sesuai kesepakatan dalam kontrak dan tidak seenaknya dan semaunya sendiri mengubah kapasitas seat pesawat dan jadwal penerbangan. Kita bisa melihat bersama bahwa hal itu juga berdampak pada terhambatnya proses visa jemaah haji di Jawa Barat," ucap Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama (Kemenag) RI, Saiful Mujab, Senin (5/6).
https://kumparan.com/kumparannews/be...Y9eRlycsQ/full
0
975
1
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan